Paparan Hasil Belajar Siklus I pertemuan 2 Refleksi

128 siswa, yang tampak pada 2 deskriptor berjumlah 3 siswa, dan yang tampak pada 1 deskriptor berjumlah 1 siswa. Rata-rata skor yang diperoleh siswa yaitu 3,0. Dalam kegiatan analisis proses pemecahan masalah siswa sudah dapat mengingat proses dalam pemecahan masalah ketika pembelajaran berlangsung, beberapa siswa mengungkapkan pendapat mereka tentang cara belajar yang telah mereka lakukan sebelumnya, beberapa siswa sudah bisa menganalisis kelemahan pembelajaran yang telah dilakukan, namun ada juga beberapa siswa yang tidak melaksanakan aktivitas analisis pemecahan masalah sama sekali. Dalam menyimpulkan materi, diperoleh jumlah skor 29 dengan kategori B baik. Hal ini ditunjukkan dari jumlah 10 siswa yang tampak pada 4 deskriptor berjumlah 4 siswa, yang tampak pada 3 deskriptor berjumlah 1 siswa, dan yang tampak pada 2 deskriptor berjumlah 5 siswa. Rata-rata skor yang diperoleh siswa yaitu 2,9. Siswa sudah melakukan kegiatan refleksi dengan mengingat materi, merumuskan pokok materi, bahkan beberapa siswa antusias untuk bertanya kepada guru tentang hal yang mereka belum pahami dari materi

4.1.2.2 Paparan Hasil Belajar Siklus I pertemuan 2

Hasil tes pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus I pertemuan 2, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Tes Pembelajaran IPA Siklus I pertemuan 2 Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi 78 - 95 2 9,54 Tuntas 60 - 77 10 47,61 Tuntas 42 - 59 6 28,57 Tidak Tuntas 24 - 41 3 14,28 Tidak Tuntas 6 - 23 - Jumlah 21 100 129 Tabel distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa tes pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus I pertemuan ke-2 diperoleh hasil bahwa 57,14 atau sebanyak 12 siswa dari 21 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 42,86 atau 9 siswa lainnya belum tuntas. Rata-rata nilai yang diperoleh dalam hasil tes pembelajaran IPA adalah sebesar 60,48 dengan nilai terendah 35 dan nilaingi tertinggi 80. Nilai yang paling sering muncul pada siklus I pertemuan 1 ini adalah nilai antara 60-77. Data hasil tes pembelajaran IPA siklus I pertemuan ke-2, juga dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut: Gambar 4.4 Diagram Hasil Tes Pembelajaran IPA Siklus I pertemuan 2 Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar pada pembelajaran IPA belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya 85 siswa mengalami ketuntasan belajar individual 60. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 6 - 23 24 - 41 42 - 59 60 - 77 78 - 95 3 6 10 2 Fre ku e n si Nilai 130

4.1.2.3 Refleksi

Refleksi pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction, difokuskan pada tiga hal, yaitu: 1 keterampilan guru, 2 aktivitas siswa, dan 3 hasil tes pembelajaran IPA. Refleksi ini dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: 4.1.2.3.1 Keterampilan Guru Refleksi keterampilan guru selama pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan 2, sebagai berikut: Pada pertemuan 2, keterampilan guru dalam pembelajaran secara keseluruhan sudah masuk dalam kategori B baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu: 1. Dalam melakukan apersepsi, guru belum memotivasi siswa untuk lebih bersemangat mengikuti pembelajaran 2. Ketika memberi pertanyaan seputar gambar dalam rangka memunculkan permasalahan kepada siswa, guru tidak memberikan kesempatan berfikir kepada siswa. 3. Kegiatan Tanya jawab, guru hanya terfokus kepada beberapa anak saja. 4. Kegiatan pembimbingan kelompok guru tidak membimbing 1 kelompok 131 5. Kegiatan pengamatan, sampel yang digunakan kurang mencukupi, guru hanya membawa sampel 1 mahluk hidup saja, berupa 1 bangkai jangkrik dalam botol rapat. 6. Ketika kegiatan presentasi karya siswa, guru tidak me ulasan kembali apa yang telah disampaikan oleh siswa. 7. Manajemen waktu guru masih kurang 4.1.2.3.2 Aktivitas Siswa Refleksi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I pertemuan 2, sebagai berikut: Berdasarkan hasil observasi pada 8 indikator pada siklus I pertemuan 2, aktivitas siswa secara keseluruhan sudah masuk dalam kategori B baik. Masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu: 1 Siswa belum maksimal dalam memperhatikan penjelasan guru. Sebagian besar siswa belum memperhatikan penjelasan dari guru secara sepenuhnya dan mencatat hal-hal yang penting yang diutarakan oleh guru. 2 Dalam pembentukan kelompok masih kurang kondusif, beberapa anak masih ramai dalam pembentukan kelompok, tidak mau bergabung dengan teman satu kelompoknya, malu untuk bergabung dengan teman satu kelompoknya. 3 Dalam kegiatan penyelidikan, partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan penyelidikan masih kurang, beberapa siswa tidak melakukan 132 kegiatan pentyelidikan melalui pengamatan ataupun membaca dari buku, beberapa siswa masih nampak pasif dalam kelompok. 4 Partisipasi dan keaktifan siswa dalam melaksanakan pengamatan, penyusunan karya, presentasi, dan evaluasi masih kurang. 5 Siswa masih malu untuk mengemukakan pendapat pada saat presentasi hasil karya. Hanya beberapa anak saja yang berani memberikan tanggapan terhadap presentasi yang dilakukan. 6 Keberanian dan inisiatif siswa dalam bertanya masih rendah. Sebagian besar siswa belum berani dalam bertanya. 7 Partisipasi siswa dalam melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran masih kurang. Tidak semua siswa ikut merefleksikan maupun menyimpulkan pembelajaran. 8 Siswa masih kurang dalam kedisiplinan, seperti ketika mulai pembelajaran masih ada yang makan, dan bermain main di dalam kelas. 4.1.2.3.3 Hasil Belajar Hasil tes pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction siklus I pertemuan 2, rata-rata nilai yang diperoleh yaitu 60,48. Jika dilihat secara individu nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 35 dan nilai tertinggi yaitu 80. Sebanyak 12 siswa dari 21 atau 57,14 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 42,86 atau 9 siswa lainnya belum tuntas. Hasil refleksi tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar masih belum mencapai kriteria yang sudah ditentukan. Mengacu pada indikator keberhasilan dalam penelitian untuk variabel hasil belajar masih dikatakan belum 133 dapat tercapai pada proses pembelajaran siklus pertama. Indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 85 siswa mengalami ketuntasan hasil belajar, sehingga harus diadakan perbaikan untuk siklus I pertemuan 2. 4.1.2.4 Revisi Melihat hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction, maka yang perlu diadakan perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, perbaikan tersebut antara lain: 4.1.2.4.1 Keterampilan Guru 1. Guru perlu memberikan motivasi saat apersepsi sehingga siswa akan lebih bersemangat mengikuti pembelajaran 2. Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, guru harus benar-benar mengkondisikan kelas dengan cara menegur siswa yang berbuat gaduh, mengganggu teman, mengantuk, maupun tidak memperhatikan penjelasan guru 3. Ketika melaksanakan tanya jawab dengan siswa, hendaknya guru tidak terfokus kepada 1 atau 2 siswa saja, namun memberikesempatan siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari guru, dan memberikan pertanyaan kepada siswa secara merata dan acak 4. Dalam membimbing pembentukan kelompok heterogen, guru hendaknya memberikan ketegasan ketika pembentukan kelompok, dengan cara memberikan instruksi dan peringatan sebelum pemebentukan kelompok 134 5. Dalam membimbing pelaksanaan pengamatan, dalam menyediakan bahan pengamatan hendaknya guru menyediakan bahan pengamatan yang mencukupi untuk diamati setiap kelompok 6. Dalam membimbing kerja kelompok guru hendaknya membimbing semua kelompok secara merata, tanpa terkecuali 7. Guru perlu menetapkan lamanya waktu pada saat membimbing siswa dalam diskusi kelompok. 8. Dalam membimbing kegiatan presentasi, hendaknya guru memberikan ulasan kembali kepada siswa tentang apasaja yang telah dipresentasikan teman mereka. 9. Dalam membimbing pelaksanaan tanya jawab, guru perlu memberikan waktu berpikir untuk bertanya dan menjawab. Selain itu, pertanyaan diberikan secara merata di antara para siswakelompok 4.1.2.4.2 Aktivitas Siswa 1. Guru perlu memberikan motivasi belajar kepada siswa, agar siswa bersemangat dalam pembelajaran, memusatkan perhatian siswa, agar siswa terfokus kepada pembelajaran dan tidak sibuk dengan kegiatan lain. 2. Membimbing siswa secara keseluruhan, agar siswa ikut menyimpulkan hasil diskusi dan melakukan refleksi 3. Guru perlu memberikan peringatan kepada siswa agar tetap focus kepada pembelajaran dan tidak sibuk dengan urusan lain. Guru harus pandai untuk menarik perhatian siswa agar siswa tidak terfokus dengan urusan lain. 135

4.1.3 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II pertemuan 1

4.1.3.1 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran 4.1.3.1.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Problem Based Instruction pada siklus II pertemuan ke-1 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan ke-1 No Indikator skor kriteria 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 4 A 2 Melakukan apersepsi 3 B 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 B 4 Memunculkan permasalahan kepada siswa melalui demonstrasi atau cerita 3 B 5 Membimbing siswa dalam melaksanakan eksperimen 4 A 6 Membimbing siswa dalam merencanakan karya. 3 B 7 Membimbing siswa dalam mempresentasikan karya 3 B 8 Melakukan Tanya jawab 3 B

9 Memberi penguatan

4 A 10 Menutup pelajaran 4 A Jumlah Skor Total 34 baik Rerata 3.4 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah skor keterampilan mengajar yang dicapai guru dalam penelitian menggunakan model Problem Based Instruction pada siklus II pertemuan 1, diperoleh skor 34, rerata 3,4 dengan kategori baik B Hal ini ditunjukkan dengan guru datang tepat waktu dan mengkondisikan kelas untuk kegiatan pembelajaran, melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, guru juga menyiapkan peralatan media yang akan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01

5 42 468

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MULTIMEDIAPADA SISWA KELAS IVA SDNWONOSARI 02 SEMARANG

0 16 313

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

1 5 467

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA KARTU MASALAH PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 03

1 13 329

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1