167
mengingat materi, merumuskan pokok materi, siswa antusias untuk bertanya kepada guru tentang penggolongan hewan-hewan yang unik mereka temukan
dirumah. Siswa mencatat kesimpulan pembelajaran di buku tulis mereka.
4.1.4.2 Paparan Hasil Belajar Siklus II pertemuan 2
Hasil tes pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus II pertemuan 2, diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.12 Hasil Tes Pembelajaran IPA Siklus II pertemuan 2
Nilai Frekuensi
Persentase Kualifikasi
78 - 95 9
42,85 Tuntas
60 - 77 10
47,61 Tuntas
42 - 59 2
9,52 Tidak Tuntas
24 - 41 Tidak Tuntas
6 - 23 Tidak Tuntas
Jumlah 21
Tabel distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa tes pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction
pada siklus II pertemuan ke-2 diperoleh hasil bahwa 90,47 atau sebanyak 19 siswa dari 21 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 9,53
atau 2 siswa lainnya belum tuntas. Rata-rata nilai yang diperoleh dalam hasil tes pembelajaran IPA adalah sebesar 77,14 dengan nilai terendah 45
dan nilai tertinggi 95. Nilai yang paling sering muncul pada siklus I pertemuan 1 ini adalah nilai antara 60-77.
168
Data hasil tes pembelajaran IPA siklus II pertemuan ke-2, juga dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.7 Diagram Hasil Tes Pembelajaran IPA Siklus II pertemuan ke-2
Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar pada pembelajaran IPA sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya
85 siswa mengalami ketuntasan belajar individual 60. 4.1.4.3 Refleksi
Refleksi pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction, difokuskan pada tiga hal, yaitu: 1 keterampilan guru, 2 aktivitas
siswa, dan 3 hasil tes pembelajaran IPA. Refleksi ini dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
2 4
6 8
10
6 - 23 24 - 41
42 - 59 60 - 77
78 - 95 2
10 9
Fre ku
e n
si
Nilai
169
4.1.4.3.1 Keterampilan Guru Refleksi keterampilan guru selama pembelajaran berlangsung pada siklus II
pertemuan 2, sebagai berikut: Pada pertemuan 2, keterampilan guru dalam pembelajaran secara
keseluruhan sudah masuk dalam kategori A sangat baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan-kekurangan tersebut
yaitu: 1 Apersepsi yang diberikan kepada siswa, dan pemunculan masalah kepada
siswa melalui kegaitan menyanyikan lagu, guru tidak menggunakan lagu yang familiar bagi siswa.
2 Ketika menampilkan media video, guru tidak menggunakan LCD proyektor dan pengeras suara, guru masih terbatas dengan penggunaan laptop saja.
3 Dalam memberi pertanyaan seputar gambar dalam rangka memunculkan permasalahan kepada siswa, guru tidak memberikan kesempatan berfikir
kepada siswa. 4.1.4.3.2 Aktivitas Siswa
Refleksi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus II pertemuan ke-2, sebagai berikut:
Berdasarkan hasil observasi pada 8 indikator pada siklus II pertemuan 2, aktivitas siswa secara keseluruhan sudah masuk dalam kategori A sangat baik.
Masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu:
170
1 Siswa belum maksimal dalam memperhatikan penjelasan guru. Sebagian besar siswa belum memperhatikan penjelasan dari guru secara sepenuhnya
dan mencatat hal-hal yang penting yang diutarakan oleh guru. 2 Dalam kegiatan penyelidikan, partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan
penyelidikan masih kurang, beberapa siswa masih nampak pasif dalam kelompok.
3 Siswa masih malu untuk mengemukakan pendapat pada saat presentasi hasil karya. Hanya beberapa anak saja yang berani memberikan tanggapan
terhadap presentasi yang dilakukan. 4 Keberanian dan inisiatif siswa dalam bertanya masih rendah. Sebagian besar
siswa belum berani dalam bertanya. 5 Partisipasi siswa dalam melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran
masih kurang. Tidak semua siswa dapat merefleksikan maupun menyimpulkan pembelajaran.
4.1.4.3.3 Hasil Belajar Hasil tes pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem
Based Instruction siklus II pertemuan 2, secara keseluruhan siswa sudah mengalami ketuntasan dalam belajar, dengan rata-rata nilai yang diperoleh yaitu
77,14. Jika dilihat secara individu nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 45 dan nilai tertinggi yaitu 95. Sebanyak 19 siswa dari 21 atau 90,47 siswa
mengalami ketuntasan belajar sedangkan 9,53 atau 2 siswa lainnya belum tuntas. Dari data evaluasi dan refleksi tersebut menunjukkan bahwa hasil
belajar pada siklus II pertemuan 2 telah memenuhi indikator keberhasilan yang
171
ditentukan, namun karena rata-rata nilai pada siklus II belum mencapai indikator yang telah ditentukan, yakni 85 siswa tuntas secara klasikal maka
penelitian dilanjutkan ke siklus III
4.1.4.4 Revisi