5. Kunjungan balita ke posyandu adalah kehadiran ibu datang ke posyandu untuk mengikuti kegiatan posyandu dalam 6 bulan terakhir. Kuesioner
menggunakan skala semantic difference dengan skor 1-7 3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah : kunjungan ibu balita ke posyandu
3.6.2 Variabel Independen
Variabel independen dari penelitian ini adalah sikap, norma subjektif, perceived behavioral control.
3.6.2 Variabel Antara
Variabel Antara dari penelitian ini adalah Intensi.
3.6.3 Aspek Pengukuran Tabel 3.6 Skala Pengukuran Variabel
No Variabel
Defenisi Operasional Skala
Pengukuran
1. Sikap Kecenderungan responden untuk bereaksi
afektif terhadap kunjungan ke posyandu Interval
2. Norma
subjektif Motivasi responden untuk mematuhi
pandangan orang lain yang berpengaruh dalam hidupnya untuk melakukan kunjungan
ke posyandu Norma subjektif Interval
3. Perceived
Behavioral Control
Keyakinan responden terhadap kemampuannya untuk melakukan kunjungan
ke posyandu Interval
4. Intensi
Kecenderungan responden untuk melakukan kunjungan ke posyandu
Interval
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6 Lanjutan No
Variabel Defenisi Operasional
Skala Pengukuran
5. Kunjungan
balita ke posyandu
Kehadiran ibu datang ke posyandu untuk mengikuti kegiatan posyandu dalam 6 bulan
terakhir Interval
3.7 Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan program komputer. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan
pendekatan analisis jalur path analysis. Menurut Reterford 1993 dalam Sunyoto 2011 menyatakan analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya memengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
3.7.1 Prinsip-prinsip Dasar
1. Adanya linearitas. Hubungan antar variabel bersifat linear. 2. Adanya aditivitas. Tidak ada efek-efek interaksi.
3. Data bersifat interval. Semua variabel yang diobservasi mempunyai data berskala interval.
4. Semua variabel residual yang tidak diukur tidak berkorelasi dengan salah satu variabel-variabel dalam model.
5. Sebaiknya hanya terdapat multikolinearitas yang rendah. Multikolinearitas maksudnya dua atau lebih variabel bebas mempunyai hubungan yang sangat
tinggi. Jika terjadi hubungan yang tinggi maka kita akan mendapatkan standar
Universitas Sumatera Utara
error yang besar dari koefisien beta yang digunakan untuk menghilangkan varians biasa dalam melakukan analisis korelasi secara parsial.
6. Adanya recurcivitas. Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali.
7. Spesifikasi model benar diperlukan untuk menginterpretasi koefisien- koefisien jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang
signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefisien jalur akan merefleksikan kovarians bersama dengan semua variabel yang tridak diukur dan tidak akan
dapat diinterpresati secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak langsung.
8. Terdapat masukan korelasi kita yang sesuai. Artinya jika menggunakan matriks korelasi sebagai masukan, maka korelasi Pearson digunakan untuk
dua variabel berskala interval. 9. Terdapat ukuran sampel yang memadai menggunakan sampel minimal 100
untuk memperoleh hasil analisis yang signifikan dan lebih akurat. 10. Sampel sama dibutuhkan untuk penghitungan regresi dalam model jalur.
11. Asumsi analisis jalur mengikuti asumsi umum regresi linear yaitu : a. Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka signifikan
pada anova sebesar 0.05 b. Prediktor yang digunakan untuk sebagai variabel bebas harus layak.
Kelayakan ini diketahui jika angka standar error of estimate standard deviation.
Universitas Sumatera Utara
c. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan uji T. Koefisien regresi signifikan jika T hitung T tabel
d. Tidak boleh terjadi multikolinearitas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang terlalu tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas.
e. Tidak terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson 1 dan 3
3.7.2 Pemodelan Jalur