Proses Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil

BAB III SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Proses Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil

Dalam setiap organisasi atau instansi harus terdapat personil atau pegawai sebagai pekerja atau pelaksana kegiatan dan tugas-tugas organisasi tersebut. Bahkan tanpa adanya personil itu, organisasi tidak mungkin dapat berdiri dengan baik. Berdirinya suatu organisasi sudah tentu mempunyai suatu tujuan, baik itu tujuan individual maupun dari setiap anggota organisasi ataupun merupakan tujuan bersama umum dari keseluruhan anggota organisasi. Untuk menjamin agar proses pencapaian tujuan tersebut berjalan secara baik, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pencapaian organisasi itu, terlebih dahulu dipikirkan, diperhitungkan, dan dipertimbangkan secara matang. Kemudian didalam kerjasama antara anggota didalam mencapai tujuan perlu diadakan pengaturan dan penyerasian hubungan tugas, wewenang dan tanggungjawab antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya. Maka ditentukan fungsi-fungsi tertentu dari personil tersebut seperti : administrator, manajer, dan pegawai pekerja. Dalam Pasal 16 ayat 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ditetapkan bahwa pengadaan Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi formasi. Lowongan formasi dalam suatu organisasi pada umumnya Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya Pegawai Negeri yang keluar atau berhenti dan adanya perluasan organisasi. Sedangkan Pasal 15 ayat 1 dan ayat 2 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 menyatakan ”Jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan ditetapkan dalam formasi dan ditetapkan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan”. Sesuai dengan maksud Pasal 16 ayat 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 dan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 bahwa setiap warga Negara yang memenuhi syarat-syarat mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil, hal ini berarti bahwa pengadaan Pegawai Negeri Sipil harus didasarkan semata-mata atas syarat-syarat objektif dan tidak boleh didasarkan atas golongan, agama atau daerah. Agar supaya setiap warga Negara dapat mengetahui adanya lowongan formasi yang akan diisi dan agar instansi memperoleh kesempatan yang cukup luas dalam melakukan pemilihan calon yang terbaik maka penerimaan pegawai baru yang dimaksud harus diumumkan seluas-luasnya melalui media yang ada Pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1976 jo Peraturan Pemerintah No. 98 Tahun 2000 tentang pengadaan Pegawai Negeri Sipil dan Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara tanggal 8 Maret 1976 Nomor 05SE1976. Kiranya dapat dicatat, bahwa dimasa lalu pengisian lowongan formasi dalam suatu instansi tidak selalu diumumkan melalui mass media yang ada baik dalam jumlah yang besar apalagi bila hanya diperlukan satu atau dua orang saja, Universitas Sumatera Utara maka calonnya dicari di antara orang-orang yang secara kebetulan telah melamar pekerjaan pada kantor yang memerlukan tenaga atau diantara orang-orang yang telah dikenal oleh salah seorang pegawai dari kantor itu. Atas persetjuan dari Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, oleh pejabat yang berwenang dilakukan pengangkatan pelamar menjadi calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam kedudukan sebagai calon Pegawai Negeri Sipil, yang bersangkutan menjalani masa percobaan sebagai, yang setelah menjalani masa percobaan selama sekurang-kurangnya satu tahun dan sebanyak-banyaknya dua tahun dan memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan, diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Apabila selama atau masa percobaan berakhir dan ternyata tidak memenuhi syarat-syarat ang ditentukan maka yang bersangkutan diberhentikan sebagai calon pegawai negeri sipil. Terlebih dahulu telah dikemukakan bahwa jabatan Negeri ada yang dipangku oleh mereka yang tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri sedangkan gaji mereka dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Demikian pula halnya dengan jabatan dalam lingkungan Pemerintah Daerah ada pula yang dipangku oleh mereka yang bukan Pegawai Negeri Sipil Daerah sedang gaji mereka dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Disamping kedua hal tersebut Pemerintah Pusat dan Daerah membantu Badan Usaha Swasta secara tetap berupa uang untuk dibayarkan sebagai gaji para Pegawai Badan Usaha Swasta tertentu. Universitas Sumatera Utara Untuk kepentingan yang lebih luas, Pemerintah telah mengangkat sebagian dari mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil yang ada kalanya merupakan kekhususan dari ketentuan umum kepegawaian yang diatur dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dan peraturan pelaksanaannya. Pengangkatan mereka yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, bukan atas pertimbangan untuk mengisi formasi yang lowong, sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat 1 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tetapi untuk kepentingan yang lebih luas dari sekedar pembinaan pegawai. Setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri, mereka bertugas pada Departemen atau Lembaga Pemerintah tertentu lainnya atau bahkan ada yang diperbantukan pada Badan Swasta atau Yayasan tertentu. Pengangkatan mereka untuk pertama kali sebagai Pegawai Negeri Sipil, tidak ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga di mana mereka ditugaskan tetapi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara. Kriteria pokok yang dijadikan dasar pengangkatan mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah bahwa mereka adalah pegawai pada instansi tertentu dan memperoleh gaji yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Kepada mereka diperlakukan secara khusus tentang dipenuhinya syarat- syarat usia, Surat Keterangan kesehatan jasmani dan rohani serta syarat tertentu lainnya sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1976 tentang Pengadaan Pegawai Negeri. Universitas Sumatera Utara Mereka diangkat langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil, tidak diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri terlebih dahulu. Setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi mereka berlaku ketentuan-ketentuan tentang kedudukan hak, kewajiban dan pembinaan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil pada umumnya. Selama menjalani masa percobaan, seorang calon Pegawai Negeri memperoleh gaji pokok sebesar 80 dari gaji pokok yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil. Hak atas gaji tersebut mulai berlaku pada bulan calon Pegawai Negeri Sipil secara nyata melaksanakan tugasnya yang dinyatakan dengan surat oleh atasan langsung yang membawahi calon Pegawai Negeri Sipil. Calon Pegawai Negeri Sipil telah dianggap nyata melaksanakan tugasnya terhitung mulai tanggal ia diperintahkan menuju tempat tugas oleh atasan yang berwenang dengan Surat Perintah Perjalanan. Oleh karena demikian maka hak atas gaji calon Pegawai Negeri Sipil tidak selalu bersamaan waktu dengan saat pengangkatannya. Dalam hal seorang pelamar mempunyai pengalaman bekerja maka pengalaman bekerja dimaksud dapat diperhitungkan untuk menentukan gaji pokok, bersamaan dengan usul pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri atau masa berikutnya yang harus mendapat persetujuan dari Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara.

B. Prosedur Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Di Daerah