Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Berorganisasi Terhadap Komitmen Anggota dan Kinerja Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BERORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ANGGOTA DAN KINERJA RESIMEN MAHASISWA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

AGNES GRACIA QUITA 110502141

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BERORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ANGGOTA DAN KINERJA RESIMEN MAHASISWA UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan motivasi dan kedisiplinan berorganisasi terhadap komitmen anggota dan kinerja Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara yang kepada 52 orang anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur, dengan motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi sebagai variabel bebas, komitmen anggota sebagai variabel penyelia dan kinerja Resimen Mahasiswa sebagai variabel terikat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota, kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap komitmen anggota, motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa, kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa, komitmen anggota berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa, motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan melalui komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa.

Kata Kunci: Motivasi Berorganisasi, Kedisiplinan Beorganisasi, Komitmen Anggota, Kinerja Resimen Mahasiswa.


(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL MOTIVATION AND DISCIPLINE TOWARDS THE MEMBERS COMMITMENTS AND PERFORMANCE OF RESIMEN MAHASISWA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

This study aims to identify and analyze the influence of the organizational motivation and organizational discipline to the commitment of the members and performance of Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Primary data was collected through questionnaires and interviews to 52 members of Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara with non-probability sampling technique. The test of hypotheses used path analysis, with organizational motivation and discipline as an independent variable, commitment of members as the intervaning variables and Resimen Mahasiswa performance as the dependent variable,

The results showed that organizational motivation has positive and significant effect to the commitment of the members, organizational discipline has positive and non significant effect to the commitment of the members, organizational motivation has positive and non sinificant effect to the performance of Resimen Mahasiswa, organizational discipline has positive and significant effect to the performance of Resimen Mahasiswa, member’s commitment has positive and non significant effect to the performance of Resimen Mahasiswa, organizational motivation and organizational discipline through the commitment of the members has positive and non significant effect to Resimen Mahasiswa performance.

.

Keyword: Organizational motivation, Organizational Dicipline, Commitment of the members, Perfomance.


(4)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Berorganisasi Terhadap Komitmen Anggota dan Kinerja Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., MEc, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Elisabet Siahaan, SE., MS.Ec selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Yulinda, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu dan Bapak Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.


(5)

8. Keluargaku tercinta: Drs.Pilemon Bukit, Mth, Dr.Meyesti Situmorang MKes., MDiv., Andre Y Resa SE, Nico Fransisco Silalahi SP, dan keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan baik moral maupun materil, motivasi, dan doa dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku terkasih Ketrin, Kila, Gebi, Yoan, Uti Terima kasih untuk selalu mengingatkan dan mendukung dari jauh, dan untuk doa yang diberikan kepada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk Manajemen 2011 yang luarbiasa memberikan persahabatan, pengalaman selama dikampus dan diluar kampus, juga untuk doa, semangat dan bantuan dalam proses menyelesaikan skripsi ini, kalian THE BEST!

11. Untuk Resimen Mahasiswa, usumantap dan bg.ugi yang membantu proses belajar dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya, serta bersumbangsih dalam pendidikan organisasi di kampus. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan menyertai kita selalu.

Medan, Juli 2015 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 11

2.1.1 Motivasi ... 11

2.1.1.1 Teori Motivasi ... 12

2.1.2 Kedisiplinan ... 13

2.1.2.1 Teori Kedisiplinan... 15

2.1.3 Komitmen... 16

2.1.3.1 Teori Komitmen ... 17

2.1.4 Kinerja... 18

2.1.4.1 Teori Kinerja ... 19

2.1.5 Resimen Mahasiswa ... 22

2.1.5.1 Motivasi Resimen Mahasiswa ... 22

2.1.5.2 Kedisiplinan Resimen Mahasiswa ... 23

2.1.5.3 Komitmen Resimen Mahasiswa... 26

2.1.5.4 Kinerja Resimen Mahasiswa ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 30

2.3 Kerangka Konseptual ... 34

2.4 Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

3.3 Batasan Operasional ... 39

3.4 Definisi Operasional ... 39

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 45

3.6 Populasi dan Sampel ... 46


(7)

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... 48

3.9.1 Uji Validitas ... 49

3.9.2 Uji Realibilitas ... 53

3.10 Teknik Analisis Data ... 54

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Statistik ... 54

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 54

3.10.2.1 Uji Normalitas ... 54

3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 55

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas ... 55

3.10.3 Analisis Jalur ... 56

3.10.4 Uji Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 Analisis Deskriptif ... 60

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 61

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 67

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 93

4.1.2.1 Uji Normalitas Substruktur I ... 93

4.1.2.2 Uji Heterokedastisitas Substruktur I ... 95

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas Substruktur I ... 97

4.1.2.4 Uji Normalitas Substruktur II ... 98

4.1.2.5 Uji Heterokedastisitas Substruktur II ... 100

4.1.2.6 Uji Multikolinearitas Substruktur II ... 102

4.1.3 Pembahasan Substruktur I ... 102

4.1.3.1 Kelayakan Model Regresi Substruktur I ... 102

4.1.3.2 Uji Ketepatan Prediktor Substruktur I ... 103

4.1.3.3 Uji Kelayakan Koefisien Regresi ... 104

4.3.3.4 Uji Koefisien Determinan ... 104

4.3.3.5 Uji Signifikan Simultan ... 105

4.3.3.6 Uji Signifikan Parsial ... 106

4.3.3.7 Uji Koefisien Korelasi ... 107

4.3.3.8 Koefisien Jalur I ... 109

4.1.4 Pembahasan Substruktur II ... 110

4.1.4.1 Kelayakan Model Regresi Substruktur II ... 110

4.1.4.2 Uji Ketepatan Prediktor Substruktur II ... 111

4.1.4.3 Uji Kelayakan Koefisien Regresi ... 111

4.1.4.4 Uji Koefisien Determinan ... 112

4.1.4.5 Uji Signifikan Simultan ... 113

4.1.4.6 Uji Signifikan Parsial ... 113

4.1.4.7 Uji Koefisien Korelasi ... 114

4.1.4.8 Koefisien Jalur II ... 115


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 122 5.2 Saran... 124 DAFTAR PUSTAKA ... 126


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Kondisi Umum Resimen Mahasiswa ... 4

2.1 Penelitian Terdahulu ... 30

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.2 Uji Validitas Kuisioner VariabelMotivasi Berorganisasi ... 49

3.3 Uji Validitas Kuisioner Variabel Kedisiplinan Berorganisasi ... 50

3.4 Uji Validitas Kuisioner Variabel Komitmen Anggota ... 51

3.5 Uji Validitas Kuisioner Variabel Kinerja Resimen Mahasiswa ... 52

3.6 Uji Reliabilitas Kuisioner ... 53

4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Fakultas ... 61

4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Berorganisasi ... 63

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Keaktifan ... 64

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan Resimen Mahasiswa ... 65

4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

4.6 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Eksistensi ... 68

4.7 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Afiliasi ... 70

4.8 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Kebutuhan Akan Kemajuan .. 72

4.9 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Disiplin Waktu ... 74

4.10 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Disiplin Aturan ... 76

4.11 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Disiplim Sikap ... 78

4.12 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Affevtive Commitment ... 80

4.13 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Continuance Commitment .... 82

4.14 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Normativ Commitment ... 84

4.15 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Kuantitas ... 87

4.16 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Kualitas ... 88

4.17 Distribusi Jawaban Terhadap Dimensi Keterlibatan Anggota ... 91

4.18 Uji Normalitas Error untuk Persamaan Substruktur I ... 94

4.19 Uji Glejser untuk Persamaan Substruktur I ... 97

4.20 Uji Multikolinearitas untuk Persamaan Substruktur I ... 98

4.21 Uji Normalitas Error untuk Persamaan Substruktur II ... 100

4.22 Uji Glejser untuk Persamaan Substruktur II ... 101

4.23 Uji Multikolinearitas untuk Persamaan Substruktur II ... 102

4.24 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur I ... 103

4.25 Uji Ketepatan Predictor Subtruktur 1 ... 103

4.26 Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur I ... 104

4.27 Koefisien Determinasi untuk Persamaan Substruktur I ... 105

4.28 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur I... 106

4.29 Uji Parsial untuk Persamaan Substruktur I ... 106

4.30 Analisis Korelasi antar Variabel ... 108

4.31 Koefisien Jalur untuk Persamaan Subtruktur I ... 109

4.32 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur I ... 110

4.33 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur II ... 110


(10)

4.35 Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur II ... 111

4.36 Koefisien Determinasi untuk Persamaan Substruktur II ... 112

4.37 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur II ... 113

4.38 Uji Parsial untuk Persamaan Substruktur II ... 113

4.39 Analisis Korelasi antar Variabel ... 114

4.40 Koefisien Jalur untuk Persamaan Subtruktur II ... 115

4.41 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur II ... 116

4.42 Pengaruh Lansung ... 117

4.43 Pengaruh Tidak Lansung ... 120

4.44 Pengaruh Total ... 121


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 35

3.1 Model Diagram Jalur ... 56

4.1 Uji Normalitas Error untuk Persamaan Substruktur I ... 94

4.2 Uji Heteroskedastisitas untuk Persamaan Substruktur I ... 96

4.3 Uji Normalitas Error untuk Persamaan Substruktur II ... 99

4.4 Uji Heteroskedastisitas untuk Persamaan Substruktur II ... 100

4.5 Bentuk Grafik Korelasi ... 107

4.6 Diagram Substruktur I... 109


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuisioner Uji Validitas dan Reliabilitas ... 129

2 Distribusi Uji Validitas dan Reliabilitas ... 134

3 Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas ... 138

4 Kuisioner Penelitan ... 142

5 Data Responden Penelitan ... 147

6 Distribusi Jawaban Responden Penelitian ... 149

7 Persamaan Substruktur I ... 157

8 Persamaan Substruktur II ... 159

9 Scatterplot Korelasi Variabel ... 161


(13)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BERORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ANGGOTA DAN KINERJA RESIMEN MAHASISWA UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan motivasi dan kedisiplinan berorganisasi terhadap komitmen anggota dan kinerja Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara yang kepada 52 orang anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur, dengan motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi sebagai variabel bebas, komitmen anggota sebagai variabel penyelia dan kinerja Resimen Mahasiswa sebagai variabel terikat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota, kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap komitmen anggota, motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa, kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa, komitmen anggota berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa, motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan melalui komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa.

Kata Kunci: Motivasi Berorganisasi, Kedisiplinan Beorganisasi, Komitmen Anggota, Kinerja Resimen Mahasiswa.


(14)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL MOTIVATION AND DISCIPLINE TOWARDS THE MEMBERS COMMITMENTS AND PERFORMANCE OF RESIMEN MAHASISWA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

This study aims to identify and analyze the influence of the organizational motivation and organizational discipline to the commitment of the members and performance of Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Primary data was collected through questionnaires and interviews to 52 members of Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara with non-probability sampling technique. The test of hypotheses used path analysis, with organizational motivation and discipline as an independent variable, commitment of members as the intervaning variables and Resimen Mahasiswa performance as the dependent variable,

The results showed that organizational motivation has positive and significant effect to the commitment of the members, organizational discipline has positive and non significant effect to the commitment of the members, organizational motivation has positive and non sinificant effect to the performance of Resimen Mahasiswa, organizational discipline has positive and significant effect to the performance of Resimen Mahasiswa, member’s commitment has positive and non significant effect to the performance of Resimen Mahasiswa, organizational motivation and organizational discipline through the commitment of the members has positive and non significant effect to Resimen Mahasiswa performance.

.

Keyword: Organizational motivation, Organizational Dicipline, Commitment of the members, Perfomance.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Selaras dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 1 ayat 9 menyatakan adalah kewajiban bagi Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan rumusan Tri Dharma, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dijelaskan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya bertumpu pada aspek kognitif, namun juga pada aspek afektif seperti menciptakan

karakter, membangun ethos kerja dan aspek motorik yaitu menambah keterampilan. Perguruan Tinggi diharapkan membangun generasi cendikiawan yang tidak sekedar intelek

namun juga yang punya keterampilan yang berkarakter, seperti disiplin, kesigapan, kemampuan berkomunikasi dan kompetensi lainnya. Mahasiswa tidak cukup sebatas berpengetahuan luas saja, mahasiswa harus mempunyai kemampuan (skill), visi, karakter, dan jauh lebih maju dibandingkan kebanyakan masyarakat pada saat ini (Ilham, 2011 : 2).

Pada faktanya kurikulum perkuliahan di dalam kelas sekitar 80% hanya memenuhi kebutuhan akademik (hardskill), sementara aspek karakter dan keterampilan tidak terpenuhi oleh kurikulum dalam kelas. Padahal menurut survei Dikti di tahun 2006 tentang faktor penentu keberhasilan mahasiswa menunjukkan bahwa kontribusi hardskill hanya 20%, yang terbesar adalah softskill, 40%. Kemudian adalah networking sebesar 30%, dan sisanya sekitar 10% adalah

ketersediaan financial

Dengan kondisi ini mahasiswa seharusnya menyadari tanggung jawabnya untuk mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan


(16)

tetapi dari berbagai jenis kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota sebuah organisasi (Sarifudin, 2010 : 1). Menurut Bintoro (2008 : 2) kegiatan akademis akan menjadi lebih baik ketika ditunjang oleh kegiatan non akademis yang membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepribadian, meningkatkan kepekaan sosial, dan meningkatkan kedewasaan moral. Salah satu kegiatan non akademis ini adalah kegiatan kemahasiswaan yang tertuang dalam organisasi kemahasiswaan

Universitas Sumatera Utara seperti yang diterangkan Statuta Universitas Sumatera Utara dalam Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2014 Pasal 3 Paragraf b juga menjelaskan bahwa Universitas Sumatera Utara berfungsi mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma. Universitas Sumatera Utara melalui Program Bidang Kemahasiswaan sudah memfasilitasi organisasi mahasiswa, salah satunya dengan membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Lembaga ini bersifat otonom, dan bukan merupakan sob-ordinat dari badan eksekutif maupun senat mahasiswa. Yang cakupan keanggotaannya adalah meliputi seluruh fakultas. Dan konteks atau bahasan dalam organisasinya adalah visi/keterampilan/keberminatan tertentu

Namun sesuai hasil penelitian Lembaga Independen Survey Mahasiswa Unpad menyatakan bahwa tahun 2015, rata-rata ditiap universitas, hanya sekitar 100 organisasi yang terbagi dari ukm, universitas, fakultas dan jurusan untuk menaungi 35.000 mahasiswa. Survey tersebut menyatakan sumber daya manusia (mahasiswa) adalah aspek utama fenomena ini (tinyurl.com/LISM-Kajian).


(17)

Kekuatan dari suatu organisasi terletak pada sumber daya manusia yang ada di dalamnya karena sumber daya manusia merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi (Hasibuan, 2003 : 56). Menurut Mahsun (2006 : 13) kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi yang tertuang dalam perencanaan strategi organisasi. Untuk membantu tercapainya kinerja organisasi mahasiswa yang optimal dapat ditinjau melalui pendekatan kepada beberapa aspek sumber daya manusia yaitu motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi, komitmen anggota organisasi.

Motivasi berorganisasi adalah baberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk ikut atau terlibat dalam organisasi, diantaranya adalah lingkungan sosial, budaya, dan keingininan individu masing-masing orang (Simamora, 2004 : 324). Selain motivasi, untuk terciptanya hasil kerja yang efektif dan efisien diperlukan adanya disiplin dan komitmen organisasi (Susilowati, 2011 : 2).

Agus Suraidi (2011: birokrasi.kompasiana.com) mengatakan bahwa Kedisiplinan berorganisasi menunjukan sejauh mana anggota organisasi menjalankan kewajiban dan bertanggung jawab dengan kegiatan dalam organisasinya. Upaya anggota organisasi untuk mempertahankan dan meningkatkan performa kinerja organisasi yaitu dengan memberi sumbangsih yang berkelanjutan diterangkan melalui aspek komitmen. Dunham (1993 : 370) menyatakan bahwa komitmen adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya keterikatan psikologis seorang individu pada suatu organisasi tertentu, dimana individu memihak loyal dan terlibat dalam organisasi.


(18)

Melalui pra penelitian pada Resimen Mahasiswa dilakukan analasis awal tentang kondisi internal organisasi ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya selama sepuluh tahun. Hasil pra penelitian menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir (2011-2015), kondisi Resimen Mahasiswa mengalami penuruan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara umum empat aspek yang mengalami penurunan dalam proses berorganisasi mahasiswa di Universitas Sumatera Utara adalah Motivasi Berorganisasi, Kedisiplinan Berorganisasi, Komitmen dan Kinerja Organisasi. Melalui wawancara dan kuisoner terhadap 30 pengurus Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 45 – 67% responden menyatakan bahwa keempat faktor diatas mengalami degradasi selama beberapa periode terakhir, sementara 23 - 37% responden menyatakan kondisi organisasi saat ini statis, dan hanya 10 - 23% yang menyatakan bahwa keempat aspek organisasi diatas mengalami peningkatan.

Tabel 1.2

Kondisi Umum Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (2011-2015)

Keterangan

Respon dan Gambaran Hasil Responsi

Kesimpulan Respon Menurun Alasan Umum Respon Biasa Saja

Alasan Umum Meningkat Alasan Umum

Motivasi Berorganisasi 16 Orang 1. Jadwal Kuliah Padat. (Atau alasan Akademis lainnya) 2. Organisasi mulai membosankan (Terlalu politis, terlalu statis), 3. Banyak Kegiatan diluar kampus 10 Orang 1. Belum ada degradasi pemahaman tentang kebutuhan berorganisasi dalam kampus yang terlalu signifikan 2. Tidak begitu memperhatikan kondisi keberminatan mahasiswa 4 Orang 1. Aktualisasi Diri 2. Motivasi Sosial 3. Minat 4. Masalah Bersama di Kampus yang membutuhkan Konsolidasi Organisasi Motivasi Berorganisasi dari perspektif internal organisasi menurun Kedisiplinan Berorganisasi 20 Orang 1. Jadwal Kuliah Padat. (Atau alasan Akademis lainnya) 2. Tidak Adanya Sanksi Disiplin 7 Orang 1. Tidak Melihat ada penurunan karakter (khususnya disiplin) yang masif 3 Orang 1. Kemauan untuk berorganisasi tinggi 2. Komitmen 2. Pemahaman Peraturan Kedisiplinan Berorganisasi dari perspektif internal organisasi menurun


(19)

organisasi Komitmen Anggota Organisasi 16 Orang 1. Jadwal Kuliah Padat. (Atau alasan Akademis lainnya) 2. Kurang Paham Tentang Filosopis Berorganisasi 9 Orang 1. Tidak Melihat adanya pengabaian tugas oleh pengurus yang terlalu merugikan organisasi 5 Orang 1. Cinta akan organisasi 2. Tugas-tugas organisasi yang sesuai minat Komitmen anggota dari perspektif internal organisasi menurun Kinerja Organisasi 12 Orang 1. Komitmen (Ethos Kerja Anggota Organisasi) 2. Dana 3. Komunikasi Internal 11 Orang 1. Organisasi masih berlansung seperti sediakala 7 Orang 1. Kepemimpinan Organisasi 2. Integrasi tugas yang tepat Kinerja organisasi menurut menurun

Sumber : Data Diolah Peneliti (2015)

Dalam wawancara dengan pengurus Resimen Mahasiswa, motivasi berorganisasi menurun karena mahasiswa Universitas Sumatera Utara tidak lagi menganggap softskill sebagai suatu kompetensi yang dibutuhkan. Mahasiswa menganggap unit kegiatan mahasiswa hanya sebagai organisasi hobi.

Resimen Mahasiswa sebenarnya sudah mengusahakan menyusun jadwal kuliah yang sesuai untuk anggota organisasi yang datang dari fakultas yang berbeda-beda. Dan pemakluman diberikan pula terhadap anggota yang tidak hadir karena kuliah atau tugas. Dengan harapan disiplin kehadiran meningkat. Namun padatnya jadwal kuliah dan laboratoriom tetap menjadi kendala.

Akibat motivasi dan kedisiplinan berorganisasi yang menurun komitmen anggota organisasi juga semakin mengendor. Nilai-nilai organisasi sudah kerap kali diberlakukan hanya sebagai atribut belaka. Mengikuti organisasi juga hanya karena ingin berkegiatan dikampus, bersosialisasi. Filosopi organisasi yang sebenarnya fundamental dalam membentuk karakter dan


(20)

pola pikir mulai mengalami degradasi. Dan karena komitmen organisasi yang menurun, pengurus organisasi mahasiswa mengeluhkan kinerja organisasi.

Pada hakikatnya jika dilaksanakan dengan proses manajemen yang tepat berorganisasi dalam kampus akan mendukung kompetensi dan prestasi mahasiswa, baik dari segi akademis maupun non akademis. Dan untuk menjadi organisasi yang progresif, manajemen sebagai batang ilmu harus menganalisis fenomena didalam dan sekitar organisasi terlebih aspek sumber daya manusia sebagai motor dan potensi organisasi.

Urjensi untuk terus mengembangkan dan meningkatan kualitas organsisasi mahasiswa dilakukan dengan menngevaluasi baik tentang faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi organisasi. Hasil analisis kepada aspek-aspek dalam berorganisasi akan menjadi rekomendasi strategi yang berguna dalam mengoptimalkan fungsi dan guna Organisasi Mahasiswa dalam kampus. Proses analisis ini tidak hanya reevaluasi dari internal organisasi mahasiswa tersebut, namun juga sangat diperlukan penelitian dari eksternal, termasuk penelitian mahasiswa dari luar organisasi untuk menjadi referensi komperhensif.

Dalam penelitian ini Resimen Mahasiswa dipilih merepresentasikan sejauh mana kondisi faktor motivasi dan kedisiplinan berorganisasi, agar diketahui pula pengaruh kedua faktor diatas terhadap komitmen anggota, dan tingkat pencapaian kinerja organisasi tersebut.

Resimen Mahasiswa adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang diakui secara yuridis oleh Rektorat Universitas Sumatera Utara dan juga membangun kerja sama dengan TNI dan POLRI dalam kegiatannya, baik dalam bentuk pelatihan maupun untuk pengabdian masyarakat. Resimen Mahasiswa merupakan unit kegiatan mahasiswa yang dibentuk dan dibina oleh kesepakatan bersama tiga kementrian Negara yaitu ; Kementrian Pertahanan, Kementrian


(21)

Dalam Negeri, Kementrian Riset Tekonoogi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, dan Kementrian Pemuda dan Olah Raga.

Dengan berlandaskan tri-dharma perguruan tinggi Resimen Mahasiswa diharapkan menghasilkan sarjana-sarjana yang berwatak patriotis dan penuh dedikasi. Organisasi ini diharapakan menjadi bagian dari civitas akademika yang membangun konsepsi pengembangan karakter yang tidak hanya nasionalis tapi juga membangun nilai-nilai, sikap, perilaku dan keterampian melalui latihan kedisiplinan.

Dengan mengetahui, mempelajari dan menganalisis aspek sumber daya manusia melalui motivasi berorganisasi, kedisiplinan berorganisasi dan komitmen, agar dapat membantu Resimen Mahasiswa meningkatkan kinerja organisasi, dan mendayafungsikan organisasi ini agar kedepannya mampu berperan optimal dalam proses pendidikan perguruan tinggi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Berorganisasi Terhadap

Komitmen Anggota dan Kinerja Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara” 1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara?

2. Apakah motivasi berorganisasi melalui komitmen anggota organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara?


(22)

3. Apakah kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara?

4. Apakah kedisiplinan berorganisasi melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara? 5. Apakah motivasi dan kedisiplinan berorganisasi secara gabungan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara?

6. Apakah motivasi dan kedisiplinan berorgansasi secara gabungan melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara?

7. Apakah komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah motivasi berorganisasi melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara


(23)

4. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kedisiplinan berorganisasi melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

5. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah motivasi dan kedisiplinan berorganisasi secara gabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

6. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah motivasi dan kedisiplinan berorgansasi secara gabungan melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

7. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Organisasi Mahasiswa

Sebagai referensi informasi tambahan untuk evaluasi internal dan manajerial organisasi. b. Bagi Mahasiswa

Memberi informasi teoritis dan ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor motivasi dan kedisiplinan berorganisasi dengan komitmen anggota serta pengaruhnya kinerja organisasi mahasiswa.

c. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan referensi perbandingan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian.


(24)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Motivasi

Robbins dan Judge (dalam dedilondong.blogspot.com) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Maslow dan Herzberg (Simamora, 2004 : 324) Motivasi adalah “salah satu faktor kunci untuk meningkatkan efektivitas suatu organisasi. Motivasi yang mempunyai arti yang sama dengan motif, yakni faktor penyemangat atau suatu daya pendorong atau perangsang untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini faktor-faktor yang mendukung mahasiswa untuk berorganisasi atau daya dorong untuk berkontribusi berorganisasi dalam kampus disebut motivasi berorganisasi.

Motivasi berorganisasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri anggota agar terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini ditunjukan melalui sikap mental anggota organisasi yang pro dan positif untuk bertindak sesuai dengan ketentuan agar tujuan organisasi tersebut mencapai hasil sebagaimana yang telah ditetapkan. Ini merupakan hakekat tugas dan fungsi dari manajemen sumber daya manusia yaitu mengetahui apa yang memotivasi dan bagaimana cara memotivasi para anggota organisasi dalam rangka mempengaruhi dan mengarahkan perilaku agar berperilaku sesuai dengan budaya organisasi yaitu produktif dan berkinerja tinggi. Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon anggota organisasi terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha atau proses pelaksanaan program organisasi yang timbul dari dalam diri anggota organisasi agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan mengoptimalkan usaha guna mencapai tujuan yang dikehendaki oleh anggota organisasi.


