Tujuan Perancangan Sistem Pengendalian Manajemen
mencakup usaha pencegahan kemungkinan terjadinya suatu deviasi atau penyimpangan. Sistem pengendalian manajemen mencakup pengendalian yang
bersifat preventif berupa perancangan suatu sistem pengendalian maupun pengendalian yang bersifat pendeteksian.
Dari definisi pengendalian oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSOdapat diuraikan bahwa pengendalian
manajemen adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh badan pengawas organisasi, pimpinan utama manajemen, dan pegawai lainnya yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut:
a. Efektivitas dan efisiensi kegiatan
b. Keterandalan pelaporan keuangan
c. Ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan perancangan suatu sistem pengendalian manajemen adalah :
1. Diperoleh keterandalan dan integritas informasi
Di era globalisasi ini, sistem Informasi menjadi begitu penting bagi organisasi dalam rangka menyikapi perubahan yang serba cepat atas
perubahan kondisi dan lingkungan yang ada dan meningkatnya kecanggihan sarana teknologi informasi. Umumnya, sistem informasi
dibagi ke dalam 2 dua aspek, yakni:
a. Informasi akuntansi finansial yang menghasilkan laporan keuangan organisasi dan berbagai laporan lainnya seperti penggunaan anggaran
atau budget. b. Sistem informasi kegiatan yang menghimpun informasi terkait dengan
berbagai aspek kegiatan yang menghasilkan laporan tingkat keberhasilan kinerja.
Tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk mempertahankan keandalan dan integritas sistem informasi yang penting dalam pengambilan
keputusan. 2.
Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku dapat dicapai melalui sistem pengendalian manajemen.
Kegagalan ketaatan pada kebijakan dan ketentuan yang berlaku dapat membahayakan usaha koordinasi yang dirancang dalam suatu sistem
pengendalian. 3.
Melindungi aset organisasi Pada umumnya pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk
melindungi asset organisasi. Contoh pengendalian tersebut adalah digunakannya password komputer, ditempatkannya aset berharga pada
tempat yang tidak mudah diakses orang yang tidak berhakberwenang. 4.
Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien
Realita bahwa sumber daya bersifat terbatas mendorong organisasi menerapkan prinsip ekonomis dan efisiensi. Prinsip yang diterapkan bagi
manajemen organisasi adalah memperoleh keluaran atau hasil yang maksimal dengan pengeluaran tertentu atau mencapai hasil tertentu
dengan biaya yang minimal. Standar operasi seharusnya memberikan kriteria pengukuran untuk menilai tingkat keekonomisan dan efisiensi.
Dalam dunia bisnis, kriteria penilaian kehematan dan efisiensi tercermin dalam laporan keuangannya. Namun demikian, bagi organisasi nirlaba,
termasuk organisasi pemerintah, kriteria penilaian dituangkan dalam bentuk indikator keberhasilan kinerja.
Tujuan pengendalian dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak manajemen dan pegawai organisasi. Oleh karena manajemen organisasi berusaha mencapai
visi dan misi organisasinya dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan yang telah dilaksanakannya, maka manajemen perlu secara terus menerus menilai dan
mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa sistem pengendalian telah dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan secara
tepat untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada akhirnya untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.
Secara spesifik, manajemen perlu untuk menguji sistem pengendalian manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu beroperasi,
bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana pengendalian dapat membantu mengidentifikasi resiko-resiko utama atas adanya kecurangan,
pemborosan,penyalahgunaanwewenang, dan salah pengelolaan mismanagement.
Evaluasi pengelolaan sistem pengendalian manajemen merupakan usaha manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.
Melalui pengenalan dan penilaian keandalan sistem pengendalian manajemen dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:
a. Menghindari atau mengurangi terjadinya risiko audit.
b. Sebagai dasar penetapan arah, lingkup, sifat, dan waktu audit.
c. Mempercepat proses audit karena lebih terarah dan memberikan jaminan
bahwa sasaran audit tercapai dengan baik.