82
Terlihat dari tabel di atas, sebanyak 45 guru memiliki semangat sangat tinggi untuk mengajar dengan alasan agar memperoleh insentif, selebihnya 33
dalam kategori tinggi dan 22 dalam kategori cukup.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis I
Pengujian hipotesis I yang menyatakan ada pengaruh manajemen waktu terhadap kompetensi profesional guru dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Kota
Pekalongan dapat dilihat dari analisis regresi sederhana antara variabel bebas manajemen waktu X
1
dan variabel terikat kompetensi profesional guru Y. Hasil analisis menggunakan program SPSS 12 dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut.
Tabel 4.24 Hasil Analisis Pengaruh manajemen waktu terhadap Kompetensi Profesional Guru di
SMA Kota Pekalongan
Coefficients
a
60,309 5,316
11,346 ,000
,340 ,066
5,146 ,000
,414 Constant
Manajemen waktu Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients t
Sig. Partial
Correlations
Dependent Variable: Kompetensi profesional guru a.
Nampak pada tabel 4.24, koefisien regresi 0,340 dan konstanta sebesar 60,309, sehingga diperoleh model regresi:
Y = 0,340 X
1
+ 60,309 ..............................................1 Persamaan 1 tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan kualitas
manajemen waktu sebesar satu satuan akan diikuti dengan perubahan kompetensi
83
profesional guru di SMA Kota Pekalongan sebesar 0,340, begitu juga sebaliknya. Secara umum nampak bahwa dengan berubahnya kualitas manajemen waktu ke arah
yang lebih baik, maka akan diikuti pula peningkatan kompetensi professional guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik pula, begitu juga sebaliknya. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram pencar pada grafik berikut.
y = 0,340x1 + 60,309 R
2
= 0,171
20,00 36,00
52,00 68,00
84,00 100,00
25,00 43,75
62,50 81,25
100,00
Manajem en w aktu K
o m
p et
en si
P ro
fesi o
n a
l G
u ru
d a
la m
P el
a ksan
an P
em b
el ajar
an
Gambar 4.1 Diagram Pencar Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan grafik tersebut nampak bahwa titik-titik tersebar pada sumbu X pada daerah 58,33-100 dan pada sumbu Y dengan daerah 72,14-100, yang berarti
bahwa kualitas manajemen waktu dalam kategori baik dan sangat baik meskipun ada beberapa guru yang masih tergolong kurang baik, namun untuk kompetensi
profesional guru berada dalam kategori baik dan sangat baik. Dalam grafik tersebut nampak pula bahwa model regresi memiliki koefsien arah kemiringan yang positif,
yang berarti bahwa manajemen waktu berbanding lurus dengan kompetensi
84
profesional guru. Dengan kata lain semakin baik manajemen waktu maka semakin baik pula kompetensi profesional guru dalam pelaksanaan pembelajaran, begitu pula
sebaliknya. Model regresi tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji t seperti
nampak pada tabel 4.28, nilai t
hitung
sebesar 5,146 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05, sehingga hipotesis I diterima, yang berarti ada pengaruh positif yang signifikan
manajemen waktu terhadap kompetensi profesional guru di SMA Kota Pekalongan. Besarnya kontribusi manajemen waktu terhadap kompetensi profesional guru
dapat dilihat dari nilai R square sebesar 0,171 artinya perubahan kompetensi profesional guru karena pengaruh perubahan Manajemen waktu sebesar 17,1 lihat
tabel 4.25 Tabel 4.25
Kontribusi Manajemen waktu terhadap Kompetensi Profesional Guru
Model Summary
b
,414
a
,171 ,165
5,94909 26,484
1 128
,000 Model
1 R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
F Change df1
df2 Sig. F
Change Change Statistics
Predictors: Constant, Manajemen waktu a.
Dependent Variable: Kompetensi profesional guru b.
b. Uji Hipotesis II