65
hipotesis III yang menyatakan ada pengaruh manajemen waktu dan motivasi mengajar terhadap kompetensi profesional guru.
1. Analisis Regresi Tunggal
Analisis regresi tunggal ini dilakukan satu persatu antara variabel manajemen waktu terhadap kompetensi profesional guru dan variabel motivasi mengajar terhadap
kompetensi professional guru. Model regresi yang diprediksi yaitu: Y= a
1
+ b
1
X
1
…………………………………1 Y= a
2
+ b
2
X
2
…………………………...2 Kedua model regresi tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji t.
Apabila diperoleh p value 0,05, yang berarti bahwa kedua model regresi tersebut signifikan.
2. Analisis Regresi Ganda
Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji signifkansi korelasi ganda
adalah analisis tentang hubungan antara dua variabel atau lebih variabel bebas independent variable dengan satu variabel terikat dependent variable. Dalam
penelitian ini, analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara manajemen waktu dan motivasi mengajar dengan kompetensi profesional guru. Analisis regresi ganda
bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap
satu variabel terikat dengan menggunakan persamaan regresi sebagai berikut :
Y= b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ a
3
Keterangan :
Y = nilai yang diprediksi yaitu kompetensi profesional guru
66
X
1
= manajemen waktu X
2
= motivasi
mengajar a
3
= bilangan
konstan b
1
, b
2
= bilangan koefisien prediktor Analisis korelasi ganda sekaligus regresi ganda dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS versi 12 for Windows 2000. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis
≤ 0,05 maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis kerja Hk diterima.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kompetensi Profesional Guru di SMA Kota Pekalongan
Kompetensi profesional guru di SMA Pekalongan tergolong tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional Guru di SMA Kota Pekalongan
No Interval Kriteria
f 1 84,1 - 100
Sangat tinggi 86
66 2 68,1
– 84,0
Tinggi 44
34 3 52,1
– 68,0
Cukup 4 36,1
– 52,0
Rendah 5 20,0 – 36,0
Sangat rendah Jumlah
130 100
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa sebanyak 66 frerkuensi kompetensi profesional guru di SMA Kota Pekalongan tergolong sangat
tinggi dan selebihnya 34 dalam kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa sebagian besar guru memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menyelenggarakan evaluasi, penguasaan terhadap materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai SK dan KD mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan