Gambar 1.1 Klasifikasi protokol routing di MANET
Pada Protokol routing MANET dapat dibedakan menjadi 3 karakteristik berdasarkan sebaran tabel routing:
1.1.1 Protokol Routing Proaktif Table Driven Routing Protocol
Pada protokol proaktif ini bekerja dengan table driven routing protocol, jadi masing-masing node mempunyai routing table yang
lengkap, dalam artian sebuah node akan mengetahui semua rute ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut . Saat melakukan
maintenance terhadap informasi routing melalui routing table dan melakukan up-to-date secara berkala sesuai dengan perubahan
topologi, namun metode proaktif ini jika diimplementasikan maka akan menyebabkan konsumsi bandwidth yang besar dikarenakan
semua node membroadcat routing table ke semua node. Beberapa contoh protokol proaktif yaitu:
1. B.A.T.M.A.N. Better Approach to Mobile Ad hoc Network
2. OLSR Optimized Link State Routing Protocol
3. DSDV Dynamic Destination Sequenced Distance Vector
Routing Protokol 4.
HSR Hierarchial State Routing Protocol 5.
WAR Witness Aided Routing
1.1.2 Protokol routing reaktif On-Demand Routing Protocol
Protokol routing reaktif melakukan proses pencarian node tujuan dengan cara On Demand yang berarti proses pencarian route
hanya dilakukan ketika node sumber membutuhkan komunikasi dengan node tujuan. Jadi routing table yang dimiliki oleh sebuah node
berisi informasi route node tujuan saja[5]. Namun pada protokol ini akan membangun koneksi apabila node membutuhkan rute dalam
mentransmisikan dan menerima paket data, akan tetapi membutuhkan waktu yang lebih besar dari pada protokol routing proaktif, maka
metode ini tidak membutuhkan konsumsi bandwidth yang terlalu besar dan meminimalis sumber daya baterai.
1. AODV Ad Hoc On Demand Distance Vector
2. DYMO Dynamic MANET On-demand
3. DSR Dynamic Source Routing
4. FSDSR Flow State in the Dynamic Source Routing
5. ARAMA ANT ROUTING ALGORITHM for MOBILE Ad-Hoc
Networks 6.
BSR Backup Source Routing
1.1.3 Protokol routing Hybrid
Protokol routing Hybrid adalah metode penggabungan yang kedua protokol antara routing proaktif dan reaktif.
1. HWMP Hybrid Wireless Mesh Protocol
2. ZRP Zone Routing Protocol
3. HRPLS Hybrid Routing Protocol for Large Scale MANET
Jaringan adhoc MANET sangat dibutuhkan karena sifatnya yang sangat mobile, maka dari itu setiap protokol routing yang ada
harus mampu mengatasi segala permasalahan routing baik yang bersifat umum seperti pencarian jalur terpendek dan permasalahan
routing khusus di MANET yang harus memperhitungkan resource power atau baterai dan pemakaian bandwidth. Ada banyak protokol
routing di MANET dan semua jenis protokol tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing baik itu protokol yang
bersifat reaktif, proaktif, maupun hybrid. Kelebihan protokol proaktif ada pada bagaimana cara menyampaikan pesan secara cepat dengan
menyimpan routing table dan akan melakukan update dengan jangka waktu tertentu sehingga apabila terjadi koneksi terputus atau berubah
maka yang diubah adalah routing table yang ada pada protocol proaktif. Jenis protokol yang akan dibahas adalah B.A.T.M.A.N. dan OLSR.
B.A.T.M.A.N. Better Approach To Mobile Ad Hoc Networking adalah salah satu jenis routing protokol proaktif yang
dikembangkan oleh Freifunk Mesh Community yang dikembangkan dari protokol routing OLSR. Konsep membentuk sebuah protokol
routing yang menggunakan informasi routing seminimum mungkin dengan hanya mengkalkulasikan nexthop [3]. Sedangkan OLSR
Optimized Link State Routing Protocol termasuk routing protocol yang sudah lama dikembangkan untuk jenis routing protokol proaktif.
Cara kerja OLSR dengan menukar informasi topologi dengan node yang lain dalam jaringan dilakukan secara berkala. Protokol ini
mewarisi sifat kestabilan dari algoritma link state dan memiliki keuntungan yaitu jalur sudah tersedia ketika dibutuhkan.[4]
1.2 Rumusan Masalah