Tabel 4.1 Lanjutan
Nama Desa Luas
Dusun Jumlah
KK Jumlah
Penduduk Jumlah
Laki-laki Perempuan
Benteng Jaya 150
6 334
943 1.064
2.007 Tanah Timbul
150 5
278 600
675 1.275
Mekar Baru 245
6 262
600 734
1.334 Suko Rejo
217 9
546 1.120
1.154 2.274
Sidomulyo 175
7 241
620 632
1.252 Perjuangan
1.808 5
807 1.375
1.645 3.020
Jumlah 7.667
95 6.648
14.299 15.352
29.651
Sumber : Profil Kecamatan Sei Balai tahun 2012 Jumlah balita di Kecamatan Sei Balai berjumlah 2940 orang.
Tabel 4.2 Distribusi Balita di Kecamatan Sei Balai Berdasarkan Umur No
Nama Desa Umur
Bulan Tahun
0-6 7-12
1-2 2-3
3-4 4-5
1. Sei Balai
30 30
27 26
29 28
2. Kwala Sikasim
27 18
24 23
24 48
3. Mekar Mulio
17 28
15 25
26 31
4.
Durian 12
11 17
18 26
23
5. Sukaramai
15 30
23 17
30 47
6. Siajam
35 33
46 55
34 49
7. Ps. Balai
25 25
45 53
49 22
8. Ps. Bejangkar
38 43
64 82
70 79
9.
Benteng Jaya 11
10 18
20 14
23
10. Tanah Timbul
28 29
44 45
55 52
11. Mekar Baru
- 44
63 53
40 33
12. Suko Rejo
46 48
72 80
70 68
13. Sidomulyo
18 33
29 34
28 34
14.
Perjuangan 45
28 32
33 28
40
Jumlah 347
410 519
564 523
577
Sumber : Data Puskesmas Kecamatan Sei Balai tahun 2011 4.1.3 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Sei Balai adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Puskesmas 1 b. Puskesmas Pembantu 5
c. Posyandu 48 d. Dokter 2
e. Perawat 6 f. Bidan Desa 15
g. Kader Posyandu 240
4.1.4 Gambaran Pelaksanaan Posyandu
Terlaksananya kegiatan posyandu melibatkan banyak pihak, kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh kader posyandu dengan bimbingan
teknis dari petugas kesehatan di puskesmas dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk setiap posyandu adalah 5 lima orang. Jumlah ini sesuai dengan kegiatan
utama yang dilaksanakan oleh posyandu, yakni yang mengacu pada sistem 5 meja. Dalam pelaksanaan posyandu di Kecamatan Sei Balai fungsi kader belum berjalan
optimal baik pada hari sebelum , pada hari buka dan hari sesudah posyandu belum terlaksana dengan baik, dari 240 orang kader tidak kader aktif hadir dalam kegiatan
posyandu. Pelibatan tokoh masyarakat juga masih belum optimal, tokoh masyarakat sebenarnya mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan kunjungan ke
posyandu. Posyandu di Puskesmas Sei Balai sebanyak 48 posyandu dengan strata
posyandu 61,54 posyandu madya, 0,14 posyandu purnama dan 0,79 posyandu mandiri dari seluruh strata, posyandu yang aktif hanya 33 . Jumlah tenaga
Universitas Sumatera Utara
kesehatan di Puskesmas Sei Balai 23 orang dan petugas gizi hanya 1 orang. Pada waktu pelaksanaan kegiatan posyandu dari jumlah balita yaitu sebesar 74,18 .
Kegiatan posyandu pada umumnya hanya dimanfaatkan untuk pengobatan dan imunisasi, dan masyarakat enggan untuk membawa balita untuk melakukan
pemantauan tumbuh kembang. 4.2 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskanmendiskripsikan karakteristik responden, sikap, norma subjektif dan perceived behavior control dengan intensi dan
kunjungan balita ke posyandu. Bentuknya tergantung dari jenis data. Untuk data kategori hanya dapat menjelaskan angkanilai jumlah dan persentase masing-masing
kelompok. Sedangkan untuk data numerik digunakan nilai mean, median, standar deviasi dan lain-lain. Disamping itu juga digunakan untuk melihat normalitas data.
