HASIL DAN PEMBAHASAN DR. SARAH DINA, SpOG.K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP H. Adam Malik, selama kurun waktu antara bulan Desember 2010 sampai bulan Februari 2011. Didapatkan sampel penelitian sebanyak 25 orang, yang diambil melalui metode pengambilan sampel purposive sampling . Karakteristik sampel penelitian, yaitu usia, status menopause, kadar CA 125 dan morfologi tumor ovarium secara ultrasonografi, diperiksa statistik deskriptif. Pemeriksaan resistance index dan pulsatility index dengan ultrasonografi Doppler dihitung sensitivitas, spesifisitas, nilai praduga positif dan negatif serta akurasi. Perbedaan proporsi antara resistance index dan pulsatility index dengan pemeriksaan histopatologis potong parafin diuji dengan uji chi- square . Tabel 4.1. Sebaran Kelompok Tumor Ovarium Jinak dan Ganas berdasarkan Usia Ganas Jinak Jumlah Usia tahun N N N 16 – 26 2 12,5 2 8 27 – 37 1 6,2 1 11,1 2 8 38 – 48 5 31,3 1 11,1 6 24 49 – 59 4 25 6 66,7 10 40 60 – 70 4 25 4 16 71 – 81 1 11,1 1 4 Total 16 100 9 100 25 100 Tabel 4.1. memperlihatkan sebaran tumor ovarium berdasarkan usia peserta penelitian, dimana tumor ovarium ganas terbanyak didapatkan pada kelompok usia 38-48 tahun, yaitu sebanyak 5 orang 31,3. Penelitian Fadlan di Medan 1981-1990 mendapatkan bahwa insidensi kanker ovarium tertinggi pada kelompok usia 41-50 tahun. Penelitian Iqbal di Medan 2002-2006 mendapatkan bahwa kanker ovarium jenis epitel terbanyak pada kelompok usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 30 orang 36,9. Pada penelitian Simatupang di Medan 2005- Universitas Sumatera Utara 2008 didapatkan bahwa kanker ovarium paling banyak didapatkan pada kelompok usia 36-50 tahun yaitu sebanyak 10 orang 52,6. 3,39 Tabel 4.2. Sebaran Kelompok Tumor Ovarium Jinak dan Ganas berdasarkan Status Menopause Ganas Jinak Jumlah Status Menopause N N N Belum menopause 6 37,5 2 22,2 8 32 Menopause 10 62,5 7 77,8 17 68 Total 16 100 9 100 25 100 Tabel 4.2. memperlihatkan sebaran tumor ovarium berdasarkan status menopause peserta penelitian, dimana tumor ovarium ganas terbanyak didapatkan pada kelompok wanita yang sudah menopause, yaitu sebanyak 10 orang 62,5. Angka kejadian kanker ovarium meningkat dengan makin tuanya usia. Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita menopause. Pada banyak penelitian dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antara usia menopause dan risiko kanker ovarium, tetapi sejumlah penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan menopause dapat meningkatkan risiko dengan kisaran 1,5 – 2,9 kali lipat pada kelompok wanita usia tua yang sudah menopause dibandingkan dengan kelompok usia muda. 2,27,45 Tabel 4.3. Sebaran Kelompok Tumor Ovarium Jinak dan Ganas berdasarkan Kadar CA 125 Ganas Jinak Jumlah Kadar CA 125 N N N 35 Uml 1 6,3 1 4 35 Uml 15 93,7 9 100 24 96 Total 16 100 9 100 25 100 Tabel 4.3. memperlihatkan sebaran tumor ovarium berdasarkan kadar CA 125, dimana tumor ovarium ganas terbanyak didapatkan pada kadar CA 125 35 Uml, yaitu sebanyak 15 orang 93,7. Penggunaan kadar CA 125 sebagai Universitas Sumatera Utara metode skrining tunggal mempunyai spesifisitas yang terbatas, karena kadar CA 125 dapat meningkat pada kanker pankreas, payudara, kandung kemih, hati dan paru. Terjadi peningkatan kadar CA 125 pada wanita dengan kanker ovarium selama pemantauan dalam waktu setahun, sedangkan wanita tanpa kanker ovarium mempunyai kadar CA 125 yang menetap atau menurun. 20,27 Tabel 4.4. Sebaran Kelompok Tumor Ovarium Jinak dan Ganas berdasarkan Karakteristik Morfologi Ultrasonografi Ganas Jinak Jumlah USG N N N ≤3mm 2 22,2 2 8 3mm 10 62,5 5 55,6 15 60 Septa - 6 37,5 2 22,2 8 32 + 7 46,7 2 20 9 36 Papil - 8 53,3 8 80 16 64 + 13 81,3 5 55,6 18 72 Asites - 3 18,7 4 44,4 7 28 + 12 75 5 55,6 17 68 Daerah Padat - 4 25 4 44,4 8 32 Tabel 4.4. memperlihatkan sebaran tumor ovarium berdasarkan karakteristik morfologi ultrasonografi, dimana keganasan terbanyak didapatkan pada tumor ovarium dengan septa 3mm, yaitu sebanyak 10 orang 62,5; papil - sebanyak 8 orang 53,3; asites + sebanyak 13 orang 81,3; dan daerah padat + sebanyak 12 orang 75. Simatupang 2005-2008 menyebutkan bahwa gambaran septa didapatkan sensitivitas 63,2 dan spesifisitas 64,1; sensitivitas dan spesifisitas gambaran papil adalah 42,1 dan 78,1; dan gambaran asites didapatkan sensitivitas 42,1 dan spesifisitas 90,6. Kurjak 1999 menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keganasan ovarium dengan adanya lesi ovarium seperti septa yang tebal p 0,003, daerah padat p 0,001 dan papil. 11,39 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil Pemeriksaan Resistance Index RI dengan Histopatologis Histopatologis Ganas Jinak Jumlah Resistance Index N N N p 0,4 16 100 1 11,1 17 68 0,4 - 8 88,9 8 32 Total 16 100 9 100 25 100 0,0001 uji Chi-square Sensitivitas : 16 x 100 = 100 16 Spesifisitas : 8 x 100 = 88,9 9 Nilai Praduga Positif : 16 x 100 = 94,1 17 Nilai Praduga Negatif : 8 x 100 = 100 8 Akurasi : 24 x 100 = 96 25 Tabel 4.5. memperlihatkan hasil pemeriksaan RI dalam memprediksi keganasan ovarium. Hasil pemeriksaan RI dengan hasil 0,4 didapatkan pemeriksaan histopatologis dengan hasil tumor ovarium ganas sebanyak 16 orang 100. Hal ini menunjukkan bahwa 16 orang peserta penelitian yang diprediksi tumor ovarium ganas terbukti dengan hasil histopatologis yang juga ganas positif benar. Hasil pemeriksaan RI 0,4 didapatkan hasil histopatologis tumor ovarium jinak pada 1 orang 11,1, dimana pada peserta penelitian tersebut prediksi tumor ovarium ganas tidak terbukti pada pemeriksaan histopatologis positif semu. Dari pemeriksaan RI 0,4 tidak didapatkan pemeriksaan histopatologis dengan hasil tumor ovarium ganas negatif semu. Uji statistik chi-square menunjukkan hubungan yang bermakna antara hasil pemeriksaan RI dan hasil pemeriksaan histopatologis dengan p= 0,0001 p 0,05. Universitas Sumatera Utara Sensitivitas Sensitivitas pemeriksaan RI dibandingkan pemeriksaan baku emas, histopatologis, adalah sebesar 100. Hal ini menunjukkan bahwa 100 peserta penelitian yang diprediksi tumor ovarium ganas terbukti dengan hasil histopatologis ganas. Spesifisitas Spesifisitas pemeriksaan RI dibandingkan pemeriksaan baku emas, histopatologis, adalah sebesar 88,9. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan RI 0,4 dengan prediksi tumor ovarium jinak terbukti dengan hasil histopatologis yang juga jinak pada 88,9 peserta penelitian. Nilai Praduga Positif Nilai praduga positif pada uji diagnostik pemeriksaan RI adalah sebesar 94,1. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan probability peserta penelitian dengan hasil RI 0,4 mempunyai tumor ovarium ganas adalah 94,1. Nilai Praduga Negatif Nilai praduga negatif pada uji diagnostik pemeriksaan RI adalah sebesar 100. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan probability peserta penelitian dengan hasil RI 0,4 mempunyai tumor ovarium jinak adalah 100. Akurasi Akurasi pada uji diagnostik pemeriksaan RI adalah sebesar 96. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemeriksaan RI untuk memprediksi tumor ovarium ganas secara benar adalah 96. Kurjak et al 1992 dengan RI 0,4 mendapatkan sensitivitas, spesifisitas dan positive predictive value PPV sebesar 96.4, 99.8 dan 98.2. 8 Scheneider et al 1993 mengggunakan titik potong nilai RI 0,4 mendapatkan sensitivitas 96 dan spesifisitas 95. 43 Arun et al 2005 meneliti dengan nilai titik potong RI 0,4 dan didapatkan hasil sensitivitas 90,9 dan spesifisitas 92,3. 7,43 Dilakukan perhitungan statistik untuk menentukan nilai titik potong cut off point dari nilai resistance index dan didapatkan nilai 0,345. Universitas Sumatera Utara Grafik 1. Resistance Index Cut off Series “specificity” Point 15 Tabel 4.6. Hasil Pemeriksaan Resistance Index RI dengan Histopatologis Histopatologis Ganas Jinak Jumlah Resistance Index N N N p 0,345 14 87,5 1 11,1 15 60 0,345 2 12,5 8 88,9 10 40 Total 16 100 9 100 25 100 0,0001 uji Chi-square Sensitivitas : 14 x 100 = 87,5 16 Spesifisitas : 8 x 100 = 88,9 9 Nilai Praduga Positif : 14 x 100 = 93,3 15 Nilai Praduga Negatif : 8 x 100 = 80 10 Akurasi : 22 x 100 = 88 25 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Hasil Pemeriksaan Pulsatility Index PI dengan Histopatologis Histopatologis Ganas Jinak Jumlah Pulsatility Index N N N p 1,0 16 100 5 55,6 21 84 1,0 - 4 44,4 4 16 Total 16 100 9 100 25 100 0,004 uji Chi-square Sensitivitas : 16 x 100 = 100 16 Spesifisitas : 4 x 100 = 44,4 9 Nilai Praduga Positif : 16 x 100 = 76,2 21 Nilai Praduga Negatif : 4 x 100 = 100 4 Akurasi : 20 x 100 = 80 25 Tabel 4.7. memperlihatkan hasil pemeriksaan PI dalam memprediksi keganasan ovarium. Hasil pemeriksaan PI dengan hasil 1,0 didapatkan pemeriksaan histopatologis dengan hasil tumor ovarium ganas sebanyak 16 orang 100. Hal ini menunjukkan bahwa 16 orang peserta penelitian yang diprediksi tumor ovarium ganas terbukti dengan hasil histopatologis yang juga ganas positif benar. Hasil pemeriksaan PI 1,0 didapatkan hasil histopatologis tumor ovarium jinak pada 5 orang 55,6, dimana pada peserta penelitian tersebut prediksi tumor ovarium ganas tidak terbukti pada pemeriksaan histopatologis positif semu. Dari pemeriksaan PI 1,0 tidak didapatkan pemeriksaan histopatologis dengan hasil tumor ovarium ganas negatif semu. Uji statistik chi-square menunjukkan hubungan yang bermakna antara hasil pemeriksaan PI dan hasil pemeriksaan histopatologis dengan p= 0,004 p 0,05. Universitas Sumatera Utara Sensitivitas Sensitivitas pemeriksaan PI dibandingkan pemeriksaan baku emas, histopatologis, adalah sebesar 100. Hal ini menunjukkan bahwa 100 peserta penelitian yang diprediksi tumor ovarium ganas terbukti dengan hasil histopatologis ganas. Spesifisitas Spesifisitas pemeriksaan PI dibandingkan pemeriksaan baku emas, histopatologis, adalah sebesar 44,4. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan PI 1,0 dengan prediksi tumor ovarium jinak terbukti dengan hasil histopatologis yang juga jinak pada 44,4 peserta penelitian. Nilai Praduga Positif Nilai praduga positif pada uji diagnostik pemeriksaan PI adalah sebesar 76,2. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan probability peserta penelitian dengan hasil PI 1,0 mempunyai tumor ovarium ganas adalah 76,2. Nilai Praduga Negatif Nilai praduga negatif pada uji diagnostik pemeriksaan PI adalah sebesar 100. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan probability peserta penelitian dengan hasil PI 1,0 mempunyai tumor ovarium jinak adalah 100. Akurasi Akurasi pada uji diagnostik pemeriksaan PI adalah sebesar 80. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemeriksaan PI untuk memprediksi tumor ovarium ganas secara benar adalah 80. Fleischer et al 1993 menggunakan nilai titik potong PI 1,0 dan mendapatkan sensitivitas 100 dan spesifisitas 82, positive predictive value 73 dan negatif predictive value NPV 100. 7 Universitas Sumatera Utara Dilakukan perhitungan statistik untuk menentukan nilai titik potong cut off point dari nilai pulsatility index dan didapatkan nilai 0,59. Series “specificity” Point 15 Grafik 2. Pulsatility Index Cut off Tabel 4.8. Hasil Pemeriksaan Pulsatility Index PI dengan Histopatologis Histopatologis Ganas Jinak Jumlah Pulsatility Index N N N p 0,59 15 93,8 1 11,1 16 64 0,59 1 6,2 8 88,9 9 36 Total 16 100 9 100 25 100 0,0001 uji Chi-square Sensitivitas : 15 x 100 = 93,8 16 Spesifisitas : 8 x 100 = 88,9 9 Nilai Praduga Positif : 15 x 100 = 93,8 16 Universitas Sumatera Utara Nilai Praduga Negatif : 8 x 100 = 88,9 9 Akurasi : 23 x 100 = 92 25 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN