1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ekonomi Indonesia yang saat ini berkembang dengan baik dan pesat, sebagai hasil terencana sejak tahun 1969, membuat minat generasi muda
terhadap Fakultas Ekonomi meningkat dan menjadi pilihan papan atas, termasuk pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hal ini menuntut fakultas
khususnya pegawai untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk dapat melakukan semua itu maka di perlukan sistem
pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen ini digunakan untuk mengarahkan pegawai agar melaksanakan kegiatan organisasional tersebut,
namun organisasifakultas harus terlebih dahulu membuat perencanaan. Perencanaan strategi adalah proses pembuatan keputusan-keputusan
mengenai tujuan organisasi yang di pandang tidak cocok, penentuan garis besar strategi organisasi, serta keputusan pengkombinasian dan penggunaan sumber-
sumber yang di miliki perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan proses pengendalian adalah proses dimana manusia membuat rencana-
rencana dan keputusan-keputusan. Sebagai suatu organisasi, sumber daya manusia yakni pegawai harus dapat
memberikan pelayanan untuk pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya adalah dosen,mahasiswa dan alumni. Memberikan pelayanan kepada dosen
berupa pengaturan jadwal mengajar, absensi serta bentuk administrasi yang
mendukung terjadinya proses belajar mengajar. Kepada mahasiswa diberikan pelayanan penyusunan jadwal mata kuliah per semester, ruangan untuk mengikuti
proses belajar, pengaturan KRS dan KHS, pengaturan pembayaran uang kuliah, informasi mengenai beasiswa serta kenyamanan dalam proses belajar. Kepada
alumni diberikan pelayanan pasca perkuliahan berupa melegalisir ijazah, informasi lowongan pekerjaan dan ikatan alumni Fakultas Ekonomi.
Perencanaan dan pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat. Widjaya 1990;32 mengatakan “ Perencanaan adalah keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan di kerjakan di masa akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan”.
Sedangkan konsep Pengendalian yang dikatakan oleh Dearden dan Bedford 1992;5 yaitu “tindakan yang di lakukan manajemen untuk mengarahkan orang
mesin dan fungsi-fungsi guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi, yang dilengkapi dengan sistem pengendalian manajemen, yakni suatu proses dan
struktur yang tertata secara sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen.
Agar mempunyai kinerja yang baik sistem pengendalian manajemen di perlukan untuk mengarahkan pegawai agar melaksanakan kegiatan
organisasionalnya. Organisasifakultas harus terlebih dahulu membuat perencanaan. Konsep pengendalian yang dikatakan oleh Usman 2006:400 yaitu
“proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut”.
Terdapat delapan tujuan dari fungsi pengawasan dan pegendalian. Kedelapan
tujuan tersebut adalah menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, ketidakadilan dan menciptakan
kealncaran operasi organisasi. Tujuan pengendalian manajemen diantaranya adalah tercapai kesesuaian dan
keharmonisannya antara tujuan fakutas dengan tujuan pelaksana, tujuan kelompok, maupun tujuan perorangan atau lembaga tersebut. Salah satu unsur
pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja baik bagi setiap individu pegawai maupun pimpinan. Oleh karena itu pengendalian manajemen perlu
dirancang secara sistematis dan dijalankan secara periodik untuk dapat menghasilkan suatu penilaian yang obyektif dan adil. Karena penilaian kinerja
tersebut akan bermanaat bagi organisasi atau lembaga lainnya. Dalam menerapkan pengendalian manajemen, Mulyadi dan Setiawan 2001;5 menyatakan “harus
terdapat unsur-unsur yang terbagi dalam kelompok struktur pengendalian manajemen”. Termasuk dalam kelompok struktur pengendalian manajemen
adalah : 1.
Struktur organisasi 2.
Jaringan informasi 3.
Sistem penghargaan Penerapan unsur-unsur pengendalian manajemen tersebut, di tujukan untuk
mengetahui apakah kegiatan masing-masing bagian telah dilakukan mengarah pada tujuan yang di tentukan. Pengukuran kegiatan dapat dilihat dengan
membandingkan tujuan yang diinginkan dengan prestasi yang telah di capai setiap bagian atau pusat pertanggungjawaban. Prestasi adalah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen, dalam istilah yang lebih popular saat ini disebut dengan kinerja performance yang merupakan
kinerja baik bagi setiap individu pegawai maupun untuk pimpinan. Oleh karena itu pengendalian manajemen perlu dirancang secara sistematis
dan di jalankan secara periodik untuk dapat menghasilkan suatu penilaian yang obyektif dan adil. Karena penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat bagi pegawai
atau pimpinan yang dinilai prestasi kerjanya, maupun akan bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya. Disamping itu dengan penilaian kerja akan ada
kaitannya dengan kontraprestasi serta untuk menyadarkan dan meyakinkan bagi pegawai mengenai pentingnya tindakan korelasi perbaikan atas pekerjaan-
pekerjaan yang telah dilakukan. Berdasarkan latar belakang ini dan pentingnya peranan sistem pengendalian
manajemen untuk meningkatkan kinerja pegawai maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sistem pengendalian manajemen dalam
meningkatakan kinerja pegawai dan menulisnya ke dalam bentuk laporan tugas
akhir dengan judul “Peranan Sistem Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah