PERUMUSAN MASALAH PEMBATASAN MASALAH KERANGKA KONSEP

I.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapatlah dirumuskan permasalahn sebagai berikut : “Bagaimanakah perbandingan efektivitas iklan Minute Maid Pulpy Orange dan iklan Nutrisari terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara FISIP USU.”

I.3. PEMBATASAN MASALAH

Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas, maka penulis perlu membuat pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bersifat perbandingan yaitu hanya untuk mengetahui perbandingan Iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari terhadap minat beli mahasiswa FISIP USU. 2. Objek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU yang pernah melihat tayangan iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di televisi minimal 2 kali. 3. Mahasiswa yang pernah melihat iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari di salah satu stasiun televise Swasta RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7, Anteve, Global Tv, dan Indosiar. 4. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 sd selesai.

I.4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

I.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menemukan perbandingan iklan Minute Maid Pulpy Orange dan iklan Nutrisari. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Untuk mengetahui efektivitas iklan yang dilakukan antara Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari. 3. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari. 4. Untuk mengetahui minat beli mahasiswa terhadap iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari.

I.4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai Ilmu Komunikasi khususnya tentang pendekatan AIDDA. 2. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU khususnya mengenai periklanan. 3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.

I.5. KERANGKA TEORI

Menurut Kerlinger, teori dapat didefenisikan sebagai serangkaian asumsi, konsep konstrak, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Singarimbun, 1995:37. Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun komunikasi kerangka teori yang merupakan landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudt mana peneliti melihat masalah yang akan diteliti Nawawi, 1995:39. Dalam penelitian ini, teori – teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi, Komunikasi Massa, Media Massa, Iklan, Televisi, Teori AIDDA. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication berasal dari kata Latin “communication”, dan bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sama ini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar – menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok Widjaja, 2003: 13. Menurut Harold D. Lasswell komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek baru. Jadi komunikasi itu meliputi lima unsur, yaitu komunikator communicator, source, sender, pesan message, media channel, media, komunikan communicate, receiver, recipient, efek effect, impact, influence. Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.Sahnnon dan Weaver 1949 mengatakan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Menurut Berelson dan Gary A. Stainer komunikasi merupakan penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan lambang – lambang atau kata – kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain – lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi. Pada hakekatnya proses komunikasi merupakan penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran tersebut bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain – lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berupa keyakinan, kepastian, keragu – raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia human communication bahwa komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang – orang mengatur lingkungannya dengan 1 membangun hubungan antar sesama manusia 2 melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain 4 serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu Cangara, 2002 : 19. Dari definisi – definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah seni menyampaikan informasi pesan, ide, sikap, gagasan dari komunikator untuk merubah serta membentuk perilaku komunikan pola, sikap, pandangan dan pemahamannya ke pola dan pemahaman yang dikehendaki komunikator. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif dapat dijelaskan dengan menjawab pertanyaan dari paradigma Lasswell yang dikemukanan oleh Harold D.Lasswell, yaitu : Who Says What In Which Channel ToWhom With What Effect? Paradigma Lasswell ini menunjukkan bahwa ada lima unsurdasar dalam komunikasi, yakni : 1. 1.Who Siapa : Komunikator, orang yang menyampaikan pesan. 2. 2.Says What Mengatakan Apa : Pesan, pernyataan yang diukung oleh lambang,dapat berupa ide atau gagasan. 3. 3.In Which Channel Saluran : Media, sarana atau saluran yang mendukung pesanbila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. 4. To Whom Kepada Siapa : Komunikan, orang menerima pesan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. 5.With What Effect Dampak : Efek, dampak sebagai pengaruh dari pesan ataudapat juga dikatakan sebagai hasil dari proses komunikasi.Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat dikaji model komunikasi yaitu : Sender : Komunikator pengirim informasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Sender Message Media Receiver Effect Feedback Gambar I.1. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Receiver : Komunikan orang yang menerima pesan dari komunikator. Effect : Perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. Fungsi komunikasi adalah: a.Menyampaikan informasi to inform. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b.Mendidik to educate. c.Menghibur to entertain. d.Mempengaruhi to influence. Tujuan komunikasi adalah : a.Mengubah sikap to change the attitude. b.Mengubah opini pendapat pandangan to change the opinion. c. Mengubah perilaku to change the behavior. d. Mengubah masyarakat perubahan sosial to change the society. Joseph A. Devito mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan. Rakhmat 2000: 189 mengatakan bahwa komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar heterogen dan anonim melalui media cetak atau media elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serempak dan sesaat. Miller 1996 mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima Purba dkk, 2006 : 32 – 33. Dari defenisi – defenisi di atas, maka ciri – ciri dari komunikasi massa yaitu, pertama komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Kalaupun ada, umpan baliknya bersifat tertunda dan jarang sekali terjadi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ciri yang kedua yaitu komunikator pada komunikasi massa melembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu komunikatornya dinamakan juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan keberhasilan kerja sejumlah kerabat kerja. Ketiga, pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Hal ini adalah karena pesan yang disampaikan ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Keempat, media komunikasi massa menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan – pesan yang disebarkan. Kelima, komunikan komunikasi massa bersifat heterogen dan anonim. Keberadaannya terpencar – pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. Masing – masing berbeda dalam berbagai hal jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, dll.

I.5.2. Media Massa

Media massa merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penghubung dalam melakukan suatu proses komunikasi. Media massa merupakan sumber informasi, pengetahuan dan bahkan menjadi sarana hiburan bagi manusia. Media masa selalu mengalami berbagai perkembangan yang selanjutnya perubahan – perubahan yang terjadi pada media massa tersebut semakin memudahkan manusia untuk mendapatkan berbagai informasi yang sangat bermanfaat. Media massa merupakan saluran atau media yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak penerima dengan menggunakan alat – alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. Tiga fungsi utama media massa menurut Harold D. Lasswell yaitu : 1. Fungsi pengamatan lingkungan atau dalam bahasa yang sederhana pemberi informasi dan penyampaian berita. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Menekankan pada seleksi, evaluasi dan interpretasi dari media massa. Peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan apa yang tidak perlu disirkan. Pemilihan dilakukan oleh editor dan pengelola media massa. 3. Sebagai sarana untuk mengindahkan nilai dan warisan budaya dari generasi ke generasi. Menurut Robert K. Avery individu dalam menerima pesan – pesan dari media massa baik itu berita, pendidikan, hiburan atau iklan akan memberitakan reaksi terhadap pesan – pesan itu berupa :  Selective attention, masing – masing individu hanya akan memilih program atau berita yang menarik minatnya.  Selective perception, individu akan menafsirkan sendiri pesan – pesan yang diterimanya melalui media masa.  Selective retention, individu hanya akan mengingat hal – hal yang ingin ia ingat. Dapat diambil kesimpulan bahwa pesan yang disampaikan melalui media massa, akan diterima oleh individu berdasarkan kepentingan mereka sendiri, ditafsirkan dan diingat sesuai dengan kepentingan makna pesan itu bagi masing – masing individu. Robert Avery dalam tulisannya yang berjudul “communication and the media” yang dimuat dalam buku “a reader in human communication” memberikan karakteristik media massa dibandingkan dengan komunikasi yang lain, yaitu : Pengertian komunikasi massa, merujuk pada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunkasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu Ardianto, 2004 : 3. Menurut Bittner, komunikasi massa adalah penyampaian pesan, informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media massa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari definisi tersebut jelaslah bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri olah ribuan bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi massa. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A.Devito merumuskan komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ia juga mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemanar – pemancar yang audio atau visual Effendy, 2000 : 21. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media modern yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan, misalnya pembaca surat kabar , pendengar radio, penonton televisi dan film. Mempelajari komunikasi massa tidak ada gunanya tanpa mengkaitkan peran medianya, bahkan bisa dikatakan media massa menjadi alat utama dalam proses komunikasi massa.

I.5.3. Iklan

Iklan adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan khalayak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kepemilikannya melalui proses jual beli. Sementara itu periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita. Menurut Lofton 2004 mengatakan bahwa iklan tidak hanya hangat tetapi juga harus jelas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus hari demi hari untuk dapat memberikan sajian iklan yang terkini dan sesuai dengan konteks perhatian masyarakat sesuai dengan sasaran iklan. Iklan dapat pula diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak orang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari pengertian iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan. Dari pengertian iklan maka, iklan harus memenuhi syarat-syarat iklan yaitu sebagai berikut: Syarat-syarat iklan 1. Bahasa Iklan a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan 2. Isi iklan a. objektif dan jujur b. singkat dan jelas c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain d. menarik perhatian banyak orang.

I.5.4. Televisi

Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele yunani yang berarti jauh, dan visi videre, bahasa Latin yang berarti penglihatan. Jadi, televisi berarti gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat dan dapat dilihat di tempat lain melalui sebuah perangkat penerima televisi set. Televisi adalah salah satu bentuk media komuniaksi massa yang mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur kata-kata, musik dan sound effect, juga memiliki keunggulan yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang dapat memberikan kesan mendalam UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bagi pemirsanya dan mempengaruhi khalayak dengan jalan menggugah emosi dan membuka pikiran pemirsa. Selain itu penonton juga bisa denagn leluasa menentukan siaran mana yang mereka senangi. Televisi mampu mengatasi jarang ruang dan waktu, sehingga khalayak yang tinggal di daerah terpencil pun dapat menikmati siaran televisi. Televisi lebih mempunyai kemampuan menonjol dibanding media lain. Di Indonesia terdapat berbagai stasiun televisi yang menawarkan berbagai acara dan informasi yang bermanfaat diantaranya adalah Metro TV yang menawarkan konten yang berisi berita dan informasi aktual lainnya, TV One yang menawarkan konten berita dan olahraga, RCTI, SCTV, Indosiar, Trans TV , ANTEVE dan stasiun TV lainnya yang lebih banyak menawarkan konten-konten yang lebih ke hiburan dan gaya hidup. Televisi sepertinya media massa yang lain mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu: 1. Fungsi penerangan the information function Televisi meruapakan media yang mampu menyiarkan informasi dengan memuaskan. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan stasiun televisi selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi gambar-gambar yang faktual. 2. Fungsi pendidikan the educational function Televisi merupakan sarana ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara stimultan. Yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. 3. Fungsi hiburan the entertainment function Di kebanyakan negara, terutama yang masyarakatnya bersifat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya dominan. Sebagian besar dari masa waktu siaran diisi oleh acara-acara hiburan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I.5.5. Minat Beli

Minat sebagai rasa ingin tahu lebih rinci dalam diri sseorang, merupakan sikap yang menimbulkan adanya perhatian, ketertarikan dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu. Minat merupakan momen dan kecenderungan – kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting Kartono, 1998:78. Secara teori minat mempunyai ciri – ciri sebagai berikut: • Objek minat itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal – hal tersebut. • Minat tidak dapat dibawa sejak lahir • Minat dapat berubah – ubah situasional atau temporal • Minat tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek Wijaya, 1993:45. Minat beli adalah perhatian, kesukaan, kesenangan seseorang terhadap suatu keinginan di dalam membeli sesuatu. Bila dikaitkan dengan periklanan, maka minat adalah sikap yang yang timbul dalam diri seseorang setelah membaca, mendengar, atau menonton suatu iklan, dimana orang tersebut menjadi ingin tahu mengenai produk yang diiklankan dan berhasrat ingin memilikinya atau membelinya.

I.5.6. TEORI AIDDA

Teori yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA yang sering disebut A-A Procedure atau Attention ro action Procedure. Aidda merupakan akronim dari kata Attention Perhatian, Interest Minat, Desire Keinginan, Decision Keputusan, dan Action Tindakan. Tahapan tersebut mengandung pengertian bahwa proses komunikasi antar pribadi dalam pembentukan konsep diri siswa i yang berpengaruh dalam prestasi belajar hendaknya dimulai sengan membangkitkan perhatian, dimana dalam hal ini, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA seorang guru harus mengetahui cara yang tepat untuk menarik perhatian siswa agar siswa memiliki minat melalui pesan yang berisi informasi yang disampaikan guru sehingga akan timbul keinginan dan akhirnya diambil keputusan untuk bertindak terhadap pesan tersebut. Effendy, 1986: 31 Teori AIDDA merupakan suatu poses psikologi pada diri komunikan. Berdasarkan formula AIDDA ini, komunikasi persuasive didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata- kata yang merangsang tetapi juga dengan penampilan appearance ketika menghadapai komunikan. Apabila ditinjau dari segi psikologisnya, maka komponen perubahan yang terjadi pada teori AIDDA juga bisa ditinjau dari komponen perubahan sikap yang terjadi pada diri manusia akibat terpaan pesan Rakhmat, 1986: 52 yaitu: a. Cognitive: Pesan yangdisampaikan ditujukan pada pikiran komunikan. Hal ini dilakukan agar komunikan tahu dan paham akan pesan yang disampaikan. Hal ini sama dengan Attention dalam Teori AIDDA. b. Afektif: Pada tahap ini tujuan komunikator tidak hanya supaya komunikan tergerak hatinya hingga timbul perasaan tertentu seperti minat yang muncul akibat adanya perhatian. c. Behavioral: Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau kegiatan. Hal ini sudah bisa mulai dilihat pada proses pengambilan keputusan. Penelitian ini ingin mengetahui lebih jauh mengenai bagaimanakah tayangan iklan Minute Maid Pulpy Orange dan Nutrisari dapat mempengaruhi minat beli mahasiswa FISIP USU. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I.6. KERANGKA KONSEP

Kerangka yaitu hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 1995:33. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Dengan demikian, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep – konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Variabel Bebas atau Independent Variable X1

Variabel Bebas adalah variabel yang mengundang gejala faktor unsur yang mnentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat Y Nawawi, 1995:57. Variabel bebas X1 dalam penelitian ini adalah iklan Minute Maid Pulpy Orange. Indikatornya : 1. Model Iklan • Figur Iklan 2. Frekuensi penayangan 3. Daya tarik pesan • Penjelasan isi pesan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA • Ilustrasigambar • Mottoslogan produk • Musikback sound • Penyajian isi pesan

B. Varibel Bebas atau Independent Variable X2

Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala faktor unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat Y Nawawi, 1995:57. Variabel bebas X2 dalam penelitian ini adalah iklan Nutrisari. 1. Model Iklan • Animasi Iklan 2. Frekuensi penayangan 3. Daya tarik pesan • Penjelasan isi pesan • Ilustrasigambar • Mottoslogan produk • Musikback sound • Penyajian isi pesan

C. Variabel Terikat Dependent Variabel Y

Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel bebas X dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 1995:57. Variabel terikat dalam peneltian ini adalah minat beli mahasiswa FISIP USU. Indikatornya : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Adanya perhatian Attention 2. Adanya ketertarikanminat Interest a. terhadap iklan b. terhadap produk 3. Adanya hasrat keinginan Desire

D. Variabel Antara atau Intervening Variable Z

Variabel Antara z adalah yang menjembatani atau yang menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel intervening ini mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga terjadi hubungan yang tidak langsung Umar, 2002:61. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden yang melihat iklan Minute Maid Pulpy Orange dan iklan Nutrisari. Indikatornya : 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Stambuk 4. Uang Saku 5. Frekuensi Melihat Iklan

I.7. MODEL TEORITIS

Dokumen yang terkait

Iklan Produk Susu di Televisi dan Minat Beli (Studi Korelasional Tentang Iklan Produk Susu Dancow di Televisi terhadap Minat Beli pada Masyarakat di Lingkungan Perumnas Simalingkar Gang.Pinang Raya I,II,III,IV)

1 68 73

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 84 139

Iklan Televisi Program Jalan Sehat 10.000 Langkah Bersama Anlene Terhadap Citra Produk (Studi Korelasional Iklan Televisi Program Jalan Sehat 10.000 Langkah Bersama Anlene terhadap Citra Produk Susu Anlene di kalangan Ibu PKK di Kecamatan Medan Marelan)

0 70 105

Pengaruh Iklan Bersambung Televisi Pond’s Flawless White terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswi Politeknik Negeri Medan

1 26 91

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Pengaruh Media Iklan Televisi terhadap Minat Beli Produk Minute Maid Pulpy Orange (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha - Bandung).

0 0 15

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 32

BAB II URAIAN TEORITIS - Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN - Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 27

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 11