Dari Tabel 4.22 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terliahat
dari probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastitsitas.
F. Uji Multikoleniaritas Persamaan Substruktur II
Tabel 4.23 Uji Multikolinearitas untuk Persamaan Substruktur II
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Motivasi .705
1.418 Kedisiplinan
.981 1.019
Komitmen .694
1.441
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti
persamaan substruktur I tidak terkena multikolinearitas anatara variabel independen dalam model regresi. Nilai tolerance dari variabel motivasi berorganisasi, kedisiplinan berorganisasi dan
komitmen anggota lebih besar dari 0,1 tolerance 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
4.2 Pembahasan 1. Pembahasan Substruktur 1 : Pergaruh Motivasi Berorganisasi dan Kedisiplinan
Berorganisasi Terhadap Komitmen Anggota A. Melihat Kelayakan Model Regresi
1. Jika F tabel F hitung, maka model regresi dianggap layak.
2. Jika nilai signifikan 0.05, maka model regresi dianggap layak.
Tabel 4.24 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur I
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
51.654 2
25.827 10.806
.000
a
Residual 117.115
49 2.390
Total 168.769
51 a. Predictors: Constant, Kedisiplinan, Motivasi
b. Dependent Variable: Komitmen
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.24 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 10,806 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F Tabel pada tingkat kepercayaan
51 α = 0,005 adalah 2,68. Oleh karena kedua perhitungannya yaitu F hitung F tabel dan
tingkat signifikansinya 0,000 0,05, maka model regresi dinyatakan layak.
B. Menguji Ketepatan Prediktor Tabel 4. 25
Uji Ketepatan Predictor Subtruktur 1
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Motivasi
52 47
55 51.31
2.976 Kedisiplinan
52 44
56 50.63
2.318 Komitmen
52 44
55 50.77
2.275 Valid N listwise
52
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.134
a
.018 -.022
2.199 a. Predictors: Constant, Kedisiplinan, Motivasi
b. Dependent Variable: Komitmen
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.25 di atas dapat dilihat nilai standar deviasi motivasi berorganisasi 2,97, kedisiplinan berorganisasi 2,3, komitmen anggota 2,275 diatas angka standart error of
estimate 2.199 maka predictor yang digunakan dianggap layak.
C. Menguji Koefisien Regresi
Untuk menguji koefisien regresi digunakan riset pada nilai signifikan, jika nilai signifikan dibawah 0.05, koefisien regresi dianggap layak pengaruh kuat.
Tabel 4.26 Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur 1
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
21.181 7.173
2.953 .005
Motivasi .495
.110 .537
4.508 .000
.997 1.003
Kedisiplinan .085
.094 .108
.906 .369
.997 1.003
a. Dependent Variable: Komitmen
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.26 Diatas maka variabel eksogen yang memiliki nilai signifikan adalah motivasi berorganisasi sebesar 0,000 maka dianggap layak pengaruh kuat dan
kedisiplinan berorganisasi sebesar 0.369 maka dianggap tidak layak pengaruh lemah
1. Pengujian Koefisien Determinan
�
�
Koefisien determinasi �
2
merupakan suatu nilai nilai proporsi yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi,
dalam menerangkan variasi variabel tak bebas Gujarati, 2003. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefsien determinasi
�
2
yang kecil mendekati nol berati kemampuan variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi
variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi �
2
yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel tak bebas.
Tabel 4.27 Koefisien Determinasi untuk Persamaan Substruktur I
Model R
R Square Adjusted R Square
1 .553
a
.306 .278
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.27 diatas maka R = 0,553 berarti hubungan variabel motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi terhadap komitmen anggota sebesar 55,3 yang
berarti hubungannya erat. Nilai koefisien determinasi untuk persamaan substruktur I sebesar �
2
= 0,306. Hal ini berarti variabel kedisiplinan dan motivasi mampu menjelaskan variabel komitmen sebesar 30,6, sisanya sebesar 69,4 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
2. Uji Signifikan Simultan Uji - F
Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara menyeluruh merupakan suatu uji untuk menguji apakah seluruh koefisien regresi parsial secara menyeluruh atau simultan sama dengan
nol atau tidak Supranto, 2005. Dengan kata lain, menguji apakah seluruh variabel bebas secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel tak bebas signifikan secara statistik atau tidak.
