BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Alat
Alat-alat gelas laboratorium, aluminium foil, neraca analitik Boeco Germany, viskometer bola jatuh Haake 597 Gebruder Berlin, pH meter
Hanna, Spektrofotometer UV-VIS mini Shimadzu, sentrifugasi HC1120T centrifuge, mikroskop elektrik.
3.2. Bahan
Oksibenson Bronson 7 Jacobs, Oktilmetoksisinamat Bronson 7 Jacobs, Hidroksipropilmetilselulosa HPMC 4000 PT. Lawsim Zecha, asam tartrat E-
merck, isopropanol E-merck, metil paraben E-merck, propil paraben E- merck, propilenglikol Chemica, aquadest.
3.3. Sukarelawan
Sukarelawan yang dijadikan panel pada uji iritasi berjumlah 6 orang, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Wanita berbadan sehat
2. Usia antara 20-35 tahun
3. Tidak ada riwayat penyakit berhubungan dengan alergi
4. Bersedia menjadi sukarelawan untuk uji iritasi
Universitas Sumatera Utara
5. Sukarelawan adalah orang terdekat dan sering berada di sekitar pengujian
sehingga lebih mudah diawasi dan diamati bila ada reaksi yang terjadi pada kulit yang sedang diuji Ditjen POM, 1985.
3.4. Pembuatan Formula Sediaan 3.4.1. Pembuatan Dasar Gel
Basis gel menurut Soerartri, W, 2004 Hidroksipropilmetilselulosa HPMC 4000
1,375 g Propilenglikol
10 g Metil paraben
0,075 g Propil paraben
0,025 g Aquadest
38,525 g Cara pembuatan : HPMC 4000 didispersikan terlebih dahulu dengan cara
menaburkan secara merata dalam aquadest, lalu didiamkan selama 24 jam. Pada waktu ini dianggap HPMC telah terbasahi dengan sempurna. Metil paraben dan
propil paraben dilarutkan dalam propilen glikol, lalu ditambahkan sedikit demi sedikit dalam HPMC 4000 yang telah terdispersi dengan baik sambil
dihomogenkan.
3.4.2. Komposisi Formula
NO Nama Zat
F I g F II g
F III g F IV g
1 Asam tartrat
- 4
5 6
2 Oksibenson
2 2
2 2
3 Oktilmetoksisinamat
4 4
4 4
4 Dasar gel
44 40
39 38
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.1 Cara Pembuatan Formula a. Fomula I
Cara Pembuatan : ke dalam lumpang dimasukkan oksibenson lalu digerus halus, ditambahkan sedikit dasar gel kemudian digerus homogen.
Ditambahkan sedikit demi sedikit oktilmetoksisinamat lalu dihomogenkan. Ditambahkan sisa dasar gel lalu dihomogenkan.
b. Formula II
Cara Pembuatan : ke dalam lumpang dimasukkan asam tartrat lalu digerus halus, ditambahkan sedikit dasar gel lalu digerus homogen massa
I. Oksibenson digerus halus, ditambahkan sedikit dasar gel lalu dihomogenkan massa II. Dicampurkan massa I dan massa II lalu
dihomogenkan, ditambahkan sedikit dasar gel. Ditambahkan oktilmetoksisinamat sedikit demi sedikit dan dihomogenkan ditambahkan
sisa dasar gel lalu dihomogenkan.
c. Formula III
Cara Pembuatan : seperti pada point 2.4.2.1 b
d. Formula IV
Cara pembuatan : seperti pada point 2.4.2.1 b
3.5. Penentuan Mutu Fisik Sediaan 3.5.1. Uji Homogenitas
Cara : sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang
homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Pengamatan Stabilitas Metode Sentrifugasi
Cara : sebanyak 2 gram krim dimasukkan ke dalam tabung sentrifus lalu disentrifugasi dengan kecepatan 3750 rpm selama 5 jam dengan interval waktu
pengamatan setiap 1 jam. Diamati fase minyak dan fase air yang terjadi dalam setiap interval pengamatan Lachman, 1994.
3.5.3. Penentuan pH Sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan mengunakan pH meter Cara : alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar
standar pH netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan aquadest, lalu
dikeringkan dengan kertas tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml aquadest. Kemudian
elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan harga pH
sediaan Rawlins, 2003.
3.5.4. Penentuan Viskositas Sediaan
Penentuan viskositas sediaan menggunakan viskometer bola jatuh. Cara : sediaan dan bola dimasukkan ke dalam tabung gelas dalam. Tabung
dan jaket kemudian dibalik, dengan demikian posisi bola berada di puncak tabung gelas dalam. Waktu yang dibutuhkan bola untuk jatuh di antara dua tanda diukur
dengan teliti. Dihitung nilai viskositasnya Moechtar, 1989.
3.6. Penentuan Tipe Emulsi Sediaan
Penentuan tipe emulsi sediaan ditentukan dengan menggunakan metil biru.
Universitas Sumatera Utara
Cara : sejumlah tertentu sediaan diletakkan di atas objek gelas, ditambahkan 1 tetes metil biru, diaduk dengan batang pengaduk. Tutup dengan
kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop. Bila metil biru tersebar merata berarti sediaan tersebut tipe emulsi ma, tetapi bila hanya berupa bintik-bintik
biru, berarti sediaan tersebut tipe emulsi am.
3.7. Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan