Pasal 19
Pengangkatan dalam jabatan didasarkan atas prerstasi kerja, disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, dapat dipercaya, serta syarat-syarat
objektif lainnya.
Pasal 20 U
ntuk lebih menjamin objektifitas dalam mempertimbangkan dan menetapkan kenaikan pangkat dan pengangkatan dalam jabatan diadakan
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan dan daftar urut kepangkatan.
B. PENEMPATAN
Penempatan pegawai merupakan suatu proses yang tidak terpisahkan dengan pengadaan pegawai. Setelah proses pengadaan pegawai, pegawai yang baru
diangkat harus ditempatkan pada suatu unit organisasi tertentu yang membutuhkan tenaga baru dan mengacu pada formasi yang ada. Pada dasarnya
setiap pegawai mempunyai jabatan karena mereka direkrut berdasarkan kebutuhan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang ada dalam organisasi. Apabila hal itu
diikuti, tidak akan ada seorang pun pegawai yang tidak mempunyai jabatan, apa pun jenis jabatannya.
Prinsip penempatan menurut A.W.Widjaja adalah the right man on the right place penempatan orang yang tepat. Untuk dapat melaksanakan prinsip ini
dengan baik, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu
Universitas Sumatera Utara
1 Adanya Analisis Tugas Jabatan job analisys yang baik, suatu analisis
yang menggambarkan tentang ruang lingkup dan sifa-sifat tugas yang dilaksanakan sesuatu unit organisasi itu.
2 Adanya Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan kecakapan pegawai dari
masing-masing pegawai yang terpelihara dengan baik dan terus menerus. Dengan adanya penilaian pekerjaan ini dapat diketahui tentang sifat,,
kecakapan, disiplin, prestasi kerja, dan lain-lain dari masing-masing pegawai.
Berdasarkan pendapat diatas pada prinsipnya penempatan PNS harus mengacu pada kebutuhan dan kemampuan organisasi, dan yang paling penting
bahwa pegawai yang bersangkutan harus memiliki kecapan dalam bidang kerjanya yang ditunjukkan dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pelaknasaan pekerjaan seorang PNS dalam jangka waktu satu tahun
yang dibuat oleh Pejabat Penilai. Unsur-unsur yang dinilai antara lain: kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, dan
kepemimpinan. Dalam pemberian nilai dalam Daftar Peraturan Pelaksanaan Pekerjaan harus berpedoman kepada Lampiran Peraturan Pemerintah No. 10
Tahun 1979. Salah satu cara efektif yang sering digunakan dalam penempatan pegawai
baru adalah dengan cara orientasi. Program orientasi dimaksudkan untuk mensosialiasikan kepada pegawai baru mengenai hal-hal yang terkait dengan
organisasi, misalnya kultur atau budaya organisasi, nilai-nilai organisasi yang
Universitas Sumatera Utara
dianut, norma-norma yang berlaku, dan sebagainya. Program orientasi biasanya berlaku untuk jangka waktu satu sampai tiga bulan dengan cara berpindah-pindah
unit kerja, sehingga pada saat penempatan nanti pegawai baru sudah memahami cara bertindak dan berlaku yang dapat diterima oleh pegawai lama. Setelah
melalui masa orientasi, kemudian pegawai ditempatkan sesuai kebutuhan unit kerja dan kompetensi pegawai pada saat direkrut. Sebelum diangkat sebagai
pegawai tetap pegawai baru berstatus sebagai Calon PNS CPNS dan diharuskan mengikuti Diklat Prajabatan. Secara nasional pembinaan Diklat Prajabatan
dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh daerah masing-masing. Untuk8 dapat diangkat menjadi PNS
apabila setiap unsur penilaian prestasi kerja minimal bernilai baik, telah memenuhi syarat kesehatan, dan telah lulus pendidikan dan pelatihan Prajabatan.
Sebaliknya jika Calon PNS tersebut tidak memenuhi syarat di atas, danatau syarat lain seperti diatur dalam Pasal 18 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun
2002, yang bersangkutan dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat.
Penempatan pegawai tidak selalu berarti penempatan pegawai baru, tetapi bisa pula berarti sebagai pengangkatan dalam jabatan, promosi, dan mutasi
perpindahan. Pengangkatan pegawai negeri dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan
jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan Pasal 17 ayat
2 Undang-Undang No.43 Tahun 1999. Dalam hal pengangkatan pada Jabatan
Universitas Sumatera Utara
Struktural diatur oleh kebijakan melalui Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural. Peraturan pemerintah
ini merupakan pelaksanaan dari Pasal 17 dan 20 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 yang mengatur tentang pengangkatan PNS dalam jabatan struktural.
Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Pemerintah No.100 Tahun 2000, sebagai bentuk lain dan pemberian kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,
wewenang, dan hak seorang PNS dalam memimpin satuan organisasi pemerintahan adalah pengangkatan dalam jabatan struktural. Sebagai sebuah
sistem, pengangkatan dalam jabatan struktural merupakan bagian dan sistem pembinaan karier PNS. Pengangkatan dalam jabatan struktural erat kaitannya
dengan jenjang kepangkatan yang ditetapkan untuk jabatan itu, sehingga pegawai yang lebih rendah pangkatnya tidak dapat membawahi langsung pegawai yang
pangkatnya lebih tinggi guna menjamin kualitas dan objektivitas dalam pengangkatan dalam jabatan struktural. Berdasarkan Pasal 14 ayat 1 Peraturan
Pemerintah No. 100 Tahun 2000, Presiden menetapkan jabatan Eselon I atas usul pimpinan instansi dan setelah mendapat pertimbangan tertulis dan Komisi
Kepegawaian Negara. Bagi Pejabat Eselon II ke bawah, baik untuk instansi di pusat maupun instansi di daerah dibentuk Badan Pertimbangan Jabatan dan
I Kepangkatan Baperjakat yang bertugas memberikan pertimbangan objektif kepada Pejabat Pembina Kepegawaian pusat atau daerah.
Di samping jabatan struktural juga dikenal adanya jabatan fungsional. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka menjalankan tugas pokok dan
Universitas Sumatera Utara
fungsi keahlian danatau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. Belum ada peraturan yang melaksanakan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1999
terhadap jabatan fungsional. Dengan menunjuk pada aturan hukum yang berlaku, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994 telah ditetapkan sebagai peraturan
dalam mengatur pelaksanaan pengangkatan PNS yang menduduki jabatan fungsional. Bagi pegawai yang menduduki jabatan fungsional diprogramkan
untuk mengikuti pendidikan fungsional atau pendidikan lain yang berlaku bagi PNS pada umumnya. Pembinaan PNS yang menduduki jabatan fungsional
dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai tingkatannya, dan penetapan kenaikan pangkatnya dilakukan melalui penetapan angka kredit.
Mutasi adalah perpindahan atau alih tugas dan suatu unit organisasi ke unit organisasi lain. Dasar yang digunakan untuk menentukan mutasi pegawai di
antaranya adalah lamanya masa kerja di suatu bidang pekerjaan, kebutuhan organisasi, penyegaran organisasi, pengetahuan, dan keterampilan serta alasan
khusus misalnya ikut suami.” Dalam Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah No.96 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS disebutkan bahwa untuk kepentingan kedinasan dan sebagai usaha untuk
memperluas pengalaman, wawasan, dan kemampuan, diadakan perpindahan jabatan, tugas dan wilayah bagi PNS terutama bagi yang menjabat pimpinan
dengan tidak merugikan hak kepegawaiannya. Biasanya mutasi mi minimal dilaksanakan setiap dua tahun dan maksimal
empat tahun sekali, yang dilaksanakan berdasarkan usulan kepala unit kerja. Pihak
Universitas Sumatera Utara
yang berwenang dalam penentuan mutasi pegawai umumnya juga merupakan mereka yang menentukan penilaian kinerja, promosi, dan diklat. Hal-hal yang
perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan mutasi adalah pengarahan dan pengawasan kepada bawahan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, memberikan
kesempatan yang luas kepada pegawai agar dapat mengikuti diklat, frekuensi sosialisasi peraturan dan penyediaan sarana dan prasarana yang perlu
ditingkatkan. Pasal 16 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2003 menyebutkan
bahwa Kepala Badan Kepegawaian Negara menetapkan pemindahan: 1
Pegawai Negeri antardepartemen atau Lembaga; 2
PNS Pusat dan PNS Daerah antara ProvinsiKabupatenKota dan DepartemenLembaga;
3 Pegawai Negeri Daerah antar daerah Provinsi; dan
4 Pegawai Negeri Daerah antara Daerah KabupatenKota dan Daerah
KabupatenKota Provinsi lainnya. Penetapan oleh Badan Kepegawaian Negara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 ayat 1 dilaksanakan atas permintaan dan persetujuan dan instansi yang bersangkutan ayat 2. BKN dapat mendelegasikan wewenangnya atau
memberikan kuasa kepada pejabat lain di lingkungannya ayat 3. Pasal 17 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2000 menyebutkan
bahwa Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi menetapkan pemindahan: 1
PNS Daerah antardaerah KabupatenKota dalam satu Provinsi; dan 2
PNS Daerah antara KabupatenKota dan Daerah Provinsi.
Universitas Sumatera Utara
C. PENUGASAN