10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Bagian ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Teori yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penertian kedisiplinan, perlunya
disiplin, fungsi disiplin, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin, aspek-aspek kedisiplinan, indikator kedisiplinan siswa, hasil belajar, faktor- faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, dan pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.1.1 Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin yang mendapat imbuhan ke- an. Makna imbuhan ke-an dijelaskan oleh Sugiarto 2013: 109 kata yang
mendapat imbuhan ke-an mengacu ke hal atau keadaan. Ditegaskan kembali oleh Hadi 2009 makna imbuhan ke-an mengandung beberapa makna menurut kata
yang mendapat imbuhan, antara lain hal atau keadaan, agak atau terlalu, terkena, menyerupai dll. Kedisiplinan disini mendapat imbuhan ke-an yang bermakna hal
atau keadaan. Kata disiplin sendiri
berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada belajar dan mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah
“disciple” yang berarti mengikuti orang belajar di bawah pengawasan pemipinan Ekosiswoyo, 2002: 97. Ekosiswoyo dan Rachman 2002: 97 mengatakan
bahwa “Disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh
11 kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian
tujuan.” Disiplin dalam Bahasa Indonesia seringkali terkait dan menyatu dengan
istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong atau
disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya. Sebaliknya, istilah disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan
dorongan dari dalam diri orang itu. Istilah tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan ko
ndisi yang tertib dan teratur Tu’u, 2004: 31. Prijodarminto 1994
dalam Tu’u 2004: 31 menjelaskan bahwa “disiplin sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keteraturan atau ketertiban”. Gie 1972 dalam Mujiati 2013: 8 memberikan pengertian disiplin
yaitu “Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung
dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa
senang hati”. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan
adalah keadaan sikap atau perilaku seseorang yang sesuai dengan aturan atau tata tertib yang berlaku sehingga tercipta ketertiban dan keteraturan. Dengan adanya
kedisiplinan yang berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam hatinya serta dilakukan secara teratur tanpa adanya paksaan atau tekanan dari
pihak manapun akan membentuk kedisiplinan yang membekas. Kedisiplinan
12 tersebut dapat membantu siswa untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
sekaligus membantu siswa mencapai tujuan secara maksimal.
2.1.2 Perlunya Disiplin