Media Televisi LANDASAN TEORI

resistensi konsumen yang tinggi, atau frekuensi pembelian produk yang tinggi. Banyak pengiklan percaya bahwa audiens sasaran perlu digencarkan frekuensi tayangnya agar iklan bisa berdampak. Pengulangan yang terlalu sedikit akan dianggap sia -sia, karena tidak akan sempat mendapat perhatian. Namun, sebagian lainnya meragukan pentingnya pengulangan iklan. Mereka percaya bahwa begitu orang melihat beberapa kali, maka konsumen mungkin bertindak seperti yang dikehendaki pengiklan, mengacuhkan atau justru merasa tergangu. Perencana media harus tahu kemampuan masing-masing jenis media untuk mengirim reach, frekuensi, dan dampak Sulaksana, 2003 : 97.

E. Media Televisi

Sejak awal tahun 1990 televisi swasta mulai bermunculan di Indonesia. Dengan kemampuan menjangkau keberbagai bentuk masyarakat, televisi menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau pasar sasaran, karena televisi sudah menjadi teman hidup untuk mendapatkan kesenangan, informasi, dan juga tempat melarikan diri dari realitas kehidupan. Luasnya masyarakat yang dapat dijangkau oleh televisi kadang-kadang dapat menyebabkan penyiaran bersifat umum dan menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun terbagi-bagi menurut rubrik yang disukai yang dikaitkan dengan jam siarannya. Misalnya, acara film anak-anak pada pagi dan petang hari menjangkau khalayak anak-anak. Acara memasak, keluarga, film drama, dan senam menjangkau ibu-ibu rumah tangga. Dan acara diskusi pasar modal, siaran berita, serta film-film detektif menjangkau para pria berpendidikan. Format siaran televisi juga telah dibuat sedemikian rupa seperti format siaran radio yang membedakan pemirsa satu stasiun dengan pemirsa stasiun lainnya. Misalnya, ada stasiun yang sepanjang hari hanya menyiarkan berita tanpa diselingi oleh film-film cerita, adapula yang sepanjang hari hanya menyiarkan musik. Masing-masing format siaran yang spesifik ini sangat membantu pengiklan dalam melakukan kampanye iklan. Bentuk-bentuk iklan ditelevisi sangat tergantung pada bentuk siarannya, apakah merupakan bagian dari suatu sindikat, jaringan, lokal, kabel, atau bentuk lainnya. Ada beberapa bentuk iklan televisi, yaitu pertama, pensponsoran yaitu dimana acara televisi yang penayangan dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor. Kedua , partisipasi dimana pengiklan dapat membeli waktu yang tersedia, baik atas acara yang tetap maupun tidak tetap. Pendekatan ini lebih fleksibel dalam arti dapat memilih jangkauan pasar, khalayak sasaran, jadwal, dan anggaran. Ketiga, spot announcement yang mengacu pada pengertian bahwa iklan tersebut ditempatkan pada pergantian acara. Keempat, public service announcement yang bentuknya iklan layanan masyarakat yang ditempatkan ditengah-tengah suatu acara. Beberapa keunggulan dalam menggunakan media televisi sebagai sarana periklanan adalah sebagai berikut : Rhenald Kasali, 1992 : 121 1. Efisiensi Biaya Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya, tetapi juga khalayak yang tidak terja ngkau oleh media cetak. Jangkauan masal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala. 2. Dampak Yang Kuat Keunggulan lainnya adalah kemampuan dalam menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera, yaitu : penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama, dan humor. 3. Pengaruh Yang Kuat Akhirnya televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya dimuka televisi, sebagai sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih “percaya” pada perusahaan yang mengiklan produknya ditelevisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah cermin bonafiditas pengiklan.

F. Perilaku Konsumen