53 Gambar 1
Scatterplot Hubungan Kecerdasan Emosi dan Perilaku Seksual Pranikah
Linear Regres sion
8 0.0 0 1 00 .0 0
1 20 .0 0 1 40 .0 0
kcerdasanemosi
4 0.0 0 4 5.0 0
5 0.0 0 5 5.0 0
p rl
a k
u s
e k
s p
ra n
ik a
h
prlakusekspranikah = 50.84 + -0.03 kcerdasanem osi R-Square = 0.01
3. Hasil Uji Hipotesa
Sesuai dengan tujuan utama penelitian serta landasan teori yang telah dikemukakan dalam Bab I dan Bab II, hipotesa dalam penelitian ini adalah
“Terdapat hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan perilaku seksual pranikah pada remaja”.
Hipotesa statistik dalam penelitian ini yaitu : 1.
Ho Hipotesa nol : tidak ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan perilaku seksual pranikah pada remaja.
Universitas Sumatera Utara
54 2.
Ha Hipotesal alternatif : ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dan perilaku seksual pranikah pada remaja.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian korelasi dengan menggunakan analisa Spearman’s rho dan bantuan SPSS 12.00 for windows
diperoleh hasil r
xy
= -0,047 korelasi negatif sebesar 0,047 dengan nilai p = 0,209 yang lebih
0,005, yang berarti Ha ditolak. Artinya tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan perilaku seksual pranikah
pada remaja. Dimana hubungan kedua variabel tidak kuat karena nilai r
xy
0,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:
Tabel 8 Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Perilaku Seksual Pranikah
Kecerdasan emosi
Perilaku seksual
pranikah Spearmans rho
Kecerdasan emosi Correlation
Coefficient 1.000
-.047 Sig. 2-tailed
. .416
N 295
295 Perilaku seksual
pranikah Correlation
Coefficient -.047
1.000 Sig. 2-tailed
.416 .
N 295
295
Hubungan negatif yang tidak signifikan diartikan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi tidak menentukan semakin rendah intensitas perilaku
seksual pranikah pada remaja, dan sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi tidak menentukan semakin tinggi intensitas perilaku seksual pranikah pada
remaja.
Universitas Sumatera Utara
55 R-Square yang diperoleh dari hubungan kecerdasan emosi dan perilaku
seksual pranikah sebesar 0,01. Hal ini mengandung pengertian bahwa 1 faktor kecerdasan emosi mempengaruhi munculnya perilaku seksual pranikah pada
remaja dan 99 adalah faktor lainnya. Artinya, ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja selain kecerdasan emosi.
C. Hasil Tambahan