Bagi para pegawai yang akan naik golongan, dari golongan Id ke golongan IIa, golongan IId ke golongan IIIa, golongan IIId ke golongan IVa
harus terlebih dahulu mengikuti dan lulus ujian dinas, yang terdiri dari: 1.
Ujian Dinas Tingkat I dari golongan I ke golongan II. 2.
Ujian Dinas Tingkat II dari golongan II ke golongan III. 3.
Ujian Dinas Tingkat III dari golongan III ke golongan IV. Selanjutnya bagi mereka yang akan memperoleh kenaikan pangkat karena
penyesuain ijazah diwajibkan mengikuti dan lulus pendidikan dan latihan penyesuaian ijazah DPI, yang terdiri dari:
1. DPI Tingkat I bagi pegawai yang akan naik pangkat ke golongan II.
2. DPI Tingkat II bagi pegawai yang akan naik pangkat ke golongan III.
Pelaksanaan pendidikan dan latihan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan mutu serta kecakapan agar para pegawai tersebuit dapat mampu menjalankan tugas yang lebih berat yang akan dipegangnya sesuai dengan
golonganpangkat yang telah dimiliki.
C. Syarat Dan Kriteria Yang Harus Dipenuhi Oleh Calon Pegawai Negeri Sipil Didaerah
Pembangunan Nasional merupakan upaya bersama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia dalam mewujudkan tujuan nasional, didalamnya terdapat
program-program pembangunan dan serangkaian usaha kerja diseluruh tanah air, yang mencakup segala bidang. Hal ini sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan
Negara yang ditetapkan oleh MPR.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan dan dinamika yang terus menerus kearah perbaikan dan peningkatan taraf hidup
masyarakat Indonesia. Pembangunan nasional di samping akan menghasilkan perubahan-perubahan, juga akan menimbulkan dinamika sosial yang mengandung
kerawanan, karena dinamika sosial akan mempengaruhi cara berfikir dan corak hidup masyarakat sebagai dampak dari pembangunan dan hasil-hasilnya.
Untuk mencapai tujuan nasional, maka Pegawai Republik Indonesia harus melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang pembangunan yang sesuai dengan
petunjuk serta kebijaksanaan pembangunan sebagai mana tercantum dalam Garis- garis Besar Haluan Negara. Kelancaran pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negarapegawai negeri.
Untuk mengatur hal ini perlu dibuat suatu peraturan umum yang berlaku bagi pegawai negeri tersebut, sebagai pedoman yang memberikan arahan di dalam
mengemban tugasnya agar dapat berjalan pada jalur yang benar. Dengan adanya peraturan kepegawaian yang berlaku secara umum ini, di
samping merupakan peraturan-peraturan khusus, maka para pegawai negeri tersebut dapat terkontrol dan dapat diawasi oleh badan-badan lembaga-lembaga
pengawas dan dapat diambil tindakan bagi yang tidak melaksanakan kewajibannya menurut fungsinya masing-masing.
Dari uraian-uraian tersebut di atas bahwa aparatur sebagai pelaksana tugas-tugas umum pemerintah sangat membutuhkan orang yang bersih dan
berwibawa dalam kelangsungan hidup bernegara dan bermasyarakat. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian didalam melaksanakan penerimaanpengadaan calon pegawai negeri sipil harus dilakukan dengan selektif mungkin dengan meneliti persyaratan
kecakapan serta kemampuan, agar aparatur yang bersih dan berwibawa dapat melaksanakan tugas berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai suatu tujuan.
Jika pelaksanaan pengadaan Pegawai Negeri sebagai langkah pertama dari proses kepegawaian telah menyimpang misalnya mengangkat pegawai karena belas
kasihan, titipan atau bersifat kekeluargaan, padahal calon pegawai tersebut tidak mempunyai kemampuan atau keahlian maka aparat yang bersih dan berwibawa
tidak akan tercapai. Seandainya pelaksanaan pengadaan pegawai negeri sipil dalam proses pelaksanaan tidak menyimpang dari semestinya dalam
pengangkatanpenerimaan pegawai, maka terciptalah aparat yang bersih dan berwibawa.
Hal ini berarti bahwa pengadaan pegawai negeri sipil harus didasarkan semata-mata atas syarat obyektif yang telah ditentukan dan tidak boleh didasarkan
atas golongan, agama atau daerah. Agar supaya setiap warga negara dapat mengetahui adanya lowongan
formasi yang akan diisi, dan agar instansi memperoleh kesempatan yang cukup luas dalam melakukan pemilihan calon yang terbaik, maka penerimaan pegawai
baru dimaksud harus diumumkan seluas-luasnya melalui media yang ada dan pengumuman dilakukan paling lambat 15 lima belas hari sebelum tanggal
penerimaan lamaran. Persyaratan tersebut diatas merupakan persyaratan yang bersifat umum,
maksudnya persyaratan tersebut berlaku bagi lamaran ke semua instansi
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah. Disamping itu masih dimungkinkan adanya persyaratan khusus yang ditetapkan oleh masing-masing instansi, sehubungan dengan kekhususan instansi
bersangkutan, misalnya tidak buta warna, belum menikah dan sebagainya. Selanjutnya dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 Jo
Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang pengadaan Pegawai Negeri ditetapkan bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar
adalah : 1.
Warga Negara Indonesia. Apabila disangsikan dapat diminta bukti kewarganegaraan seorang pelamar;
2. Berusia serendah-rendahnya 18 delapan belas tahun dan setinggi-tingginya
40 empat puluh tahun; Pelamar yang belum mencapai usia 18 tahun ditolak, sedang pelamar yang
berusia lebih dari 40 tahun dalam hal-hal tertentu dapat dipertimbangkan. Dalam Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara tanggal 8
Maret 1976 Nomor 05 SE 1976 ditetapkan bahwa pelamar yang melebihi usia 40 empat puluh tahun hanya dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri
Sipil atas Keputusan Presiden. Usia seorang pelamar ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang
tercantum dalam akte kelahiran atau yang tercantum dalam surat tanda tamat belajar degan catatan apabila terdapat perbedaan diantara keduanya maka yang
dipergunakan adalah tanggal kelahiran yang tercantum pada akte kelahiran; 3.
Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
Universitas Sumatera Utara
suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan;
4. Tidak pernah terlibat dalam suatu gerakan yang menentang Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. Gerakan yang dimaksud dinyatakan dengan tegas oleh Pemerintah Pusat;
5. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Pegawai suatu
instansi baik instansi Pemerintah maupun instansi swasta; 6.
tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri atau calon Pegawai negeri; 7.
Mempunyai pendidikan, kecakapan atau keahlian yang diperlukan; 8.
Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan POLRI setempat; 9.
Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; 10.
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau di Negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah;
11. Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
termasuk syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh instansi yang bersangkutan.
Semua syarat-syarat sebagai tersebut di atas harus dipenuhi oleh setiap pelamar yang berarti bahwa apabila salah satu syarat di atas tidak di penuhi oleh
pelamar maka lamarannya ditolak. Dapat dicatat bahwa syarat-syarat sebagai tersebut diatas walaupun dalam
rumusan dan susunan yang berbeda namun isinya dapat dianggap sebagai syarat yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961 atau juga telah
diperlakukan pada masa sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Setiap pelamar harus mengajukan surat lamaran yang ditulis tangan dengan huruf latin kepada instansi yang bersangkutan yang harus dilengkapi
dengan lampiran-lampiran sebagai berikut : 1.
Daftar Riwayat Hidup; 2.
Salinan atau foto copi Surat Tanda Tamat Belajar yang disahkan dengan catatan bahwa untuk ijazah Perguruan Tinggi Swasta harus ada pengesahan
dari Koordinator Perguruan Tinggi dan untuk ijazah pendidikan luar negeri, penghargaan harus ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Surat Keterangan Berkelakukan Baik dari Polisi Republik Indonesia setempat;
4. Surat Keterangan Kesehatan dari dokter, baik dokter Pemerintah maupun
dokter swasta; 5.
Surat Pernyataan pelamar, bahwa ia tidak pernah di hukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang berhubungan dengan jabatan;
6. Surat Pernyataan pelamar, bahwa ia tidak pernah terlibat dalam gerakan yang
menentang Pancasila, DUD 1945, Negara dan Pemerintah; 7.
Surat Pernyataan pelamar, bahwa ia tidak pernah diberhentikan tidak hormat sebagai pegawai suatu instansi baik instansi Pemerintah maupun instansi
swasta; 8.
Surat Pernyataan pelamar, bahwa ia tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri atau Calon Pegawai Negeri;
Universitas Sumatera Utara
9. Surat Pernyataan pelamar, bahwa ia bersedia ditempatkan diseluruh wilayah
Negara Republik Indonesia atau di Negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah;
10. Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan;
11. Salinan sah surat keputusan atau surat keterangan dari dua orang saksi yang
disahkan tentang pengalaman bekerja bagi pelamar yang telah mempunyai pengalaman bekerja;
12. Surat Keterangan lainnya yang diminta dalam pengumuman.
Surat lamaran beserta lampiran-lampirannya dibuat menurut jumlah rangkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan catatan bahwa lampiran-
lampiran dimaksud angka 1,5,6,7,8 dan 9 dibuat menurut contoh yang ditetapkan dalam lampiran Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara
tanggal 8 Maret 1976 Nomor 05 SE 1976. Terhadap surat-surat lamaran yang masuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan administratif. Pelamar yang memenuhi syarat-syarat dipanggil dengan surat atau pengumuman dalam mass media lain untuk mengikuti ujian
yang diselenggarakan oleh suatu panitia. Ujian dimaksud meliputi pengetahuan umum, pengetahuan tehnis dan
pengetahuan lain yang dianggap perlu. Para pelamar yang lulus ujian atau sebagian di antara mereka sesuai dengan kebutuhan, dinyatakan diterima dan
kemudian diusulkan pengangkatannya menjadi calon Pegawai Negeri Sipil kepada Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara.
Universitas Sumatera Utara
Penyampaian informasi, pengangkatan dan pemberhentian pegawai negeri sipil didaerah merupakan fungsi BKD Badan kepegawaian Daerah sebagai
perangkat daerah yang melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam membantu tugas pokok Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. Adapun
tugas pokok BKD sebagaimana tercantum dalarn Peraturan Pemerintah Nomor 159 Tahun 2000 adalah membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam
melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL