12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam maka peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan
masyarakat baik yang berada di negara maju maupun negara berkembang. Perbankan mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara bahkan
aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara. Perkembangan perbankan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi
Kasmir, 2002:27. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam
perekonomian suatu negara. Lembaga Keuangan berfungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu memberikan jasa lalu lintas pembayaran, serta sebagai sarana
dalam pelaksanaan kebijakan moneter, sehingga bank mempuyai peran yang penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi intermediasi berarti
menghubungkan kepentingan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Dalam melakukan investasi atau menyimpan dana pada lembaga keuangan perbankan pihak investor atau kreditur akan menanamkan modalnya pada bank
yang memiliki kinerja keuangan yang baik. Kinerja keuangan bank menggambarkan prestasi yang dicapai bank dalam oprasionalnya. Penilaian
terhadap kinerja keuangan juga perlu dilakukan oleh pihak perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
13 pengambilan keputusan dan menetapkan kebijakan selanjutnya. Salah satu ukuran
kinerja keuangan yang digunakan adalah profit yang dihasilkan oleh sebuah perusaahan Jumingan, 2006:239.
Laba merupakan pendapatan atau keuntungan yang di peroleh dari aktivitas yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Pertumbuhan laba
menggambarkan kondisi kinerja keuangan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Semakin besar pertumbuhan laba suatu perusahaan menggambarkan
bahwa kinerja perusahaan dalam kondisi baik. Bank diwajibkan menjaga kinerjanya dengan baik ditinjau dari segi prospek usahanya agar dapat selalu
berkembang dan meningkatkan sikap kehati-hatian dalam upaya pengelolaan asetnya karena resiko yang dialami oleh bank akan sangat mempengaruhi
pertumbuhan labanya. Pertumbuhan laba tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu prediksi pertumbuhan laba. Kenaikan atau penurunan laba
memberikan dampak terhadap kebijakan keuangan untuk kegiatan selanjutnya, seperti pembayaran hutang, penyisihan investasi, mendapatkan pinjaman, dan
menjaga kelangsungan bank. Jadi pertumbuhan laba merupakan informasi yang sangat penting bagi pihak intern maupun ekstern bank dan menggambarkan
prospek hasil usaha serta keadaan keuangan bank di masa yang akan datang. Penilaian kinerja atau kesehatan bank dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis CAMEL Jumingan, 2006:246. Analisis ini terdiri dari aspek permodalan capital, aspek kualitas aset asset, aspek kualitas
manajemen management, aspek rentabilitas earning, dan aspek likuiditas likuidity. Dalam penelitian ini penulis hanya menilai kesehatan bank itu dari 4
Universitas Sumatera Utara
14 aspek yaitu aspek
permodalan capital, kualitas aset asset quality, rentabilitas Earnings, dan likuiditas liquidity.
Tidak semua bank di Indonesia dapat dikatakan sehat, khususnya di bidang permodalan. Peranan modal sangat penting dalam usaha perbankan. Bank
Indonesia telah menaikkan bobot CAR yang pada awalnya hanya 4 menjadi 8 yang berlaku sejak tahun 2001. Kegiatan operasional bank dapat berjalan dengan
lancar apabila bank tersebut memiliki modal yang cukup sehingga pada saat-saat kritis bank tetap dalam posisi aman karena memiliki cadangan modal di Bank
Indonesia. Hal itu semakin menguatkan argumen bahwa modal memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bank. Kecukupan modal pada penelitian
ini diwakili oleh Capital Adequacy Ratio. Tinggi rendahnya nilai CAR suatu bank akan mempengaruhi kinerja dan kemampuan bank untuk melaksanakan kegiatan
operasionalnya. Permodalan yang kuat akan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap kinerja bank. Dan hal ini akan berdampak pada pertumbuhan laba
perusahaan. Dalam ketentuan kualitas aktiva, aset yang dinilai kualitasnya mencakup
aktiva produktif dan aktiva non produktif. Dalam penetapan kualitas kredit sebagai bagian dari aktiva produktif, bank wajib memperhatikan faktor prospek
usaha, kinerja, dan kemampuan membayar dari debitur. Sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi kerugian dari kredit bermasalah, bank juga dapat
melakukan restrukturisasi kredit untuk debitur yang masih memiliki prospek usaha dan kemampuan membayar setelah dilakukan restrukturisasi. Pada
penelitian ini untuk mengukur kualitas aktiva bank maka digunakan rasio
Universitas Sumatera Utara
15 keuangan Non Performing Loan NPL.
NPL yang tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga
berpotensi terhadap kerugian bank dengan kata lain menurunkan laba.
Pada aspek rentabilitas atau profitabilitas merupakan faktor yang sangat penting, terutama berkaitan dengan kesinambungan dan stabilitas bisnis
perbankan.. Rentabilitas bisnis perbankan adalah kesanggupan bisnis perbankan untuk mendapatkan laba berdasarkan investasi yang dilakukannya. Pada
penelitian ini untuk mengukur rentabilitas bank digunakan rasio keuangan Operating Ratio rasio BOPO. Semakin kecil angka rasio BOPO maka semakin
baik kondisi bank tersebut karena kenaikan pendapatan dari periode ke periode akan meningkatkan pertumbuhan laba bank.
Kesehatan bank juga dipengaruhi oleh tingkat likuiditas bank. Likuiditas adalah kemampuan bank membayar semua utangnya, terutama utang jangka pendek.
Bank dikatakan likuid apabila pada saat ditagih bank mampu membayar. Kemudian bank juga harus dapat pula memenuhi permohonan kredit yang layak di biayai. Pada
penelitian ini untuk mengukur likuiditas bank digunakan rasio keuangan Loan to Deposit Ratio LDR. Jika pemberian kredit kepada masyarakat semakin tinggi, maka
akan mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan perbankan. Karena salah satu sumber laba bank berasal dari pinjaman kredit.
Pada aspek management, biasanya diukur dengan menggunakan kuisioner dalam menilai kinerja dari management bank tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini
peneliti tidak menggunakan aspek management dalam menilai kinerja operasi perbankan.
Universitas Sumatera Utara
16 Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dalam penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy RatioCAR, Non Performing Loan NPL, Operating Ratio BOPO, dan Loan
to Deposit RatioLDR Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah