Keterbatasan sistem pengendalian manajemen

a. Kegagalan menerjamahkan perintah. Seringkali kesalahan komunikasi menjadi pemicu gagalnya organisasi mencapai tujuannya. Terkadang pegawai sering salah dalam menerjemahkan perintah apa yang di berikan oleh atasannya. Hal ini disebabkan karena pegawai yang mungkin memang tidak mengerti dengan perintah yang diberikan dan tidak mau bertanya sehingga kesalahan terjadi. Atau mungkin juga kesalahan berasal dari pimpinan yang tidak jelas dalam memberikan perintah. b. Pengabaian manajemen. Sebaik-baiknya sistem pengendalian manajemen dirancang apabila pegawai tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsinya maka pengendalian manajemen tidaklah berjalan dengan efektif. Suatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau unsur dalam organsisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu organisasi memiliki pengendalian manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya jika pegawai atau bahkan seorang pimpinan mengabaikan pengendalian. c. Egoisme Sifat egois sudah menjadi sifat dasar manusia. Dan karena sifat ini, sering menyebabkan ketidaknyamanan dalam menjalankan organisasi. Dalam suatu organisasi atau jika kita bekerja dalam ruang lingkup yang banyak orang di sekitar kita maka sifat egois atau sifat mau menang sendiri harus diredakan, kita harus bisa melakukan kerjasama tim yang baik agar tujuan organisasi dapat tercapai.

4. Motivasi dan kinerja Pegawai

Motivasi dan kinerja pegawai merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Menurut Mink 1996:76 individu yang memiliki kinerja tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya : a. Berorientasi pada prestasi b. Memiliki percaya diri c. Berpengendalian diri d. Kompetensi Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi a. Faktor kemampuan psikologis Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita atau latara belakang pendidikan. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap pegawai dalam mengahadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai agar terarah untuk mencapai tujuan kerja.

5. Dasar Motivasi dan Kinerja Pegawai

Dasar motivasi dan kinerja pegawai menjadi sangat penting untuk memacu kinerja pegawai. Asumsi bahwa motivasi karyawan dan penggunaan penghargaan tergantung pada perspektif terhadap motivasi. Tiga perspektif berbeda terhadap motivasi karyawab yang telah berevolusi adalah pendekatan sumber daya manusia. Teori paling baru tentang, motivasi memperesentasikan perspektif keempat yang disebut pendekatan kontemporer. Ada 5 lima karakteristik pegawai pada Fakultas Ekonomi yang memiliki motif yang tinggi : a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi b. Memiliki tujuan yang realistis c. Memiliki rencana kerja dan berjuang untuk merealisasi tujuan d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan

6. Penilaian Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan fakultas secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di fakultas. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan fakultas secara kesuluruhan,