59 Berdasarkan tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek
penelitian termasuk ke dalam kategori sedang untuk variabel perilaku seksual pranikah, yaitu 211 orang 71,53.
2. Perilaku Seksual Pranikah Ditinjau Dari Jenis Kelamin
Tabel 13 menunjukkan nilai mean serta standar deviasi variable perilaku seksual pranikah ditinjau dari jenis kelamin.
Tabel 13 Perilaku Seksual Pranikah Ditinjau Dari Jenis Kelamin
Variabel N
Mean SD F P
Perilaku seksual pranikah
Laki-laki 126 47,81 4,71
10,158 0,123
Perempuan 169 47,02
3,81
Berdasarkan tabel 13 diatas dapat dilihat bahwa variabel perilaku seksual pranikah, nilai mean subjek laki-laki µ = 47,81 lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai mean subjek perempuan µ = 47,02 pada skala perilaku seksual pranikah. Dari hasil pengujian independent sample t-test, diperoleh nilai F =
10,158 dengan nilai p = 0,123 p 0,05, dengan demikian tidak ada perbedaan yang signifikan perilaku seksual pranikah pada laki-laki dan perempuan.
Universitas Sumatera Utara
60
D. Pembahasan
Hasil penelitian ini menolak hipotesa yang diajukan oleh peneliti,
yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan negatif antara kecerdasan
emosi dan perilaku seksual pranikah pada remaja. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai korelasi r
xy
negatif r
xy
= -0,047 korelasi negatif sebesar
0,047 dengan nilai p = 0,209 yang lebih 0,005, yang berarti Ha ditolak.
Artinya tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
kecerdasan emosi dan perilaku seksual pranikah pada remaja. Dimana
hubungan kedua variabel tidak kuat karena nilai r
xy
0,5.
Mu’tadin 2002, mengemukakan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah, selain kecerdasan emosi, antara lain,
faktor internal seperti, dorongan rasa sayang dan cinta kepada pasangan, dan dorongan rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum
diketahui. Sedangakn faktor eksternal seperti, pengaruh teman sebaya, serta media dan televisi. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah antara lain,
jenis kelamin dan rendahnya nilai agama yang dianut oleh remaja. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosi hanya memberikan kontribusi sebesar 1 dalam
menjelaskan perilaku seksual pranikah pada remaja. Dengan demikian, sisanya
Universitas Sumatera Utara