187
siswa sudah baik sekali. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sudah baik sekali, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk
meningkatkan mutu secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran. Hal yang perlu diperbaiki antara lain
4.1.5.4.1 Keterampilan Guru 1. Dalam melakukan kegiatan Tanya jawab kepada siswa, guru terlalu cepat
dalam menjawab pertanyaan siswa, dalam pelaksanaannya guru harus lebih merata dalam memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan
menjawab 2. Dalam ketepatan mengelola waktu, guru seharusnya lebih disiplin dengan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. 4.1.5.4.2 Aktivitas Siswa
1. Guru perlu memberikan motivasi belajar kepada siswa, agar siswa lebih aktif dan tidak malu untuk bertanya dan berpendapat di kelas
2. Guru harus memberikan perhatian khusus kepada siswa yang memiliki aktivitas dan nilai hasil belajar paling rendah.
3. Guru harus meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan refleksi, agar semua siswa terlibat didalamnya
4.1.7 Data Siklus I, Siklus II, Siklus III Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa, dan Hasil Belajar
Berikut disajikan diagram batang peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran
Problem Based Instruction pada tiap siklus.
188
5 10
15 20
25 30
35 40
Siklus I Siklus II
Siklus III
27 34
31 36
29 35
37
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Rata-rata
4.1.7.1 Keterampilan guru Keterampilan guru dari siklus 1 sampai siklus 3 mengalami peningkatan
jumlah skor sebesar 8,5. Pada siklus 1 jumlah skor yang diperoleh adalah 29 dengan kategori B baik. Pada siklus 2, jumlah skor yang diperoleh sebesar 35
dengan kategori A baik sekali. Pada siklus 3, jumlah skor yang diperoleh sebesar 37 dengan kategori A baik sekali.
Berikut ini disajikan diagram batang peningkatan hasil keterampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Instruction pada
siklus I, II, dan III:
Gambar 4.9 Diagram Peningkatan Keterampilan Guru Siklus I, II, dan III
4.1.7.2 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan rata-
rata jumlah skor sebesar 9,13. Siklus I, rata-rata skor yang diperoleh adalah 19,64,
189
5 10
15 20
25 30
Siklus I Siklus II
Siklus III
18.57 23.67
20.71 26.71
19.64 25.19
28.77
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Rata-rata
pada siklus II rata-rata jumlah skor yang diperoleh adalah 25,19, sedangkan pada siklus III jumlah skor yang diperoleh adalah 28,77.
Berikut ini disajikan diagram batang peningkatan hasil aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based
Instruction pada siklus 1, 2, dan 3.
Gambar 4.10 Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III
4.1.7.3 Hasil Belajar Hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami kenaikan.
Nilai rata-rata siswa pada siklus pertama sebesar 60,24 pada siklus kedua naik menjadi 70,71 dan pada siklus ketiga menjadi 78,81. Persentase ketuntasan
klasikal juga meningkat dari 52,37 pada siklus pertama menjadi 80,94 pada siklus kedua dan menjadi 92,85 pada siklus ketiga.
190
Berikut ini disajikan diagram batang peningkatan hasil belajar IPA mengguakan model Problem Based Instruction pada pra siklus, siklus I, siklus II,
dan siklus III:
Gambar 4.11 Diagram peningkatan rata-rata hasil belajar
Adapun untuk peningkatan presentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dalam persen ditunjukkan dengan diagram sebagai berikut:
Gambar 4.12 Diagram Peningkatan Presentase Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar.
10 20
30 40
50 60
70 80
pra siklus siklus I
siklus II siklus III
pertemuan 1 pertemuan 2
rekapitulasi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
pra siklus siklus I
siklus II siklus III
d al
am
pertemuan 1 pertemuan 2
rekapitulasi
191
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan hasil belajar siswa serta refleksi setiap pertemuan di tiap siklus pada proses pembelajaran IPA melalui
model pembelajaran Problem Based Instruction, yaitu sebagai berikut: 4.2.1.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I memperoleh jumlah skor rata-rata 29 dengan kategori baik . Pada siklus II terjadi peningkatan jumlah skor
rata-rata menjadi 35 dengan kategori baik sekali. Pada siklus III memperoleh skor rata-rata 37 dengan kategori A baik sekali. Peningkatan terjadi terjadi secara
bertahap disetiap pertemuan. Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pertemuan 1 mendapat skor 27 dengan kategori baik, kemudian meningkat dengan
mendapatkan skor 31 dengan kategori baik, keterampilan guru pada siklus II pertemuan 1 meningkat dengan mendapat skor 34 kategori baik sekali, peningktan
yang didapat pada siklus II pertemuan 2 yakni mendapat skor 36 dengan kategori baik sekali, dan keterampilan guru pada siklus III meningkat dengan mendapat
skor 37 dengan kategori baik sekali. Data tersebut menunjukkan bahwa model Prolem Based Instruction dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam
pembelajaran IPA. Peningkatan pada masing-masing pertemuan juga terjadi di setiap aspek.
Aspek mempersiapkan siswa untuk belajar mendapat skor 3 pada siklus I pertemuan 1, mendapat skor 3 pada siklus I pertemuan 2, mendapat skor 4 pada
siklus II pertemuan 1, pada siklus II pertemuan 2 mendapat skor 4, mendapat skor