4.3.4. Hubungan Budaya Kepercayaan dengan PUS Menjadi Akseptor KB Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Tingkat Budaya Kepercayaan dengan PUS Menjadi Akseptor KB Tahun 2012
No Kepercayaan
PUS Menjadi Akseptor KB N
Ikut Tidak ikut
n n
1. Positif
3 75
1 25 4
100
2. Negatif
7 12,1
51 87,9
58 100
p= 0,012
Dari tabel 4.9. dapat dilihat berdasarkan tingkat budaya kepercayaan yang positif yang tidak mendukung atau mengikuti budaya kepercayaan tentang banyak
anak banyak rezeki ada 3 75 PUS yang ikut menjadi akseptor KB, sedangkan pada budaya kepercayaan negatif yang dalam arti responden masih mendukung dan
mengikuti budaya kepercayaan banyak anak banyak rezeki yang tidak ikut menjadi akseptor KB sebanyak 51 87,9 PUS yang tidak ikut menjadi akseptor KB. Dari
hasil uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p= 0,012 α=0,05 sehingga Ho
ditolak dan memiliki hubungan yang bermakna . Artinya bahwa ada hubungan antara budaya kepercayaan dengan PUS menjadi akseptor KB.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan PUS Menjadi Akseptor KB
Hasil analisis statistik memperlihatkan tidak adanya hubungan pendidikan dengan PUS menjadi akseptor KB. Dapat dilihat tingkat pendidikan baik rendah
maupun tinggi lebih banyak dijumpai pada PUS yang tidak ikut menjadi akseptor KB. Dari 10 PUS yang ikut menjadi akseptor KB yang berpendidikan rendah sebanyak 2
11,8 dan yang berpendidikan tinggi sebanyak 8 17,8, sedangkan dari 52 PUS yang tidak ikut menjadi akseptor KB yang berpendidikan rendah sebanyak 15 88,2
sedangkan yang berpendidikan tinggi sebanyak 37 82,2. Hasil uji pearson chi-square diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan PUS menjadi akseptor KB dengan nilai p= 0,682 α=0,05
sehingga Ho diterima. Dari hasil uji penelitian tersebut diketahui tidak terdapat kecenderungan bahwa pendidikan tinggi seseorang akan berpengaruh terhadap PUS
menjadi akseptor KB. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pardede 2012 bahwa tidak terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan pemanfaatan program KB dengan
hasil uji nilai p α=0,05.
Hal ini tidak sesuai dengan teori Nursalam 2001 yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan maka akan semakin mudah seseorang tersebut menerima
informasi sehingga pengetahuannya akan menjadi semakin baik, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan merupakan tingkat dasar pengetahuan yang dimilki seseorang yang menunjukkan korelasi dengan terjadinya perubahan
perilaku positif yang meningkat sehingga pengetahuan juga akan meningkat.. Hasil penelitian yang menunjukkan rendahnya keikutsertaan pasangan usia subur dalam hal