b Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. c
Pembelajaran Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. d
Keyakinan dan sikap Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang
suatu hal. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
G. Proses Keputusan Pembelian
Konsumen harus melalui lima tahap dalam proses pembelian sebuah produk, tetapi ini tidak berlaku terutama atas pembelian dengan keterlibatan
rendah. 1.
Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih
ringan dinamakan perhatian yang menggugat, dimana pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk.
Pada tingkat pencarian aktif informasi, seseorang mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk.
3. Evaluasi Alternatif
Konsep dasar dalam evaluasi konsumen, yaitu : pertama , konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang
berbeda -beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merk-merk dalam kumpulan pilihan, kemudian konsumen membentuk niat untuk
membeli produk yang paling disukai. 5.
Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu.
H. Minat Beli
Menurut Howard dan Sheit, minat adalah prediksi yang meliputi kapan, dimana, dan bagaimana konsumen bertindak terhadap suatu merk serta
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan Mangkunega ra, 1988 : 29. Menurut Amirullah 2003 : 25, minat adalah perhatian pembeli terhadap
merk produk yang akan dibelinya. Menurut James F. Engel, Blackwell, dan Miniard, minat beli dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu Engel at al, 1995 : 201 : 1.
Umumnya dirujuk sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya dalam pengertian bahwa ada minat untuk membeli baik produk maupun merk.
2. Dipandang sebagai pembelian yang terencana walaupun pilihan merk
dibuat di tempat penjualan, sehingga minat hanya mencakup produk. Sekalipun sikap seseorang terhadap suatu obyek bersifat positif, masih
belum pasti obyek itu akan dibelinya. Calon pembeli tidak selalu melaksanakan minat untuk membelinya. Pernyataan minat beli bukan
merupakan suatu ikatan atau komitmen, melainkan hanya merupakan ramalan tentang apa yang mungkin dilakukan.
Bagi konsumen ketertarikan pada sebuah produk memang dapat diawali dari sebuah iklan yaitu bagaimana sebuah iklan yang ditampilkan akan dapat
menimbulkan minat interest yang besar bagi calon konsume n sehingga mereka berminat dan ingin lebih jauh mengenal serta ingin tahu secara lebih
rinci sebuah produk Kasali, 1993 : 84.
Menurut Kotler 2002 : 213, ada beberapa elemen yang dapat digunakan untuk mengukur minat, yaitu : keluarga, pekerjaan, masyarakat, rekreasi,
mode, makanan, rumah, media, dan prestasi. Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli disebut juga minat
beli, dimana minat beli merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Minat beli dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain Winardi, 1991 : 141 1.
Faktor Psikis Faktor psikis merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri
konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap. 2.
Faktor Sosial Faktor sosial merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi
oleh keluarga, status sosial, kelompok acuan, dan pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi
I. Persepsi Konsumen
Perseps i adalah proses diterimanya rangsangan obyek maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari atau dimengerti Irwan, 1996 :71. Kunci
untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, keadaan atau obyek
tertentu. Persepsi juga dapat dikatakan sebagai proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. Tiap-tiap orang dapat memberi arti yang
berbeda pada stimulus yang diterima, karena itu individu yang berbeda bisa jdi akan melihat produk yang sama dengan cara yang berbeda pula.
Milton dalam Abdurrahman, 1993 : 28 mengajukan konsep suatu persepsi, yaitu : persepsi adalah suatu proses seleksi, organisasi, dan
interpretasi suatu stimulasi dari lingkungannya. Satu ciri ya ng membedakan pendapat Milton dengan yang lainnya adalah adanya suatu proses seleksi
terhadap stimulus yang masuk lewat indera manusia. Sedangkan menurut Pearson dalam Abdurrahman, 1993 : 29, persepsi
adalah subyektif, aktif, dan kreatif. Pearson dalam hal ini lebih menekankan pada faktor subyektivitas. Dengan faktor subyektif ini berarti orang dalam
mempersepsikan obyek tergantung dari wawasan serta kebutuhan yang dianggap perlu bagi mereka. Masing-masing menginterpretasikan dalam
konteks yang berbeda dan banyaknya stimulus yang ada menuntut orang untuk menyeleksi karena tidak mungkin mereka menagkap semua stimulus dalam
waktu yang sama. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas mengenai persepsi dapat
disimpulkan bahwa persepsi merupakan fungsi psikologis melalui alat indera, sehingga individu mampu menangkap informasi berupa stimulus dari
lingkungannya kemudian informasi tersebut diolah untuk diinterpretasikan. Persepsi berkaitan dengan cara mendapatkan pengetahuan tentang obyek
atau kejadian pada saat tertentu. Itu sebabnya persepsi dapat terjadi kapan saja. Persepsi sendiri meliputi kognisi yang mencakup penafsiran obyek, tanda dan
orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan.
Pembentukan persepsi Irwanto, 1996 : 96 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun ia tidak harus menanggapi
semua rangsangan yang diterimanya. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu saja. Dengan demikian
obyek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat. 2.
Ciri-ciri rangsangan Rangsangan yang bergerak diantara rangsangan yang diam lebih menarik
perhatian. Demikian juga rangsangan yang paling besar diantara yang kecil yang kontras dengan latar belakangnya, intensitas rangsangannya
paling kuat. 3.
Nilai-nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam
pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman. 4.
Pengalaman terdahulu Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang dalam
mempersepsikan dunianya. Proses terbentuknya persepsi terdiri dari lima langkah, yaitu : Irwanto,
1996 : 97 1.
Proses pengumpulan informasi process of gathering information
2. Proses seleksi selecting, yaitu apa yang harus dicatat dari suatu
informasi. 3.
Mengkombinasikan informasi yang telah dicatat. 4.
Proses mengorganisir ke pola-pola tertentu. 5.
Proses menginterpretasikan informasi yang telah berpola kedalam sesuatu yang bermakna.
Sedangkan hal lain yang dapat mempengaruhi persepsi adalah kemampuan dasar ability , kemauan wants, kebutuhan-kebutuhan needs, harapan-
harapan expectations, dan latihan trains. Ketepatan persepsi dipengaruhi oleh situasi dimana persepsi tersebut
terbentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini, antara lain : tempat, waktu, suasana sedih, gembira, dan lain-lain.
Variabel-variabel yang membentuk persepsi terdiri dari : 1.
Perhatia n attention yaitu sampai dimana konsumen sensitif terhadp informasi.
Perhatian dipengaruhi oleh : a
Stimulus ambiguitas yaitu ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dari informasi yang diterima.
b Sikap
2. Penyimpangan pengamatan perceptual bias yaitu distorsi dari informasi
yang diterima.
J. Keterlibatan Konsumen