3. Kesimpulan dan keputusan.
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah Matriks SWOT.
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
2.5 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan strengths, dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakneses dan ancaman
threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan
demikian perencanaan strategis strategic planer harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi
yang ada pada saat ini. Analisis SWOT sendiri membandingkan antara faktor eksternal dan faktor
internal. Dengan analisis ini akan dihasilkan empat kemungkinan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan jumlah
pelanggannya. Tujuan fundamental analisis SWOT untuk mengidentifikasi trend,
kekuatan dan kondisi yang memiliki dampak potensial pada formulasi dan implementasi strategi perusahaan. Ini merupakan langkah paling penting atas
dasra dua alasan. Pertama, setiap perubahan dalam lingkungan eksternal bisa menimbulkan dampak serius pada perusahaan. Kedua, langkah ini memberikan
peluang untuk menyusun aspek-aspek terpenting untuk dievaluasi. SWOT singkatan dari strength kekuatan, weakness kelemahan,
opportunity peluang, threat tantangan. Analisis SWOT berisi evaluasi faktor internal perusahaan berupa kekuatan dan kelemahannya dan faktor eksternal
berupa peluang dan tantangan. Strategi yang dipilih harus sesuai dan cocok dengan kapabilitas internal perusahaan dengan situasi eksternalnya. Analisi
SWOT hanya bermanfaat dilakukan apabila telah secara jelas ditentukan delam bisnis apa beroprasi dan kearah mana perusahaan menuju ke masa depan serta
ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan keberhasilan organisasimanajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya.
Hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam
menetapkan sasaran-sasaran organisasi selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder.
Dalam praktik sering ditemui bahwa penggunaan analisis SWOT sebagai alat perencanaan stratagis tidak memberikan hasil yang diharapkan, yang
disebabkan salah satu atau gabungan dari faktor-faktor sebagai berikut : a.
Visi, misi, dan ukuran keberhasilan organisasi tidak ditetapkan secara jelas dan tegas atau tidak digunakan dalam mengidentifikasikan peluang dan
ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi.
b. Data dan informasi yang digunakan kurang lengkap, kurang spesifik dan
kurang akurat, sehingga dalam perumusan faktor stratagisnya tidak focus. c.
Analisis lebih di tekankan kepada kecanggihan metode dan bukan kepada filososfi, kesungguhan dalam melakukan analisis serta kegunaan hasil SWOT
itu sendiri. d.
Terlalu beragamnya pendekatan analisis yang dikenal dan ditawarkan, tetapi relatif sedikitnya referensi dan bahan bacaan yang komprehensif dan studi
kasus yang ada yang menyebabkan model dan pendekatan yang digunakan sering kurang sesuai dengan karakter organisasi yang bersangkutan.
e. Pemberiaan bobot dan peringkat diatur sedemikian rupa untuk menempatkan
perusahaan pada posisi yang diinginkan atau tidak digunakan dengan semestinya. Karena itu tidak jarang terjadi, sekalipun analisis SWOT
menempatkan perusahaan pada kuadran yang menghendaki perusahaan memilih strategi konsolidas , tetapi dari sasaran-sasaran dan program yang
ditetapkan perusahaan justru mencerminkan strategi ekspansi Situmorang Dilham, 2007:106.
Aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri dimana perusahaan tersebut bersaing. Struktur indsutri mempunyai pengaruh yang kuat
dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan. Menurut Porter 2001:33 keadaan persaingan
dalam suatu industri tergantung pada 5 kekuatan persaingan pokok yaitu:
1. Ancaman pendatang baru
Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri
tergantung pada rintangan masuk yang ada digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru.
Rintangan masuk yaitu skala ekonomis, diferensiasi, kebutuhan modal, akses saluran industri dan kebijakan pemerintah.
2. Tekanan dari produk pengganti
Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing dalam arti yang luas dengan industri-industri yang menghasilkan produk pengganti. Mengenali produk
pengganti adalah persoalan mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk industri. Produk pengganti yang perlu
mendapatkan perhatian adalah produk yang mempunyai kecenderungan untuk memilih harga atau prestasi yang baik ketimbang produk industri dan
dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi. 3.
Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar- menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Dalam
hal ini pembeli cenderung untuk mencari harga yang menguntungkan dan menggunakan dananya untuk melakukan pembelian.
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu
produk atau jasa yang akan dibeli. Kondisi yang menentukan kekuatan pemasok tidak hanya dapat berubah melainkan juga sering kali berada diluar
kekuasaan perusahaan. Perusahaan dapat memperkuat ancamannya untuk melakukan integrasi balik, mencoba menghilangkan daya pelatihan dan
sebagainya. 5.
Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan defensik guna menciptakan
posisi yang aman terhadap kelima kekuatan pesaing.
Dengan analisis SWOT, perusahaan dapat melihat evaluasi keseluruhan kekuatan strengths, kelemahan waknesses, peluang opportunities, dan
hambatan threats. Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk mengeksploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan mengurangi
atau menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan posisi perusahaan di pasar, dalam rangka mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan jumlah pelanggannya.
2.6 Penelitian Terdahulu
Munizu 2010 melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Faktor- Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro dan Kecil
UMK di Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 untuk
menganalisis pengaruh faktor eksternal oleh Yang Terdiri dari kebijakan pemerintah, ekonomi sosial dan budaya, dan aspek yang terkait dengan peran
anjak lembaga internal Usaha Kecil dan Mikro, 2 untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal yang terdiri dari kebijakan Pemerintah, ekonomi sosial dan
budaya, dan terkait aspek lembaga peran Kecil dan Kinerja Usaha mikro, dan 3
untuk menganalisis pengaruh anjak internal yang mana Terdiri dari sumber daya manusia, keuangan, teknis produksi dan operasi, dan pasar atau aspek pemasaran
untuk Kinerja Usaha Kecil dan mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Faktor Eksternal Yang Terdiri dari kebijakan Pemerintah, ekonomi sosial dan
budaya, dan aspek terkait lembaga peran dan Memiliki efek signifikan positif untuk anjak internal usaha kecil dan 2 faktor eksternal dengan kebijakan
Pemerintah Terdiri dari, ekonomi sosial dan budaya, dan aspek terkait peran lembaga Memiliki efek signifikan positif dan kinerja usaha kecil dan mikro dan
3 faktor Internal yang terdiri dari sumber daya manusia, keuangan, teknis produksi dan operasi, dan pasar atau aspek pemasaran memiliki efek signifikan
positif dan kinerja usaha kecil dan mikro.
Ginting 2006 melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT terhadap strategi pemasaran jasa pada Hotel Danau Toba Internasional
Medan.” Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui
pengidentifikasian, penganalisaan, penerapan dan pengendalian SWOT dalam lingkungan eksternal dan internal secara efektif dan efisien yang pada akhirnya
dapat meningkatkan volume penjualan sebagaimana diharapkan perusahaan dalam pemilihan strategi yang tepat dalam pengambilan keputusan strategi yang sesuai
untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan yang optimal. 2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan
sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis Sugiyono,
2004:49.
Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu situasi juga dapat mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian
strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.
Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats dari organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi,
analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Analisis lingkungan internal Strengths-Weaknesses dan lingkungan eksternal Opportunities-Threats
perusahaan adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti, 2004:18.
1. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal terdiri dari peluang pasar dan tantangan yang merupakan faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan. Peluang dan tantangan
tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi Situmorang, 2010.
2. Faktor Internal
Faktor Internal terdiri dari kekuatan strength yaitu segala sesuatu yang bagus yang dapat di perbuat oleh perusahaan, atau suatu karakteristik yang
memiliki kapabilitas penting. Kelemahan weakness adalah segala sesuatu
yang merupakan kekurangan perusahaan, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan Situmorang, 2010.
3. Keputusan Strategi
Porter 2001:4 menyatakan bahwa strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Strategi bersaing adalah
mengembangkan rencana mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut Porter, 2001:35. Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :
Sumber : Rangkuti 2004, Situmorang 2010 dan Porter 2001
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Faktor Eksternal
X
1
Keputusan Strategi
Y
Faktor Internal X
2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu dimana meliputi pengumpulan data menjawab pertanyaan
mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data deskriptif dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survei, wawancara, ataupun observasi Kuncoro,
2003:8.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor. Waktu penelitian
dilakukan dari bulan Januari hingga Mei 2012.
3.3. Batasan Operasional
Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi hanya pada analisis
SWOT yaitu peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi keputusan strategi Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya
Kelurahan Pangkalan Mashur Kecamatan Medan Johor.
30