4.2.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini, karakteristik responden yang dilihat meliputi pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak berjumlah 137 orang ibu yang mempunyai balita di
Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara. Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah berpendidikan SD yaitu sebanyak 60
orang 43,8, sedangkan responden yang paling sedikit adalah berpendidikan S1 yaitu 6 orang 4,4, dapat dilihat berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu yang Mempunyai Balita di Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara Tahun 2012
No Pendidikan
n
1 SD
60 43,8
2 SMP
23 16,8
3 SMU
37 27,0
4 DI, DII DIII
11 8,0
5 S1
6 4,4
Total 137
100,0
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 71 orang 51,85, sedangkan responden yang
paling sedikit adalah wiraswasta yaitu 12 orang 8,8, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu yang Mempunyai Balita di Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara Tahun 2012
No Pekerjaan
n
1 Ibu rumah tangga
17 12,4
2 Petani
71 51,8
3 Pedagang
23 16,8
4 Wiraswasta
12 8,8
5 PNS
14 10,2
Total 137
100,0
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak mempunyai anak
≤2 orang yaitu sebanyak 80 orang 58,4, sedangkan responden yang paling sedikit mempunyai anak 2 orang yaitu 57 orang 41,6, dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jumlah Anak Ibu yang Mempunyai Balita di Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara Tahun 2012
No Pekerjaan
n
1 ≤2 orang
80 58,4
5 2 orang
57 41,6
Total 137
100,0
4.2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data menggunakan distribusi normal yakni dengan angka signifikan p 0,05 maka data
berdistribusi normal.
Tabel 4.6 Uji Normalitas Variabel Sikap, Norma Subjektif, Perceived Behavior
Control, Intensi dan Kunjungan Balita ke Posyandu Variabel
p Keterangan
Sikap 0,116
Normal Norma Subjektif
0,122 Normal
Perceived Behavior Control 0,143
Normal Intensi
0,109 Normal
Kunjungan Balita ke Posyandu 0,050
Normal Berdasarkan Tabel 4.6 di atas diketahui bahwa dari hasil uji normalitas bahwa
seluruh variabel sikap, norma subjektif, perceived behavior control, intensi dan kunjungan balita ke posyandu berdistribusi normal.
4.2.3 Gambaran Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil analisis statistik gambaran karakteristik sikap, norma subjektif, perceived behavior control dengan intensi dan kunjungan balita ke
posyandu dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Gambaran Karakteristik Sikap, Norma Subjektif, Perceived Behavior
Control dengan Intensi dan Kunjungan Balita ke Posyandu Variabel
Mean SD
Min Max
95 CI n
Sikap 36,72
9,942 17
63 35,04;38,40
137 Norma Subjektif
17,36 2,990
10 27
16,86;17,87 137
Perceived Behavior
Control 32,47
7,285 7
49 31,24;33,71
137
Intensi 15,75
2,987 3
21 15,25;16,26
137 Kunjungan
Balita ke Posyandu
4,54 1,774
1 7
4,24;4,84 137
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai rata-rata sikap ibu yang mempunyai balita di Kecamatan Sei Balai adalah 36,72 dan nilai SD 9,942. Nilai rata-rata norma
subjektif ibu yang mempunyai balita di Kecamatan Sei Balai adalah 17,36 dan nilai SD 2,990. Nilai rata-rata perceived behavioral control ibu yang mempunyai balita di
Kecamatan Sei Balai adalah 32,47 dan nilai SD 7,285. Nilai rata-rata intensi ibu yang mempunyai balita di Kecamatan Sei Balai adalah 15,75 dan SD 2,987. Nilai rata-rata
kunjungan balita ke posyandu adalah 4,54 dan nilai SD 1,774. Kita percaya 95 CI bahwa variabel sikap ibu yang mempunyai balita di populasi Kecamatan Sei Balai
Kabupaten Batu Bara adalah terletak diantara 35,04 sampai 38,40, variabel norma subjektif ibu yang mempunyai balita dipopulasi Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu
Bara terletak diantara 16,86 sampai 17,87, variabel perceived behavior control ibu yang mempunyai balita di populasi Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara
terletak diantara 31,24 sampai 33,71, variabel intensi ibu yang mempunyai balita dipopulasi Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara terletak 15,25 sampai 16,26
Universitas Sumatera Utara
dan untuk kunjungan balita ke posyandu dipopulasi Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara terletak diantara 4,24 sampai 4,84.
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas sikap, norma subjektif, perceived behavioral control dan intensi terhadap variabel terikat
kunjungan balita ke posyandu. Dikatakan ada hubungan dan bermakna secara statistik jika diperoleh hasil uji lebih kecil dari nilai “p” signifikan yang ditentukan
yaitu p0,05.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Bivariat Variabel 1
Variabel 2 p
R Keterangan
Sikap Norma subjektif
0,156 0,122
Tidak berhubungan Perceived behavioral
control 0,142
0,126 Tidak berhubungan
Intensi 0,212
-0,107 Tidak berhubungan
Kunjungan balita 0,902
0,011 Tidak berhubungan
Norma subjektif
Perceived behavioral control
0,071 0,155
Tidak berhubungan Intensi
0,332 0,083
Tidak berhubungan Kunjungan balita
0,688 -0,035
Tidak berhubungan Perceived
behavioral control
Intensi 0,787
-0,023 Tidak berhubungan
Kunjungan balita 0,231
-0,103 Tidak berhubungan
Intensi Kunjungan balita
0,001 0,515
Berhubungan Keterangan : signifikan
Pata Tabel 4.8 di atas diperoleh bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. Terdapat hubungan antara variabel intensi dengan kunjungan
balita ke posyandu dengan nilai p = 0,01 p0,05.
Universitas Sumatera Utara
4.3.1 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model
Ringkasan hasil estimasi parameter model untuk pengaruh sikap, norma subjektif, perceived behavior control, dan intensi terhadap kunjungan balita ke
posyandu dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model Model
Koefisien Jalur
T p
R F
2
Sub struktural 1 X
1
X
2
X
3
ke X
4
0,406 X
1
ρX
4
X
1
-0,117 -1,341
0,182 0,022
X
2
ρX
4
X
2
0,101 1,162
0,247 X
3
ρX
4
X
3
-0,024 -0,278
0,782
Sub struktural 2 X
1
X
2
X
3
X
4
ke Y
X
1
ρYX
1
0,088 1,172
0,243 0,285
0,001 X
2
ρYX
2
-0,76 -1,005
0,317 X
3
ρYX
3
-0,90 -1,202
0,231 X
4
ρYX
4
0,529 7,111
0,001 1. Sub struktural 1 X
1
X
2
X
3
ke X
4
Sikap, norma subjektif dan Perceived Behavior Control tidak memengaruhi intensi ibu untuk melakukan kunjungan balita ke posyandu dengan nilai F=0,406.
Berdasarkan dari Tabel 4.9 di atas menyatakan bahwa secara langsung sikap berpengaruh terhadap intensi. Besarnya pengaruh langsung sikap terhadap intensi ibu
untuk melakukan kunjungan balita ke posyandu adalah sebesar -0,117. Sikap mempunyai pengaruh negatif terhadap intensi. Dengan demikian tinggi rendahnya
intensi ibu untuk melakukan kunjungan balita ke posyandu tidak dipengaruhi oleh sikap.
Universitas Sumatera Utara
Norma subjektif secara langsung mempunyai pengaruh positif terhadap intensi ibu untuk melakukan kunjungan balita ke posyandu. Besarnya pengaruh
lansung norma subjektif terhadap intensi sebesar 0,101 atau 10,1. Sedangkan selebihnya 89,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Artinya semakin
baik norma subjektif ibu maka semakin baik pula intensi ibu untuk melakukan kunjungan balita ke posyandu.
Perceived behavioral control secara langsung berpengaruh negative terhadap intensi ibu untuk melakukan kunjungan balita ke posyandu. Besarnya pengaruh
perceived behavioral control terhadap intensi sebesar -0,024. Jika terjadi peningkatan intensi maka Perceived behavioral control akan meningkat sebesar -0,024.
2. Sub struktural 2 X
1
X
2
X
3
X
4
Sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi ibu dapat memengaruhi kunjungan balita ke posyandu dengan nilai F=0,001. Secara langsung
sikap berpengaruh terhadap kunjungan balita ke posyandu. Besarnya pengaruh sikap terhadap kunjungan balita ke posyandu adalah sebesar 0,088 atau 8,8. Artinya baik
tidaknya kunjungan balita ke posyandu dipengaruhi oleh sikap ibu yang mempunyai balita sebesar 8,8 sedangkan selebihnya 91,2 dipengaruhi oleh faktor lain di luar
model. Jika intensi meningkat maka dipengaruhi oleh sikap sebesar 0,088. ke Y
Norma subjektif secara langsung berpengaruh negatif terhadap kunjungan balita ke posyandu. Besarnya pengaruh antara norma subjektif dengan kunjungan
balita ke posyandu sebesar -0,076 atau 7,6 sedangkan selebihnya 92,4 dijelaskan
Universitas Sumatera Utara
faktor lain di luar model. Dengan demikian baik tidaknya norma subjektif ibu yang mempunyai balita tidak memengaruhi terhadap kunjungan balita ke posyandu.
Secara langsung perceived behavioral control ibu berpengaruh negatif terhadap kunjungan balita ke posyandu. Besarnya pengaruh perceived behavioral
control terhadap kunjungan balita ke posyandu sebesar -0,090 atau 9,0 dan selebihnya 91,0 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model.
Intensi ibu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kunjungan balita ke posyandu. Besarnya pengaruh intensi ibu terhadap kunjungan balita ke posyandu
sebesar 0,529 atau 52,9 dan selebihnya 47,1 dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Artinya semakin baik intensi ibu yang mempunyai balita maka semakin baik
pula kunjungan balita ke posyandu. Dari keempat variabel sikap, norma subjektif, perceived behavior control dan intensi yang digunakan sebagai prediktor kunjungan
balita ke posyandu, variabel intensi merupakan variabel terkuat yang memengaruhi kunjungan balita ke posyandu dibandingkan dengan tiga variabel yang lain yaitu
sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control.
4.3.2 Diagram Jalur Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Perceived Behavioral
Control dan Intensi terhadap Kunjungan Balita ke Posyandu di Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batu Bara Tahun 2012
Diagram jalur untuk pengaruh sebagai sikap, norma subjektif, perceived
behavioral control dan intensi terhadap kunjungan balita ke posyandu berikut:
Universitas Sumatera Utara
ρYX
1
=0,088
ρX
4
X
1
= -0,117 Є
1
=0,78 Є
2
ρX =0,715
4
X
2
=0,101 ρYX
4
=0,529
ρX
4
X
3
ρYX = -0,024
3
= -0,090
Gambar 4.1 Diagram Analisis Jalur Penelitian
Persamaan struktural untuk model tersebut sebagai berikut: Intensi X
4
= -0,117X
1
+ 0,101X
2
- 0,024X
3
+ 0,78 Є
Kunjungan balita ke Posyandu Y = 0,088X
1 1
- 0,076 X
2
– 0,090X
3
+ 0,529X
4
0,715 Є
+
4.3.3 Hasil Perhitungan Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Perceived Behavioral
Control, dan Intensi terhadap Kunjungan Balita ke Posyandu
2
1.
Pengaruh Langsung Direct Effect atau DE
Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE, digunakan formula sebagai berikut:
Pengaruh variabel sikap terhadap intensi X
1
X
4
Pengaruh variabel norma subjektif terhadap intensi = -0,117
Sikap
Norma subjektif
Perceived behavioral
control Intensi
Kunjungan balita ke Posyandu
Universitas Sumatera Utara
X
2
X
4
Pengaruh variabel perceived behavioral control terhadap intensi = 0,101
X
3
X
4
Pengaruh variabel sikap terhadap kunjungan balita ke posyandu = -0,024
X
1
Pengaruh variabel norma subjektif terhadap kunjungan balita ke posyandu Y = 0,088
X
2
Pengaruh variabel perceived behavioral control terhadap kunjungan balita ke posyandu
Y = -0,076
X
3
Pengaruh variabel intensi terhadap kunjungan balita ke posyandu Y = -0,090
X
4
2. Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect atau IE