(25)

2.1.1.1Teori Motivasi

Teori yang digunakan dalam mengasumsikan daya dorong untuk terlibat dalam berorganisasi adalah Aldefer’s Existence, Relatedness and Growth ( ERG ) Theory. Menurut teori ini terdapat tiga kelompok kebutuhan yang utama yang memotivasi manusia untuk terlibat dalam kegiatan organisasi, yaitu ;

1. Kebutuhan akan keberadaan ( Exitency Needs )

Existence Needs berhubungan dengan kebutuhan dasar mahasiswa yang membantu

mempertahankan eksistensi mahasiswa dalam kampus yang lebih condong pada aspek fisiologis akademis sebagai seorang mahasiswa, prestasi misalnyaAnggota Organisasi akan antusias dan memiliki semangat dalam berorganisasi yang tinggi dan menginginkan untuk berprestasi lebih ketika individu tersebut menyadari bahwa dengan berorganisasi akan membuatnya mencapai prestasi yang tinggi jika organisasi mahasiswa yang diikutinya mendukung proses perkuliahannya baik dalam aspek yang ingin berkembang secara intelektual, keterampilan maupun secara karakter.

2. Kebutuhan akan Afiliasi (Relatedness Needs)

Relatedness Needs / kelompok hubungan yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan

sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat. Kebutuhan akan afiliasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena kebutuhan akan afiliasi ini yang akan merangsang gairah berorganisasi dan menyebabkan anggota organisasi memiliki semangat berkegiatan yang tinggi.

Setiap orang ingin mendapat perhatian untuk dipuaskan karena predikat manusia sebagai makhluk sosial, keinginan disenangi, dicintai, kesediaan bekerja sama, iklim besahabat dan saling mendukung dalam organisasi merupakan bentuk-bentuk pemuasan kebutuhan ini. Melalui


(26)

kebutuhan afiliasi ini anggota organisasi mahasiswa akan termotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk dengan senang hati mengikuti program dan aktivitas organisasi.

3. Kebutuhan akan kemajuan ( Growth Needs )

Growth needs / kebutuhan akan kemajuan adalah situasi dimana mahasiswa merasa

lingkungan baik intra organisasi maupun ekstra organisasi (kampus) memerlukan kemajuan dari berbagai aspek sehingga mahasiswa merasa perlu membuat kontribusi yang kreatif dan produktif demi kemajuan tersebut dengan turut serta dalam partisipasi aktif dalam berorganisasi, anggota organisasi tersebut akan berusaha untuk mendalami visi dan misi organisasi yang diberikan dan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan program organisasi itu dengan baik demi kemajuan lingkungan dan organisasi.

2.1.2 Kedisiplinan

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia Disiplin adalah: 1) latihan batin dan watak yang maksimal supaya segala perbuatan selalu mentaati tata tertib, 2) ketaatan pada aturan dan tata tertib (Purwodarminto, 1996 : 61). Disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple” yakni seorang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin (Hurlock, 1999 : 82). Kedisiplinan berorganisasi merupakan sikap atau perilaku yang menggambarkan kepatuhan kepada suatu aturan atau ketentuan. Kedisiplinan juga berarti suatu tuntutan bagi berlangsungnya kehidupan yang sama, teratur dan tertib,yang dijadikan syarat mutlak bagi berlangsungnya suatu kemajuan dan perubahan- perubahan ke arah yang lebih baik (Ammirulah, Budiono, 2006 : 20).

Kedisiplinan berorganisasi berkenaan dengan kepatuhan dan ketaatan anggota organisasi terhadap norma-norma dan peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Kedisiplinan dibentuk serta berkembang melalui latihan dan pendidikan sehingga


(27)

terbentuk kesadaran dan keyakinan dalam dirinya untuk berbuat tanpa paksaan. Menurut Hurlock (2006 : 84) Kedisipilinan berorganisasi mempunyai empat unsur pokok yaitu:

peraturan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang digunakan untuk mengajarkan dan memaksakannya, hukuman untuk pelanggaran peraturan, dan penghargaan untuk perilaku yang baik yang sejalan dengan peraturan yang berlaku.

Melalui berbagai pengertian diatas kedisiplinan berorganisasi adalah sikap mental atau keadaan seseorang atau kelompok organisasi dimana ia berniat untuk patuh, taat dan tunduk terhadap peraturan, perintah, dan ketentuan yang berlaku serta mampu mengendalikan diri dari dorongan kepentingan dalam upaya pencapaian cita-cita dan tujuan tertentu serta memelihara stabilitas organisasi dan menjalankan standar-standar organisasional.

2.1.2.1 Teori Kedisiplinan

Kedisiplinan berorganisasi (Asmani, 2001 : 94-95) dapat dibagi sesuai dengan 3 (Tiga) jenis Kedisiplinan yaitu ; Disiplin Waktu, Disiplin Aturan dan Disiplin Sikap.

a) Disiplin Waktu

Mengikuti atau hadir pada program organisasi sesuai waktu (Jam) yang ditetapkan dalam artia tidak terlambat. Disiplin waktu ditandai dengan kesesuaian antara waktu mulai program organisasi sesuai jadwal perencanaan dengan realisasi. Patuh pada waktu juga memiliki arti ketika anggota organisasi dihadapkan pada tugas yang memiliki tenggat waktu tertentu, anggota organisasi dalam melakukan tugas tersebut sesuai dengan skedul yang ditetapkan. Kedisiplinan seperti ini juga menunjukan bagaimana anggota organisasi mampu mengorganisir waktu pribadinya dan juga bertanggung jawab akan kelansungan kerja organisasi. Karena ketika disiplin waktu diabaikan, tenggat waktu membuat anggota organisasi tergesa-gesa dalam


(28)

menyelesaikan tugas, maka prestasi akan menurun atau kinerja baik dari segi personal maupun organisasi menjadi tidak optimal.

b) Disiplin Aturan

Mematuhi kententuan-kententuan organisasi yang telah ditetapkan. Kedisiplinan ini lebih dapat diartikan sebagai anggota organisasi yang sesuai dengan pengaturan organisasi yang bersifat tertulis, misalnya tata laksana organisasi, kewajiban jabatan atau divisi, ketentuan organisasi yang ditulis dalam bentuk regulasi untuk kegiatan formal organisasi.

c) Disiplin Sikap

Anggota organisasi menghormati dan patuh dengan nilai etika dan norma organisasi. Disiplin ini berarti bertanggung jawab atau taat dalam bentuk perbuatan atau tingkah laku. Artinya anggota organisasi untuk mengikuti dengan ketat standar nilai etiket organisasi. Dalam hal ini, nilai-nilai etiket organisasi dijadikan disiplin atau ditaati tidak hanya dalam aktivitas organisasi, namun juga dalam tata cara berperilaku di masyarakat.

2.1.2 Komitmen

Menurut Mowday, Porter, Steers (1982 : 538-551) Komitmen adalah “kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu”. Dalam perilaku organisasi, terdapat beragam definisi tentang komitmen. Sebagai suatu sikap, menurut Luthans (2005 :

merupakan:

1. Keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dalam suatu kelompok 2. Kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi


(29)

3. Suatu keyakinan tertentu dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi.

Allen dan Meyer (dalam Dunham, 1993 : 370) menyatakan bahwa “komitmen organisasi adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya keterikatan psikologis seorang individu pada suatu organisasi tertentu, dimana individu memihak loyal dan terlibat dalam organisasi tersebut” Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas anggota kepada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Mowday, Porter, Steers (1982 : 538-551) mengatakan bahwa suatu bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan.

Steers (dalam Dessler, 1992 : 40), komitmen dapat dilihat dari 3 faktor, yaitu: 1. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi 2. Kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi,

3. Keinginan yang kuat untuk mempertahankan kenaggitaan organisasi

Komitmen berorganisasi adalah sebagai suatu sikap atau keadaan dimana anggota organisasi memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

2.1.3.1 Teori Komitmen

Tiga Bentuk komitmen menurut Mayer dan Allen dalam Sambodo (2000:114) ada tiga bentuk, yaitu:


(30)

Individu bertahan dalam organisasi karena ada keterlibatan atau kelekatan pada dirinya dengan organisasi tersebut. Individu yang memiliki hal ini, akan mengidentifikasi diri, terlihat mendalam, dan menikmati keanggotaannya. Individu memiliki kebanggaan menjadi bagian dalam organisasi tersebut.

b) Normative Commitment

Perasaan wajib untuk tetap bertahan dalam organisasi. Individu yang terinternalisasi secara keseluruhan untuk bertingkah laku tertentu sehingga memenuhi tujuan dan keinginan organisasi. Individu akan bertahan karena ia wajib berada dalam organisasi, berperilaku, memenuhi kewajiban organisasi.

c) Continuance Commitment

Individu yang bertahan dalam organisasi karena ia membutuhkannya.Individu memiliki kesadaran akan untung ruginya saat ia bertahan dalam suatu organisasi. Bila individu merasa akan tidak diterima pada organisasi lain sebaik di organisasi yang sedang ia ikuti, maka ia akan memilih untuk bertahan.

2.1.4 Kinerja

Istilah kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan oleh para cendekiawan sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”, atau “prestasi” (Keban, 2004:191). Secara etimologis, kinerja adalah sebuah kata yang dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Sehingga pengertian kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya

tujuan organisasi yang telah ditetapka

Mahsun (2006 : 13) Kinerja “merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan


(31)

visi yang tertuang dalam perencanaan strategi organisasi. Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang anggota organisasi atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2006 : 2-3). Sedangkan Simanjuntak (2005 : 25) menyatakan “kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan pencapaian hasil untuk mencapai tujuan organisasi”. Kinerja Organisasi yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi.

Kinerja organisasi mahasiswa merupakan kuantitas dan atau kualitas pencapaian program kerja organisasi yang dalam pelaksanaannya setiap anggota organsisasi melakukan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, dan criteria lainnya yang telah ditetapkan organisasi misalnya structural maupun anggaran dasar organisasi.

2.1.4.1 Teori Kinerja

Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Soesilo (Nogi, 2005 : 180), dalam mencapai kinerja suatu organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini :

a. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan fungsi yang menjalankan aktivitas organisasi ;

b. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi;

c. Sumber daya manusia, yang berhubungan dengan kualitas anggota organisasi untuk bekerja dan berkarya secara optimal;


(32)

d. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan data base untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi.

e. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap aktivitas organisasi.

Selanjutnya Yuwono (Nogi, 2005 : 180) mengemukakan bahwa “faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kinerja suatu organisasi meliputi upaya manajemen dalam menerjemahkan dan menyelaraskan tujuan organisasi, budaya organisasi, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan kepemimpinan yang efektif”.

Yuwalliatin (2006) mengatakan bahwa “kinerja organisasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum” Kinerja menurutnya meliputi:

a) Kuantitas program kerja

Merupakan jumlah program kerja yang dinyatakan dalam perencanaan, dan jumlah program kerja yang terlaksana dalam periode kepengurusan organisasi, kesesuaian antara perencanaan dan aktivitas yang diselesaikan (dalam bentuk nominal atau jumlah bukan kualitas dan pencapaian target) menjadi salah satu indikasi dalam penilaian kinerja organisasi.

b) Kualitas program kerja

Merupakan kondisi realitas apakah sasaran atau target dan tujuan program kerja yang dinyatakan dalam perencanaan sesuai dengan yang terlaksana dalam periode kepengurusan organisasi. Kesesuaian apakah realitas aktivitas yang diselesaikan disesuaikan dengan perencanaan awal (evaluasi).


(33)

c) Pengetahuan tentang deskripsi bagian kerja dalam organisasi

Deskripsi bagian kerja dalam organisasi mahasiswa adalah penjabaran baik dalam bentuk dokumen maupun lisan yang memberikan informasi tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu jabatan atau divisi (unit) dalam organisasi. Pengetahuan anggota organisasi tentang tugas pokok dan fungsinya dalam organisasi akan menunjukan sejauh mana anggota organisasi memahami porsi kerjanya dalam organisasi sehingga bisa menyelesaikan kewajiban organisasi dengan optimal.

d) Pendapat atau pernyataan yang disampaikan

Kinerja organisasi mahasiswa dapat diindikasikan pula melalui pendapat atau pernyataan anggota organisasi. Testimoni dari anggota organisasi dijadikan rekomendasi baik dalam evaluasi mengenai apakah organisasi secara organisatoris sudah berkinerja dengan baik maupun evaluasi kinerja anggota organisasi.

e) Keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi

Kondisi anggota organisasi secara proaktif mengikuti maupun melaksanakan program kerja atau kegiatan yang dinyatakan dalam perencanaan dalam periode kepengurusan organisasi.

2.1.5 Resimen Mahasiswa

Sebagai organisasi Resimen Mahasiswa memiliki landasan deskriptif yang dituangkan dalam Buku Kemenwaan. Landasan deskriptif tersebut menjabarkan tentang poin-poin yang menjadi indikator Motivasi Berorganisasi, Kedisiplinan Berorganisasi, Komitmen Anggota dan Kinerja Organisasi.


(34)

Ada beberapa landasan yang menjadi alasan daya dorong mahasiswa untuk melibatkan diri dalam Organisasi Mahasiswa tekhusus Resimen Mahasiswa dalam keikutsertaannya sebagai anggota.

1. Motivasi Sosiologis

Dengan berorganisasi dalam Resimen Mahasiswa, mahasiswa atau pelajar bersemangat untuk mengoptimalkan diri sebagai manusia yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia atau dengan kata lain memanusiakan manusia, dan menjaga harmonisasi keberlansungan lingkungan sekitar, baik kampus maupun masyarakat. Dengan berorganisasi dalam Resimen Mahasiswa, mahasiswa atau pelajar menumbuhkan jiwa patriotik.

2. Motivasi Kompetensi

Era globalisasi menuntut pelajar dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri dengan kompetensi yang mampu bersaing. Dewasa ini tidak hanya tentang kemampuan intelektual dan akademis namun karakter juga menjadi faktor keberhasilan. Melalui berorganisasi di Resimen Mahasiswa, pelajar dan mahasiswa dipersiapkan untuk berdedikasi dengan disiplin diri yang baik, berkomitmen dan total.

2.1.5.2 Kedisiplinan Resimen Mahasiswa

Kedisiplinan Resimen Mahasiswa dijabarkan dalam Buku Kemenwaan Komando Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Kader Perintis Tahun 2009, Bab III tentang Tata Sikap dan Perilaku Angggota Menwa Indononesia,

Ketentuan Umum Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa (Sinaga, 2009 : 9) adalah :

1. Disiplin adalah ketaatan seseorang secara sadar dan ikhlas terhadap setiap perintah, peraturan dan keharusan-keharusan yang berlaku.


(35)

2. Peraturan Disiplin adalah ketentuan yang mengatur kewajiban dan larangan bagi anggota Resimen Mahasiswa yang apabila kewajiban tidak diataati atau larangan dilanggar dapat dikenakan sanksi.

3. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan anggota Resimen Mahasiswa yang bertentangan dengan ketentuan peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa atau tidak layak terjadi didalam disiplin dan ketertiban Resimen Mahasiswa.

4. Atasan yang berhak menjatuhkan sanksi disiplin selanjutnya disingkat (Ansiplin) adalah atasan langsung yang diberi wewenang menjatuhkan sanksi disiplin kepada anggota Resimen Mahasiswa.

5. Atasan adalah seseorang yang karena jabatan, kedudukan atau wewenang tanggung jawabnya lebih tinggi dan atau lebih tua dari yang bersangkutan.

6. Atasan langsung adalah komandan atau pejabat yang melakukan atau mempunyai wewenang komando langsung yang lebih tinggi dari yang bersangkutan, baik taktis maupun administratif.

7. Bawahan adalah seseorang yang karena jabatan, kedudukan atau tanggung jawabnya lebih rendah dan atau lebih muda dari yang bersangkutan.

8. Perintah kedinasan adalah perintah yang diberikan atasan yang berwenang mengenai kedinasan atau yang berhubungan dengan kedinasan baik didalam maupun di luar kampus.

9. Calon anggota Resimen Mahasiswa adalah mahasiswa yang sedang mengikuti Pendididkan Dasar Resimen Mahasiswa.

10. Anggota Resimen Mahasiswa adalah mahasiswa yang diangkat menjadi anggota Resimen Mahasiswa oleh pejabat yang berwenang baik yang menduduki jabatan maupun yang tidak menduduki jabatan Wakil Komandan dan Komandan Resimen Mahasiswa

I Kewajiban dalam Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa (Sinaga, 2009 : 9) adalah:

a. Menjunjung tinggi, memahami, menghayati dan mengamalkan ideology Negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

b. Menjunjung tinggi dan melaksanakan kode etik Resimen Mahasiswa “Panca Dharma Satya”.

c. Menjadi teladan bagi masyarakat dalam penampilan sikap hormatnya kepada bendera Sang Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Presiden, Wakil Presiden, lambang-lambang kenegaraan, pejabat-pejabat tinggi Negara, pejabat Negara lainnya, serta pimpinan, dosen di lingkungan Perguruan Tinggi.

d. Melaksanakan setiap perintah dinas yang diberika kepadanya dan melaporkan hasil penugasannya.

e. Menjungjung tinggi kehormatan almamater perguruan tinggi sebagai puast pengembangan ilmu penegtahuan.


(36)

f. Membantu kelancaran dan pelaksanaan program perguruan tinggi.

g. Berperan aktif untuk menjamin terwujudnya kebijaksanaan pemerintah di perguruan tinggi.

h. Membantu menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran bela Negara.

i. Melaporkan keberangkatan dan kedatangannya kepada atasan langsung sebelum dan sesudah melaksanakan tugasnya.

j. Pada waktu berpakaian seragam menyampaikan penghormatan sesuai dengan peraturan penghormatan yang berlaku.

k. Mematuhi semua peraturan atau ketentuan yang berlaku baik di lingkungan Resimen Mahasiswa atau perguruan tinggi masing-masing maupun masyarakat umum

II Larangan dalam Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa (Sinaga, 2009 : 9) adalah:

l. Menyia-nyiakan nama Tuhan, memaki, mengeluarkan perkataan kotor dan keji dalam kedinasan maupun diluar kedinasan.

m. Melakukan hal-hal yang langsung maupun tidak langsung dapat menurunkan kehormatan atau martabat bangsa dan Negara, pemerintah dan Lembaga Perguruan Tinggi serta Resimen Mahasiswa.

n. Membocorka dan atau memanfaatkan rahasia Negara dan atau kedinasan yang diketahui atau patut dapat diduda olehnya untuk kepentingan pribadi atau pihak lain yang tidak berhak.

o. Mendatangi tempat-tempat yang dapat mencemarkan nama baik Resimen Mahasiswa, kecuali untuk kepentingan dinas.

p. Menyalah-gunakan barang-barang inventaris atau pinjaman maupun pakaian seragam Resimen Mahasiswa untuk kepentingan pribadi maupun golongan dan atau kelompok.

q. Hidup boros dan menghamburkan uang. r. Berjudi dan meminum minuman keras.

s. Menggunakan dan mengedarkan obat dan barang-barang terlarang.

t. Berbuat sewenang-wenang mengambil dan atau memiliki barang sesuatu yang bukan haknya.

u. Berpakaian seragam tidak sesuai dengan ketentuan.

III Sanksi Disiplin dalam Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa adalah: a) Tindakan disiplin

Tindakan Disiplin, dilakukan setiap ataan kepada anggota Resimen Mahasiswa berpakaian seragam yang melakukan pelanggaran disiplin secara langsung dan kemudian memberitahukan atau melaporkan kepada atasan langsung anggota yang bersangkutan.


(37)

b) Hukuman disiplin

1. Hukuman Disiplin Ringan : tegoran lisan, tegoran tertulis. 2. Hukuman Disiplin sedang :

a) Pergeseran jabatan dalam Resimen Mahasiswa

b) Penangguhan kesempatan memangku jabatan dalam Resimen Mahasiswa.

c) Penangguhan kesempatan mengikuti pendidikan dan atau kursus di lingkungan Resimen Mahasiswa.

d) Penangguhan kesempatan ikut serta dalam kegiatan operasi, latihan dan kegiatan Resimen Mahasiswa.

3. Hukuman Disiplin Berat :

a) Pemberhentian sementara dari jabatan, di lingkungan Resimen Mahasiswa paling lama 3 (tiga) bulan.

b) Pemberhentian sementara dari keanggotaan Resimen Mahasiswa paling lama 1 (satu) tahun

c) Pemberhentian tidak dengan hormat dari keanggotaan

2.1.5.3 Komitmen Resimen Mahasiswa

Buku Kemenwaan Komando Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Kader Perintis Tahun 2009, Bab II tentang Kandungan Resimen Mahasiswa yang menjabarkan Panca Dharma Satya dan Widya Castrena Dharma Siddha Resimen Mahasiswa Indonesia. Panca Dharma Satya adalah Kode Etik Resimen Mahasiswa Indonesia. Kode Etik ini merupakan nilai moral yang dimiliki setiap anggota Resimen Mahasiswa Indonesia dan merupakan ikrar


(38)

atau landasan komitmen. Setiap tingkah laku, ucapan dan perbuatan, pikiran dan tindakan dari anggota Resimen Mahasiswa Indonesia harus berpegang teguh pada Panca Dharma Satya ini.

Isi Tertulis Panca Dharma Satya adalah:

1. Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

2. Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah.

3. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

4. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.

5. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Kandungan Resimen Mahasiswa yang kedua adalah Widya Castrena Dharma Siddha Resimen Mahasiswa Indonesia. Widya Castrena Dharma Siddha adalah Tekad Dan

Pendirian dalam berorganisasi pada Resimen Mahasiswa yang berisi:

1. Bahwa Kami setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta bertekad mempertahankannya dengan tidak mengenal menyerah.

2. Bahwa Kami wajib turut membina persatuan dan kesatuan.

3. Bahwa Kami menjunjung tinggi dan ikut serta membina dan mengamalkan nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia.


(39)

4. Bahwa Kami wajib senantiasa mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kesejahteraan bangsa dan negara.

2.1.5.4 Kinerja Resimen Mahasiswa

Kinerja Resimen Mahasiswa dapat diukur dari dua perihal yang pertama secara umum melalui pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Resimen Mahasiswam dan yang kedua melalui Laporan Pertanggung Jawaban Periode Kepengurusan. Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Resimen Mahasiswa dijabarkan dalam Buku Kemenwaan Komando Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Kader Perintis Tahun 2009, Bab II tentang Kandungan Resimen Mahasiswa.

I Tugas pokok Resimen Mahasiswa Indonesia meliputi:

1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta membantu terlaksananya kegiatan dan program lainnya di Perguruan Tinggi.

2. Merencanakan, mempersiapkan dan menyusun seluruh potensi mahasiswa untuk memantapkan ketahanan nasional, dengan melaksanakan usaha dan atau kegiatan bela negara.

3. Membantu terwujudnya penyelenggaraan fungsi perlindungan masyarakat (LINMAS), khususnya Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP)

4. Membantu terlaksananya kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan dalam organisasi kepemudaan.

II Penjabaran Fungsi Resimen Mahasiswa Indonesia meliputi:

1. Melaksanakan pembinaan anggota Resimen Mahasiswa Indonesia di Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang akademik.


(40)

2. Melaksanakan pemeliharaan dan pemberdayaan serta peningkatan kemampuan baik perorangan maupun satuan di bidang Bela Negara.

3. Melaksanakan pembinaan disiplin anggota Resimen Mahasiswa Indonesia, baik sebagai mahasiswa maupun warga masyarakat.

4. Melaksanakan pembinaan struktur organisasi Resimen Mahasiswa Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh.

5. Bersama dengan mahasiswa lainnya membantu terwujudnya kehidupan kampus yang kondusif.

6. Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan dan program civitas akademika serta menumbuhkan dan meningkatkan sikap Bela Negara dikehidupan Perguruan Tinggi. 7. Membantu memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam

pembangunan nasional dibidang kepemudaan dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.

8. Membantu TNI/POLRI dalam pelaksanaan pembinaan pertahanan dan keamanan Nasional.

9. Menyampaikan saran dan pendapat kepada instansi terkait sesuai dengan tugas pokoknya Pengukuran Kinerja Resimen Mahasiswa yang kedua melalui Laporan Pertanggung Jawaban Periode Kepengurusan. Laporan Pertanggung Jawaban Periode Kepengurusan menjabarkan tentang Laporan Kegiatan Yang Terlaksana, yang terbagi dua ; Kegiatan Rutin dan Kegiatan Umum. Pada pelaporan tersebut disampaikan pula kendala pelaksanaan dan pencapaian. Laporan Pertanggung Jawaban Periode Kepengurusan Resimen Mahasiswa memiliki maksud sebagai bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja satu periode


(41)

kepengurusan, dan bertujuan untuk rekomendasi masukan pada kepengurusan yang akan datang sehingga kinerja yang dicapai bisa lebih maksimal.

2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan dilakukannya penelitian ini, penelitian – penelitian tersebut tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis Judul Penelitian Indikator dan

skala pengukuran Hasil Penelitian Diana Sulianti K.L.Tobing (2009) Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara Organizational Commitment, Affective Commitment, Continuance Commitment, Normative Commitmnet, Work Satisfaction and Employee Performance. Regresi Linier Berganda

Hasil analisis penelitian yang menunjukkan arah positif maka hipotesis pertama yang menyatakan

komitmen afektif berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PTPN III di Sumatera Utara dapat diterima. Dan juga menunjukkan arah positif pada hipotesis pertama yang menyatakan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PTPN III di Sumatera Utara Regina Aditya Reza (2010) Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT

Sinar Santosa Perkasa Gaya kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan, Uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Agung Prihantoro (2012) Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja Kinerja SDM, Komitmen, Lingkungan Kerja, Disiplin, Motivasi Motivasi, kedisiplinan, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.


(42)

dan Komitmen SEM analysis (Structural Equation Model) dan pogram SMARTPLS Lenny Hassan (2012) Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen

Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian

Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang

Kepuassan Kerja, Disiplin, Komitmen Likert dan Pengolahan Data SPSS Pengaruh langsung disiplin lebih besar nilainya dari pada pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi lebih efektif ditingkatkan

secara langsung melalui disiplin pegawai. Anastasia Tania dan Eddy M. Sutanto (2013) Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan

Kerja Terhadap Komitmen PT.DAI KNIFE Surabaya Motivasi, Kepuasan Kerja, Komitmen Likert, Pendekatan Kuantitatif, Regresi Linear Berganda

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Sementara itu variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan

signifikan bersama-sama terhadap komitmen organisasional karyawan. Muhamad Ilham (2013) Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Wesitan Konsultan Pembangunan Makassar Motivasi, Komitmen dan Disiplin Kerja Kinerja Intervail Analisis Deskriptif Dan Regresi Linear Berganda

Ketiga variabel yang berpengaruh positif namun yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Wesitan Konsultasi Pembangunan di Makassar adalah motivasi, hal ini dikarenakan dengan meningkatnya pemberian motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan pada PT. Wesitan Konsultasi Pembangunan di Makassar


(43)

Tobing (2009) dalam penelitian “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara”. Populasi penelitian ini adalah karyawan PTPN III di Sumatera Utara yang memiliki posisi di manajer menengah. Ada 174 karyawan dalam populasi dan jumlah sampel yang 144 responden. Hasil menunjukkan bahwa Komitmen (X1) berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap Kepuasan Kerja (Y1). Dan Komitmen berpengaruh secara tidak langsung berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap Kinerja Karyawan (Y2).

Reza dan Dirgantara (2010) dalam penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara”. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi karyawan pada PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara dengan jumlah 112 karyawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Prihantoro (2012) dalam penelitian “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen (Studi Kasus Madrasah di Lingkungan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati)”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru MTs dan MA Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati. Populasi ini berjumlah 110 guru dari 52 guru MTs Salafiyah dan 57 guru MA Salafiyah. Metode sensus Penelitian yang digunakan ini adalah untuk memberikan kuesioner untuk seluruh penduduk 110 guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi, disiplin, dan lingkungan kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap komitmen. Dan variabel motivasi, disiplin, komitmen, dan lingkungan kerja menunjukkan signifikan Hasil positif pada kinerja sumber daya manusia


(44)

Hassan (2012) dalam penelitian “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang”. Populasi pada penelitian ini adalah 73 pegawai negeri sipil Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang, dengan sampel random berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung disiplin terhadap komitmen organisasi.

Tania dan Sutanto (2013) dalam penelitian “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen PT.DAI KNIFE Surabaya”. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 25 orang karyawan PT. DAI KNIFE. Sampel penelitian ini menggunakan metode sampel jenuh. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan PT. DAI KNIFE.

Ilham (2013) dalam penelitian “Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Wesitan Konsultan Pembangunan Makassar”. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT.Wesitan Konsultasi Pembangunan yakni berjumlah 60 orang karyawan, dan menggunakan sampel jenuh. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin kerja kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Wesitan Konsultasi Pembangunan di Makassar.

2.3.Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kerangka berpikir mengenai bagaimana suatu teori berhubungan diantara berbagai faktor yang telah diidentifikasikan penting terhadap masalah


(45)

penelitian (Noor, 2011:76). Faktor yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas empat variabel penelitian yang menggambarkan ruang lingkup dan pola hubungan serta sasaran yang akan dicapai dari penelitian ini, yaitu motivasi, kedisiplinan, komitmen dan kinerja.

Berdasarkan penelitian Tania dan Sutanto (2013) dalam “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen PT.DAI KNIFE Surabaya” Menunjukan hasil bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen, dan berdasarkan penelitian Hassan (2012) dalam “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang” Menunjukan hasil bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen.

Berdasarkan penelitian Reza (2010) dalam “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara” dan penelitian Prihantoro (2012) dalam “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen” Menunjukan hasil bahwa motivasi, kedisiplinan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Berdasarkan penelitian Tobing (2009) dalam “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara”. Menunjukan hasil bahwa komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Berdasarkan penelitian Ilham (2013) dalam “Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Wesitan Konsultan Pembangunan Makassar” Menunjukan hasil bahwa motivasi, komitmen dan disiplin kerja, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Dengan variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah motivasi (X1), dan kedisiplinan(X2), variable intervening yang adalah komitmen (Y), dan variabel terikat yang pertama (Z) dari


(46)

penelitian ini adalah kinerja organisasi. Maka disusun kerangka konseptual yang saling menghubungkan variabel – variabel dalam penelitian ini.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

sumber : data diolah oleh peneliti (2015)

Motivasi dan Kedisiplinan secara parsial berpengaruh positif dan siginifikan terhadap Komitmen. Motivasi dan Kedisiplinan secara gabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen. Motivasi dan Kedisiplinan secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja. Motivasi dan Kedisiplinan secara gabungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja. Komitmen berperngaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja.

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan hipotesis (Noor, 2011 : 80). Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah:

Motivasi Berorganisasi

(� )

Kedisiplinan Berorganisasi (�2)

Komitmen Anggota (Y)

Kinerja Resimen Mahasiswa (Z)


(47)

1. Motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2. Motivasi berorganisasi melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

3. Kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen anggota organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

4. Kedisiplinan berorganisasi melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

5. Motivasi dan kedisiplinan berorganisasi secara gabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

6. Motivasi dan kedisiplinan berorgansasi secara gabungan melalui komitmen anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

7. Komitmen anggota organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bedasarkan tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini menerangkan deskripsi kualiatatif variabel- variable yang diteliti lalu menjelaskan korelasi atau hubungan antar variabel tersebut.

Penelitian deskriptif menurut Iskandar (2013:62) adalah uraian tentang fenomena yang diteliti dengan mendeskripsikan variabel bedasarkan indikator variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini bisa dijalankan bersamaan dengan metode lainnya.

Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2005:11) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa - Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Jln.Universitas no.21, Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian adalah Mei - Juni 2015.


(49)

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Penelitian ini dibatasi pada : a. Variabel bebas (independent variable) (X) yaitu variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi (X1), kedisiplinan (X2),

b. Variabel terikat (dependent variable) (Z) yaitu variabel yang tergantung dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja (Z)

c. Variabel intervaning (Y). Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2007) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela / antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Variabel intervaning dalam penelitian ini adalah komitmen (Y)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Motivasi Berorganisasi (X1) adalah Motivasi berorganisasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri anggota agar terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi (Simamora, 2004 : 324). Hal ini ditunjukan melalui sikap


(50)

mental anggota organisasi yang pro dan positif untuk bertindak sesuai dengan ketentuan agar tujuan organisasi tersebut mencapai hasil sebagaimana yang telah ditetapkan. Menurut Aldefer’s

Existence, Relatedness and Growth ( ERG ) Theory komponen untuk motivasi berorganisasi

adalah :

a) Eksistensi

Berorganisasi dalam Organisasi Mahasiwa secara lansung maupun tidak lansung menjadi ajang penunjang dan juga wadah mahasiswa untuk menunjukan eksistensi baik secara individual maupun organisasional.

b) Afiliasi

Berorganisasi menimbulkan identitas baru bagi mahasiswa dan identitas tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat kampus.

c) Kebutuhan akan Kemajuan

Berorganisasi karenakan ingin memeberi sumbangsih untuk kemajuan lingkungan ekstra dan intra organisasi, misalnya pada Unit Kegiatan Mahasiswa mensosialisasikan nilai patriotic pada generasi muda di kampus.

2. Kedisiplinan Berorganisasi (X2) adalah suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 1999). Untuk memahami kedisiplinan berorganisasi dalam penelitian ini digunakan 3 (tiga) komponen (Asmani, 2013 : 108). Adapun ketiga komponen tersebut adalah:

a) Disiplin Waktu

Berkegiatan didalam Perguruan Tinggi manajemen waktu sangatlah penting, membagi skedul antara kelas matakuliah dan program organisasi sangatlah krusial. Dalam


(51)

berorganisasi ketepatan skedul program menunjukan bagaimana anggota organisasi mampu mengorganisir waktu pribadinya dan juga bertanggung jawab akan kelansungan kerja organisasi

b) Disiplin Aturan

Berorganisasi dalam kampus memiliki anggaran dasar dan regulasi tersendiri sesuai dengan organisasinya, menjadi anggota organisasi haruslah menginterpretasikan aturan tersebut dalam kelansungan organisasi.

c) Disiplin Sikap (Asmani, 2001 : 94-95)

Etika dan budaya organisasi membentuk pola tertentu dalam organisasi. Anggota organisasi dilatih untuk bersikap atau bertingkah laku sesuai dengan ajaran maupun nilai-nilai organisasi yang diembannya.

3. Komitmen (Y) adalah keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Untuk memahami komitmen organisasi dalam penelitian ini digunakan 3 (tiga) Komponen Allen dan Meyer :

a) Affective commitment

Affective commitment adalah keterikatan emosional anggota, identifikasi, dan keterlibatan

dalam organisasi.

b) Continuance commitment

Continuance commitment adalah komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan

dengan keluarnya anggota dari organisasi. hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit.


(52)

Normative commitment adanya perasaaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.

4. Kinerja Organisasi (Z) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut (Bastian, dalam Hessel Nogi, 2005 : 175). Untuk memahami kinerja organisasi dalam penelitian ini digunakan 5 Pengukuran Kinerja Yuwalliatin (2006):

a) Kuantitas program kerja

Evaluasi melalui penjabaran jumlah target dan status pelaksanan kegiatan dalam Laporan Pertanggung Jawaban Periode Kepengurusan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

b) Kualitas program kerja

Evaluasi melalui penjabaran realitas pelaksanan kegiatan dalam Laporan Pertanggung Jawaban Periode Kepengurusan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

c) Pengetahuan tentang deskripsi bagian kerja dalam organisasi

Pengetahuan Anggota tentang tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawab per jabatan sesuai Buku Kemenwaan Komando Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Kader Perintis Tahun 2009

d) Pendapat atau pernyataan yang disampaikan

Pendapat atau pernyataan anggota tentang Kinerja Organisasi Komando Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

e) Keterlibatan dalam kegiatan organisasi


(1)

9. Motivasi berorganisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Reza (2010) dalam “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara”. Namun pada penelitian ini motivasi berorganisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiwa. Sesuai dengan analisis deskriptif jawaban responden motivasi berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa lebih cenderung kepada keinginan untuk menambah koneksi atau jaringan social, sehingga motivasi berorganisasi tidak berpengaruh secara kuat terhadap kinerja Resimen Mahasiswa secara organisasional.

10. Kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Hassan (2012) dalam “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang” yang menunjukan hasil bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap komitmen. Namun pada penelitian ini kedisiplinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen anggota. Sesuai dengan analisis deskriptif jawaban responden kedisiplinan berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa lebih ditekankan melalui keharusan atau peraturan dari organisasi. Keinginan menjalankan kewajiban mendapat pengaruh lebih banyak dari luar anggota (eksternal), sehingga tidak berpengaruh secara kuat terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa secara personal.

11. Kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Prihantoro


(2)

(2012) dalam “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen”.

12. Motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi berpengaruh positif terhadap kinerja Resimen Mahasiswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Prihantoro (2012) dalam “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen”

13. Komitmen anggota berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Berdasarkan penelitian Tobing (2009) dalam “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara”. 14. Motivasi Beorganisasi, Kedisiplinan Beorganisasi, dan Komitmen anggota berpengaruh

positif terhadap kinerja organisasi organisasi Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Ilham (2013) dalam “Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Wesitan Konsultan Pembangunan Makassar”.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini maka saran dari penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan motivasi berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa, Resimen Mahasiswa harus terus melestarikan identitas khas militer karena hal tersebut menjadi kebanggaan anggota organisasi, baik dari segi atribut maupun program organisasi. Internal


(3)

yang solid dan kompak juga harus terus dijaga karena meningkatkan motivasi anggota dalam berorganisasi.

2. Untuk meningkatkan kedisiplinan berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa, Resimen Mahasiswa harus terus secara berkelanjutan mensosialisasikan kembali regulasi dan aturan baku organisasi agar tetap diingat dan dilaksanakan oleh anggota Resimen Mahasiswa.

3. Untuk meningkatkan komitmen anggotanya Resimen Mahasiswa dapat melakukan pendekatan melalui motivasi berorganisasi anggota, karena motivasi berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa berpengaruh kuat dan positif terhadap komitmen anggota. Resimen Mahasiswa harus terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam menyelenggarakan kegiatan organisasi, karena koneksi atau jaringan sosial yang dibangun Resimen Mahasiswa menjadi salah satu aspek motivasi berorganisasi anggota.

4. Untuk meningkatkan kinerja, Resimen Mahasiswa dapat melakukan pendekatan dengan meningkatan kedisiplinan berorganisasi anggotanya, karena kedisplinan berorganisasi berpengaruh kuat dan positif terhadap kinerja Resimen Mahasiswa. Resiman Mahasiswa sebaiknya terus melestarikan budaya militeristik yang melatih anggota untuk memiliki karakter yang berdisiplin sehingga dapat meningkatkan kinerja Resimen Mahasiswa baik dari segi kuantitas program kerja, kualitas program kerja dan keterlibatan anggota yang berkinerja optimal.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang melalui penelitian yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek berpengaruh lainnya dalam proses berorganisasi pada organisasi mahasiswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Augustine, Y. dan R. Kristaung. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi, PT Dian Rakyat, Jakarta

Asmani, Jama Ma’mur, 2013, Tips menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif , Diva Press, Jogjakarta

Budiono, Harris dan Amirullah, 2004. Pengantar Manajemen, Cetakan Kedua, Graha Ilmu, Yogyakarta

Dessler, G, 1992. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga Field, A, 2009. Discovering Statistics Using SPSS, Sage, London

Gamst, G., L.S. Meyers, dan A.J. Guarino, 2008. Analysis of Variance Designs, Computational Approach with SPSS and SAS, CU Press, Cambridge

Ginting, Paham, dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, USU Press, Medan.

Gujarati, D.N. 2003.Basic Econometrics 4th Edition, Mc Graw Hill, New York

Hair, J.F. et al. 2010. Multivariate Data Analysis, 7th Edition, Pearson Prentice Hall, New York Iskandar, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Referensi, Jakarta

Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta.

Nitisoemito, Alex, 2000. Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III, Ghalia Indonesia, Jakarta

Nogi S, Hessel, Tangkilisan, 2005. Manajemen Publik. Gramedia Widia Sarana, Jakarta Noor, Juliansyah, 2011. Metodologi Penelitian, Kencana Perdana Media Group, Jakarta.

Purwodarminto, 1987 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Sarwono, Jonathan, 2007. Analalisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta


(5)

Sinaga, Hendra H, 2009. Buku Kemenwaan Komando Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Kader Perintis, Universitas Sumatera Utara, Medan

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2011. Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis Edisi 2, USU Press, Medan

Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M.Ja’far Dalimunthe, Iskandar Muda, Muclish

Lutfi, dan Syahyunan,2008. Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS), USU Press, Medan.

Stevens, J.P. 2009. Applied Multivariate Statistics For The Social Science, 5th Edition, Routledge, New York

Sugiyono. 2005, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Keempat, CV Alfabeta, Bandung

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, 2009. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. CV. Medya Duta Jakarta, Jakarta

Zigmund, W.G. et al. 2009. Business Research Methods, 8th Edition. Pearson Prentice Hall, New York

JURNAL

Dunham, Randall B., Jean A. Grube dan Maria B. Castaneda. 1994. Organizational

Commitment: The Utility of an Integrative Definition. Journal of Applied Psychology, Vol. 79. No. 3, Hal 370-380

Ilham, 2011, “Motivasi Berprestasi Melalui Organisasi Mahasiswa” Jurnal Psikologi. Vol.11, Hal 1-3

Tania, Anastasia dan Eddy M. Sutanto, 2013. “ Pengaruh Motivasi Kerja dan

Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen PT.DAI KNIFE Surabaya” Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.2, Hal 22-35

SKRIPSI

Bintoro, Andi. 2008, “Minat Mengikuti Organisasi Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Korformitas Kelompok Teman Sebaya”

Hassan, Lenny. 2012, “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang” Ilham, Muhammad. 2013. “Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


(6)

Prihantoro, Agung. 2012, “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, Dan Komitmen”

Reza, RA.

Syarifudin, Ahmad. 2010. “Pembentukan Karakter Melalui Organisasi (Studi Kasus Pada Organisasi Santri Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta)”

Tobing, Diana Sulianti. 2009, “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera Utara”

SITUS

Fitra, Taslim, 2010. Analisis Jalur (Path Analisys Febuari.2015)

Kopertis, 20

Londong, Dedy, 2011. Motivasi Febuari.2015)

Tanty, Heruna, 2007. Bahan Kuliah Metodologi Penelitian. repository.binus.ac.id.doc (25 Febuari.2015)

UNPAD, LISM

Wulandari, Eka Ayu, 2013. Motivasi Organisasi Mahasiswa