Tabel 4.28 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur I
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
51.654 2
25.827 10.806
.000
a
Residual 117.115
49 2.390
Total 168.769
51 a. Predictors: Constant, Kedisiplinan, Motivasi
b. Dependent Variable: Komitmen
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.28, diketahui nilai probabilitas Sig 0,000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka pengaruh simultan
dari variabel bebas Kedisiplinan dan Motivasi terhadap Komitmen signifikan statistik. Nilai error untuk persamaan substruktur I adalah
√1 − 0,306 = 0,833.
3. Uji Signifikan Parsial Uji - t
Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.29 Uji Parsial untuk Persamaan Substruktur I
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
21.181 7.173
2.953 .005
Motivasi .495
.110 .537
4.508 .000
.997 1.003
Kedisiplinan .085
.094 .108
.906 .369
.997 1.003
a. Dependent Variable: Komitmen
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.29 nilai
�
ℎ�����
motivasi berorganisasi adalah 4,508 positif dan nilai signifikansi sebesar
0,000, karena t α maka H0 diterima. Nilai
�
ℎ�����
kedisiplinan berorganisasi adalah 0.906 positif dan nilai signifikansi sebesar 0.369, karena t α maka HO
ditolak.
4. Menghitung Koefisien Korelasi
Korelasi merupakan suatu nilai yang mengukur keeratan hubungan linear antar variabel. Dengan kata lain, mengukur linearitas dari sebaran data. Nilai dari korelasi berkisar antara
−1 dan
1.
Gambar 4.5 Bentuk Grafik Korelasi
� 0 � 0
� ≅ 0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Gambar 4.5, korelasi dengan nilai positif � 0 dapat diinterpretasikan
sebagai jika nilai dari variabel bebas meningkat, maka nilai dari variabel tak bebas cenderung meningkat. Koefisien korelasi dengan nilai negatif
� 0 dapat diinterpretasikan sebagai jika nilai dari variabel bebas meningkat, maka nilai dari variabel tak bebas cenderung mengalami
penurunan. Nilai koefisien korelasi mendekati
� ≅ 0 menyatakan hubungan keeratan yang lemah antara variabel bebas dan variabel tak bebas data menyebar secara tidak teratur.
Tabel 4.30 Analisis Korelasi antar Variabel
Correlations
Motivasi Kedisiplinan
Komitmen Kinerja
Motivasi Pearson Correlation
1 .051
.543 .317
Sig. 2-tailed .721
.000 .022
N 52
52 52
52 Kedisiplinan
Pearson Correlation .051
1 .135
.313 Sig. 2-tailed
.721 .339
.024 N
52 52
52 52
Komitmen Pearson Correlation
.543 .135
1 .358
Sig. 2-tailed .000
.339 .009
N 52
52 52
52 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
.Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
1. Berdasarkan Tabel 4.30, nilai korelasi antara motivasi berorganisasi terhadap
komitmen anggota 0,543. Nilai korelasi yang bernilai positif berarti hubungan antara
motivasi berorganisasi dan komitmen anggota bersifat positif dan signifikan 0.00
2. Berdasarkan Tabel 4.30, nilai korelasi antara kedisiplinan berorganisasi bterhadap
komitmen anggota 0,135. Nilai korelasi yang bernilai positif berarti hubungan antara kedisiplinan dan komitmen anggota bersifat positif namun tidak signifikan 1.35
5. Analisis Jalur untuk Persamaan Substruktur I
Output SPSS berikut menyajikan nilai-nilai jalur dari persamaan substruktur I
Tabel 4.31 Koefisien Jalur untuk Persamaan Subtruktur I
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 21.181
7.173 2.953
.005
Motivasi .495
.110 .537
4.508 .000
Kedisiplinan .085
.094 .108
.906 .369
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh persamaan substruktur I sebagai berikut: Komitmen = 0,537Motivasi + 0,108Kedisiplinan + 0,833.
6. Menggambarkan Analisis Jalur untuk Persamaan Substruktur I
Gambar 4.6 Diagram Substruktur I
�
2
:306
0,537
0,108
Sumber: Data diolah peneliti Juni, 2015
7. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur I
Tabel 4. 32 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur 1
Dari Ke
Standart Coefficient
T Hitung
F Hitung
Hasil Pengujian
�
2
e �
1
Y 0.573
0.201 10,86
H0 diterima 0.306
0.833 �
2
0.108 0.912
H0 ditolak
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni,2015
II. Pembahasan Substruktur 1I : Pergaruh Motivasi Berorganisasi dan Kedisiplinan Berorganisasi Terhadap Komitmen Anggota dan Kinerja Resimen Mahasiswa
A. Melihat Kelayakan Model Regresi 1. Jika F tabel F hitung, maka model regresi dianggap layak.
2. Jika nilai signifikan 0.05, maka model regresi dianggap layak.
Tabel 4.33 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur II
Kedisiplinan Berorganisasi
�
2
Komitmen Anggota Y
Motivasi Berorganisasi
�
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
55.837 3
18.612 4.585
.007
a
Residual 194.855
48 4.059
Total 250.692
51 a. Predictors: Constant, Komitmen, Kedisiplinan, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.33 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 4,585 dengan tingkat signifikansi 0,007. Sedangkan F Tabel pada tingkat kepercayaan
55,8 α = 0,005 adalah 2,68. Oleh karena kedua perhitungannya yaitu F hitung F tabel dan
tingkat signifikansinya 0,000 0,05, maka model regresi dinyatakan layak.
B. Menguji Ketepatan Prediktor Tabel 4.34
Uji Ketepatan Predictor Subtruktur 1I
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Motivasi
52 47
55 51.31
2.976 Kedisiplinan
52 44
56 50.63
2.318 Komitmen
52 44
55 50.77
2.975 Kinerja
52 44
58 50.67
2.542 Valid N listwise
52
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.337
a
.114 .058
2.466 a. Predictors: Constant, Komitmen, Motivasi, Kedisiplinan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.34 nilai standar deviasi motivasi berorganisasi 2,97, kedisiplinan berorganisasi 2,3, dan kinerja Resimen Mahasiswa 2.542 diatas angka standart error of
estimate 2.466 maka predictor yang digunakan layak.
C. Menguji Koefisien Regresi
Tabel 4.35 Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur 1I
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
14.076 10.146
1.387 .172
Motivasi .205
.170 .183
1.204 .234
.705 1.418
Kedisiplinan .262
.123 .273
2.128 .038
.981 1.019
Komitmen .270
.186 .222
1.453 .153
.694 1.441
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.35 diatas maka variabel eksogen yang memiliki nilai signifikan adalah motivasi berorganisasi sebesar 0,234 maka dianggap tidak layak pengaruh lemah,
kedisiplinan berorganisasi sebesar 0.038 maka dianggap layak pengaruh kuat, dan komitmen anggota sebesar 0.153 maka dianggap tidak layak pengaruh lemah
1. Pengujian Koefisien Determinan
�
�
Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefsien determinasi �
2
yang kecil mendekati nol berati kemampuan variabel-variabel tak bebas secara simultan dalam
menerangkan variasi variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi �
2
yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel tak bebas. Tabel 4.36
Koefisien Determinasi untuk Persamaan Substruktur II
Model R
R Square Adjusted R Square
1 .553
a
.306 .278
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.36 diatas maka R = 0,553 berarti hubungan variabel motivasi berorganisasi dan kedisiplinan berorganisasi terhadap komitmen anggota sebesar 55,3 yang
berarti hubungannya erat. Untuk persamaan substruktur II Tabel 4.11, nilai koefisien determinasi sebesar 0,223. Hal ini berarti variabel motivasi berorganisasi, dan kedisiplinan
berorganisasi dan komitmen anggota mampu menjelaskan variabel kinerja sebesar 22,3, sisanya sebesar 87,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2. Uji Signifikan Simultan Uji - F
Tabel 4.37 Uji Simultan untuk Persamaan Substruktur II
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
55.837 3
18.612 4.585
.007
a
Residual 194.855
48 4.059
Total 250.692
51 a. Predictors: Constant, Komitmen, Kedisiplinan, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.37, diketahui nilai probabilitas Sig 0,007. lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05 maka pengaruh simultan dari variabel bebas komitmen anggota,
motivasi berorganisasi, dan kedisiplinan berorganisasi terhadap Kinerja signifikan statistik. Nilai error untuk persamaan substruktur II adalah
√1 − 0,223 = 0,881.
3. Uji Signifikan Parsial Uji - t
Tabel 4.38 Uji Parsial untuk Persamaan Substruktur II
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
14.076 10.146
1.387 .172
Motivasi .205
.170 .183
1.204 .234
.705 1.418
Kedisiplinan .262
.123 .273
2.128 .038
.981 1.019
Komitmen .270
.186 .222
1.453 .153
.694 1.441
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.38 nilai
�
ℎ�����
motivasi berorganisasi adalah 1.204 positif dan nilai signifikansi 0,234, karena t α maka H0 ditolak. Nilai
�
ℎ�����
kedisiplinan berorganisasi adalah 2.128 positif dan nilai signifikansi 0.038, karena t α maka H0 diterima, nilai
�
ℎ�����
komitmen anggota adalah 1.453 positif dan nilai signifikansi 0,153, karena t α maka H0 ditolak.
4. Menghitung Koefisien Korelasi
Tabel 4.39 Analisis Korelasi antar Variabel
Correlations
Motivasi Kedisiplinan
Komitmen Kinerja
Motivasi Pearson Correlation
1 .051
.543 .317
Sig. 2-tailed .721
.000 .022
N 52
52 52
52 Kedisiplinan
Pearson Correlation .051
1 .135
.313 Sig. 2-tailed
.721 .339
.024 N
52 52
52 52
Komitmen Pearson Correlation
.543 .135
1 .358
Sig. 2-tailed .000
.339 .009
N 52
52 52
52 Kinerja
Pearson Correlation .317
.313 .358
1
Sig. 2-tailed .022
.024 .009
N 52
52 52
52 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
1. Berdasarkan Tabel 4.39, nilai korelasi antara motivasi berorganisasi terhadap kinerja
Resimen Mahasiswa 0,317. Nilai korelasi yang bernilai positif berarti hubungan antara motivasi berorganisasi dan kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif.
2. Berdasarkan Tabel 4.39, nilai korelasi antara kedisiplinan berorganisasi terhadap
kinerja Resimen Mahasiswa 0,313. Nilai korelasi yang bernilai positif berarti hubungan antara kedisiplinan dan kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif.
3. Berdasarkan Tabel 4.39, nilai korelasi antara komitmen anggota terhadap kinerja
Resimen Mahasiswa 0,358. Nilai korelasi yang bernilai positif berarti hubungan antara kedisiplinan berorganisasi dan kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif.
5. Analisis Jalur untuk Persamaan Substruktur II
Output SPSS berikut menyajikan nilai-nilai jalur dari persamaan substruktur II
Tabel 4.40 Koefisien Jalur untuk Persamaan Subtruktur II
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 14.076
10.146 1.387
.172 Motivasi
.205 .170
.183 1.204
.234 Kedisiplinan
.262 .123
.273 2.128
.038 Komitmen
.270 .186
.222 1.453
.153
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2015
Berdasarkan Tabel 4.40 diperoleh persamaan substruktur II sebagai berikut. •
Kinerja = 0,183Motivasi + 0,273Kedisiplinan + 0,222Komitmen + 0,881
6. Menggambarkan Analisis Jalur untuk Persamaan Substruktur II
Berdasarkan hasil SPSS disajikan digram jalur sebagai berikut
Gambar 4.7 Diagram Jalur
ɛ1
=
0,833
ɛ2
= 0,881
0,183 0,537
0,222 0,108
0,273
Sumber: Data Diolah Peneliti Juni, 2015
7. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur II
Tabel 4.41 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur 1I
Dari Ke
Standart Coefficient
T Hitung
F Hitung
Hasil Pengujian
�
2
e �
1
Z 0.183
0.205 0.317
H0 ditolak 0.223 0.881
�
2
0.273 0.262
0.373 H0
diterima Y
Z 0.222
0.270 0.358
H0 ditolak
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni,2015
Motivasi Berorganisasi
�
Komitmen Anggota Y
Kedisiplinan Berorganisasi
�
2
Kinerja Resimen Mahasiswa Z
III. Rangkuman Analisis Jalur Tabel.4.42
Pengaruh Langsung
No Keterangan
Koefisien Nilai
Sig 1
Motivasi Berorganisasi terhadap Komitmen
Anggota
0.537 Positif
Signifikan
2 Kedisiplinan
Berorganisasi terhadap
Komitmen Anggota 0.108
Positif Tidak
Signifikan
3 Motivasi Berorganisasi
terhadap Kinerja 0.183
Positif Tidak
Signifikan
4 Kedisiplinan
Berorganisasi terhadap
Kinerja 0.273
Positif Siginifikan
5
Komitmen Anggota
terhadap Kinerja 0.222
Positif Tidak
Signifikan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni,2015
Berdasarkan Tabel 4.42 maka dapat dijabarkan kesimpulan yaitu: a.
Diketahui nilai koefisien jalur dari motivasi berorganisasi �
1
ke komitmen anggota Y adalah 0,537. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh motivasi
berorganisasi terhadap komitmen anggota bersifat positif, yakni semakin tinggi motivasi berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa, terdapat kecenderungan anggota tersebut akan
semakin berkomitmen. Berdasarkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan melalui analisis jalur, diketahui nilai probabilitas Sig dari motivasi adalah
0,000. Karena nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari 0,05, maka pengaruh motivasi berorganisasi terhadap komitmen anggota kuat signifikan.
b. Diketahui nilai koefisien jalur dari kedisiplinan berorganisasi
�
2
ke komitmen anggota Y adalah 0,108. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh kedisiplinan
berorganisasi terhadap komitmen anggota bersifat positif, yakni semakin disiplin anggota Resimen Mahasiswa dalam berorganisasi, terdapat kecenderungan anggota tersebut akan
semakin berkomitmen. Berdasarkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan melalui analisis jalur, diketahui nilai probabilitas Sig dari kedisiplinan adalah
0,369. Karena nilai probabilitas tersebut lebih besar dari 0,05, maka pengaruh kedisiplinan berorganisasi terhadap komitmen anggota sangat lemah tidak signifikan.
c. Diketahui nilai koefisien jalur dari motivasi berorganisasi
�
1
ke kinerja Resimen Mahasiswa Z adalah 0,183. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh motivasi terhadap
kinerja bersifat positif, yakni semakin tinggi motivasi berorganisasi anggota Resimen Mahasiswa, terdapat kecenderungan kinerja Resimen Mahasiwa akan semakin meningkat.
Berdasarkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan melalui analisis jalur, diketahui nilai probabilitas Sig dari motivasi adalah 0,234. Karena nilai
probabilitas tersebut lebih besar dari 0,05, maka pengaruh motivasi berorganisasi terhadap kinerja Resimen Mahasiswa tidak terlalu kuat tidak signifikan.
d. Diketahui nilai koefisien jalur dari kedisiplinan berorganisasi
�
2
ke kinerja Resimen Mahasiswa Z adalah 0,273. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh
kedisiplinan terhadap kinerja bersifat positif, yakni semakin disiplin anggota Resimen Mahasiswa dalam berorganisasi, terdapat kecenderungan kinerja Resimen Mahasiswa akan
meningkat. Berdasarkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan
melalui analisis jalur, diketahui nilai probabilitas Sig dari kedisiplinan adalah 0,038. Karena nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari 0,05, maka pengaruh kedisiplinan berorganisasi
terhadap kinerja Resimen Mahasiswa kuat signifikan. e.
Diketahui nilai koefisien jalur dari komitmen anggota Y ke kinerja Resimen Mahasiswa Z adalah 0,222. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh komitmen anggota
terhadap kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif, yakni semakin berkomitmen anggota Resimen Mahasiswa, terdapat kecenderungan kinerja Resimen Mahasiswa akan meningkat.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan melalui analisis jalur, diketahui nilai probabilitas Sig dari komitmen anggota adalah 0,153. Karena nilai
probabilitas tersebut lebih besar dari 0,05, maka pengaruh komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa tidak kuat tidak signifikan
Tabel.4.43 Pengaruh Tidak Lansung
No Keterangan
Koefisien Nilai
Sig 1
Motivasi Berorganisasi melalui Komitmen
Anggota terhadap Kinerja
0.153 Positif
Signifikan
2 Kedisiplinan
Berorganisasi melalui Komitmen Anggota
terhadap Kinerja 0.296
Positif Tidak
Signifikan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni,2015
Berdasarkan Tabel 4.43 maka dapat dijabarkan kesimpulan yaitu:
a. Diketahui nilai koefisien jalur dari motivasi berorganisasi
�
1
ke komitmen anggota Y adalah 0,537 dan nilai koefisien jalur dari komitmen anggota Y ke kinerja Resimen
Mahasiswa Z adalah 0,222, sehingga nilai keofisien jalur motivasi berorganisasi �
1
melalui komitmen anggota Y ke kinerja Resimen Mahasiswa Z adalah 0.302. Nilai koefisien jalur
yang bernilai positif berarti pengaruh motivasi berorganisasi melalui komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif. Berdasarkan Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan melalui analisis jalur, diketahui nilai probabilitas Sig dari motivasi berorganisasi adalah 0,153. Karena nilai probabilitas tersebut
lebih besar dari 0,05, maka pengaruh motivasi berorganisasi melalui komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa lemah tidak signifikan.
b.Diketahui nilai koefisien jalur dari kedisiplinan berorganisasi �
2
ke komitmen anggota Y adalah 0,108 dan nilai koefisien jalur dari komitmen anggota Y ke kinerja Resimen
Mahasiswa Z adalah 0,222. Sehingga nilai keofisien jalur kedisiplinan berorganisasi �
1
melalui komitmen anggota Y ke kinerja Resimen Mahasiswa Z adalah 0.296. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh kedisiplinan berorganisasi melalui
komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif, Berdasarkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS yang diterangkan melalui analisis jalur,
diketahui nilai probabilitas Sig dari motivasi adalah 0,234. Karena nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari 0,05, maka pengaruh motivasi berorganisasi melalui komitmen anggota
terhadap kinerja Resimen Mahasiswa lemah tidak signifikan.
Tabel.4.44 Pengaruh Total
No Keterangan
Koefisien Nilai
Sig 1
Motivasi Berorganisasi dan Kedisiplinan
Beorganisasi melalui
1.153 Positif
Signifikan
Komitmen Anggota terhadap Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni,2015
Berdasarkan Tabel 4.43 maka dapat dijabarkan kesimpulan yaitu: a.
Diketahui nilai koefisien jalur dari motivasi berorganisasi �
1
dan kedisiplinan beorganisasi �
2
melalui komitmen anggota Y ke kinerja Resimen Mahasiswa Z adalah 1,153. Nilai koefisien jalur yang bernilai positif berarti pengaruh motivasi berorganisasi dan kedisiplinan
berorganisasi melalui komitmen anggota terhadap kinerja Resimen Mahasiswa bersifat positif.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data menggunakan analisis jalur pada penelitian “Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Berorganisasi Terhadap Komitmen Anggota dan Kinerja Resimen
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara” maka dapat dirangkum kesimpulan sebagai berikut : 8.
Motivasi berorganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen anggota Resimen Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Beararti semakin tinggi motivasi
anggota Resimen Mahasiswa berorganisasi akan semakin tinggi pula komitmennya terhadap Resimen Mahasiswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Tania dan Sutanto 2013
dalam “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen PT.DAI KNIFE Surabaya”.