Proteksi Terhadap Ultraviolet Hidroksipropil Metilselulosa HPMC

sistem gel. Terdapat gum alam, turunan selulosa dan karbomer. Gel dibedakan ke dalam anorganik dan organik gel dalam basis fase koloid. Turunan selulosa telah disintetis dan efektif pembuat gel. Di antaranya adalah natrium karboksimetilselulosa, hidroksietil selulosa dan hidroksimetil selulosa. Penggunaan gel dan pembuat gel adalah di farmasetik digunakan sebagai bahan kosmetik. Dalam bidang kosmetik gel telah digunakan secara luas dalam berbagai produk, di antaranya sampo, produk pengharum, preparat kulit dan rambut. Lieberman, 1998. Selulosa sebagai bahan dasar penggunaannya harus disesuaikan dengan konsentrasi maksimum 2 – 3 untuk memperoleh struktur gel yang diinginkan. Pada tingkat konsentrasi didapatkan bentuk ideal pada pemakaian Shaat, Nadim, A., 2005. Konsistensi gel dapat menunjukkan sifat tiksotropi atau tidak. Konsistensi gel dikatakan menunjukkan sifat tiksotropi jika massa gel menjadi kenatal pekat pada waktu didiamkan dan menjadi cair kembali setelah dikocok, dan tidak segera mengental ssewaktu didiamkan. Ciri sifat konsistensi ini sangat penting untuk sediaan kosmetika, karena dengan demikian gel akan mudah merata jika dioleskan pada rambut atau kulit, sekalipun tanpa penekanan yang berarti Ditjen POM, 1985.

2.6. Proteksi Terhadap Ultraviolet

Perlindungan dari paparan radiasi UV menyebabkan penurunan risiko untuk perkembangkan kanker kulit. Oleh karena itu, fotoproteksi optimal secara teratur menggunakan tabir surya,mengenakan pakaian pelindung, termasuk Universitas Sumatera Utara menghindari paparan UV jika dimungkinkan. Rekomendasi untuk fotoproteksi yang mencakup ketiga pendekatan ini paling efektif dalam mengurangi resiko kanker kulit. Tabir surya bekerja terutama melalui dua mekanisme: i menghamburkan dan refleksi energi UV, dan ii penyerapan energi UV. Banyak tabir surya saat ini mengandung bahan-bahan yang bekerja melalui kedua mekanisme baik dalam hal perlindungan UV. Assay yang paling penting untuk menentukan efektivitas tabir surya adalah Sun Protection Factor SPF. pengukuran SPF menunjukkan kemampuan tabir surya untuk mencegah terjadinya eritema pada paparan radiasi UV, terutama UVB. Nilai SPF didefinisikan sebagai perbandingan energi UV yang dibutuhkan untuk menghasilkan eritema minimal pada kulit yang dilindungi dengan eritema yang sama pada kulit yang tidak dilindungi dalam individu yang sama. Untuk contoh, seorang individu menggunakan tabir surya SPF 4 akan mengambil empat kali lebih lama untuk mengalamai eritema pada kutan ketika terpapar radiasi UVB, dibandingkan dengan ketika individu tidak memiliki perlindungan. Food and Drug Administration FDA, yang mengawasi pemasaran dan distribusi produk-produk tabir surya di Amerika Serikat, menyarankan bahwa tabir surya harus menyediakan setidaknya nilai SPF 2. Kebanyakan di pasaran tersedia produk tabir surya memiliki nilai SPF yang melebihi perlindungan minimum. Meskipun upaya oleh FDA untuk mendidik konsumen dan mempromosikan sesuai merek oleh produsen, tabir surya pelabelan memiliki keterbatasan. Nilai SPF tabir surya terutama mengukur kemampuan untuk melindungi terhadap radiasi UVB dan tidak cukup mengatasi efek UVA. Draelos, Zoe. D., 2006 Universitas Sumatera Utara

2.7. Hidroksipropil Metilselulosa HPMC

Sinonim : HPMC, Hypromellosum, Methocel, Metolose, Pharmacoat. Merupakan selulosa yang mengalami O-metilasi dan O--2- hidroksiprolisasi. Dengan berat molekul kira – kira 10.000 – 1.500.000. Hidroksipropil metilselulosa berfungsi sebagai penyalut, polimer untuk sediaan lepas lambat, penstabil, pensuspensi, pengikat tablet dan peningkat viskositas. Dan digunakan secara luas untuk kosmetik Rowe, 2009. Menurut Shaat 2005 penggunaan dasar selulosa dapat disesuaikan sampai pada konsentrsi tertinggi 2 – 3 untuk menghasilkan struktur gel yang diharapkan. Pada tingkat penggunaan ini mereka dapat mudah digerakkan tidak kaku pada saat pembuatan. Hidroksipropil metilselulosa merupakan serbuk berwarna putih-krem, tidak berbau, dan tidak berasa. Larutan hidroksipropil metilselulosa 2 bb memiliki pH sebesar 5,5-8. Hidroksipropil metilselulosa larut dalam air dingin, praktis larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam kloroform, etanol dan eter, tetapi larut dalam campuran etanol-diklormetan, metanol- diklormetan dan air-alkohol, campuran diklormetan dan propanol-2. Hidroksipropil metilselulosa merupakan serbuk yang stabil, meskipun bersifat higroskopis setelah pengeringan. Larutan hidroksipropil metilselulosa stabil pada pH 3-11. Peningkatan temperatur dapat menurunkan viskositas larutan. Larutan hidroksipropil metilselulosa dalam air sangat mudah ditumbuhi mikroorganisme, maka perlu diberi pengawet. Hidroksipropil metilselulosa tidak sesuai dengan zat-zat pengoksidasi. Penyimpanan HMPC dalam wadah tertutup rapat, tidak lembab, tempat kering Rowe, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.8. Asam Tartrat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Asam Laktat Terhadap Nilai SPF Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenson Dan oktilmetoksin Oksi Sinamat Dalam Basis Vanishing Cream

5 46 75

Uji Stabilitas Fisik dan Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Rice Bran Oil

2 18 75

Niekha Zoelienna Ilyas- Uji Stabilitas Fisik Dan Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Rice Bran Oil

9 52 75

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

10 51 90

Penentuan Efektifitas Optimum Dari Kombinasi Butil Metoksi Dibensoil Metan (Anti UV-A) Dan Oktil Metoksi Sinamat (Anti UV-B) Dalam Sediaan Tabir Matahari Secara In Vitro - Ubaya Repository

0 0 1

Penentuan Efektivitas Optimum Dari Kombinasi Butil Metoksi Dibensoil Metan (Anti UV-A) Dan Oktil Dimetil Paba (Anti UV-B) Dalam Sediaan Tabir Matahari Secara In Vitro - Ubaya Repository

0 0 1

Uji Potensi Tabir Surya dan Nilai Sun Protecting Factor (SPF) Ektrak Etanol Daun Pedang-pedang (Sansevieria trifasciata Prain) Secara In Vitro - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 139

PENENTUAN NILAI SUN PROTECTING FACTOR (SPF) EKSTRAK ETANOL BERAS HITAM (Oryza sativa L. indica) SECARA IN VITRO DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

0 0 18

PENENTUAN NILAI SUN PROTECTING FACTOR (SPF) EKSTRAK ETANOL BERAS HITAM (Oryza sativa L. indica) SECARA IN VITRO DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS - repository perpustakaan

0 2 6

PENENTUAN NILAI SUN PROTECTING FACTOR (SPF) EKSTRAK ETANOL BERAS MERAH (Oryza glaberrima Steud.) SECARA IN VITRO DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS - repository perpustakaan

0 0 17