Topology Discovery Routing Table Calculation OMNET

- Memilih node tetangga 1 hop u sebagai MPR, jika node u mencakup node uncovered yang banyak di N 2 V, maka akan menggunakan ID node untuk memutus simpul ketika 2 node mencakup node uncovered yang sama. - Mengulangi langkah kedua sampai tidak ada node uncovered di N 2 V.

a. Topology Discovery

Dalam rangka membangun informasi topologi, setiap node yang terpilih sebagai MPR akan mem-broadcast TC messages. TC messages dibanjirkan ke semua node dalam jaringan dengan menggunakan MPR. Informasi yang disebarkan dalam jaringan melalui pesan TC digunakan untuk perhitungan tabel routing.

b. Routing Table Calculation

Setiap node memiliki tabel routing yang dapat digunakan sebagai jalur data menuju node lainnya dalam jaringan. Tabel routing dibuat berdasarkan informasi dalam local link information local link set, neighbour set, 2-hop neighbour set, MPR set, dan informasi topology set. Oleh karena itu, apabila terjadi perubahan pada set - set tersebut maka tabel routing akan dihitung ulang untuk memperbaharui informasi jalur ke setiap node tujuan dalam jaringan. Informasi jalur yang disimpan dalam suatu tabel routing ditunjukkan seperti terlihat pada gambar R_dest_addr menunjukkan alamat utama node yang dapat dituju sedangkan R_dist merupakan jarak atau jumlah hop yang harus dilalui untuk mencapai node tujuan tersebut. R_next_addr merupakan alamat utama node dari hop berikutnya yang merupakan jalur untuk menuju alamat tujuan. R_iface_addr Gambar 2.10 Gambar Tabel Routing merupakan alamat interface pada node sumber yang dapat dipakai untuk menghubungi node pada R_next_addr.

2.5 OMNET

Omnet++ atau omnetpp adalah network simulation software discrete-event yang bersifat open source sumber code terbuka.Discreate- event berarti simulasinya bertindak atas kejadian langsung didalam event . Secara analitis, jaringan komputer adalah sebuah rangkaian discrete-event. Komputer akan membuat sesi memulai, sesi mengirim dan sesi menutup. OMNet++ bersifat object-oriented berarti setiap peristiwa yang terjadi di dalam simulator ini berhubungan dengan objek-objek tertentu.OMNet++ juga menyediakan infrastruktur dan tools untuk memrogram simulasi sendiri. Pemrograman OMNet++ bersifat object-oriented dan bersifat hirarki. Objek-objek yang besar dibuat dengan cara menyusun objek-objek yang lebih kecil. Objek yang paling kecil disebut simple module, akan memutuskan algoritma yang akan digunakan dalam simulasi tersebut.Omnet++ menyediakan arsitektur komponen untuk pemodelan simulasi. Komponen modul menggunakan bahasa programing C++ yang berekstensi “.h” dan “.cc”. Omnet++ memiliki dukungan GUI Graphical User Interface yang luas, karena arsitektur yang modular, simulasi kernel yang dapat di compile dengan mudah disistem anda. Omnet juga mendukung beberapa framework yaitu : Inet, Inetmanet,Mixim,Castalica,Libara dan lain-lain. Framework tersebut yang akan membantu user untuk mampu mengembangkan sebuah simulasi jaringan. Pada skripsi ini Framework yang digunakan adalah Inetmanet untuk protokol routing B.A.T.M.A.N. dan Inetmanet untuk protokol routing OLSR. Karena bersifat open-source maka Omnet++ mendukung multy platform OS seperti ;Windows, Linux dan Mac.Adapun beberapa komponet dari Omnet++ adalah a. Simulation kernel library library kernel b. NEDdiskripsi topologi c. Omnet++ IDE yaitu Eclipse PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. GUI untuk simulator yang dieksekusi dengan coman Tkenv e. Comand-line user interface yang menggunakan Cmdenv f. Utilities seperti makefile pada tools g. Documentation yaitu sample atau contoh simulasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

3.1 Parameter Simulasi

Pada penelitian ini mengunakan beberapa paramter yang bersifat konstan yang akan digunakan untuk setiap simulasi baik itu untuk B.A.T.M.A.N. dan OLSR, tabelnya sebagai berikut : Tabel 3.1 Parameter Tetap Dalam Skenario Parameter Nilai Luas Ares Jaringan 1500m x 1500m Radio range 250m Waktu simulasi 3600s 1 Jam Type mobility Random Way Point Banyak Koneksi 3, dan 6 UDP Source Node-to- Destination Node S to D 3S to 3D 6S to 6D Kecepatan Mobility 1mps, 5mps, 10mps Traffic source UDP Jumlah Node 14, 18, 30, dan 40

3.2 Skenario Simulasi

Skenario simulasi antara kedua protokol proaktif baik B.A.T.M.A.N. dan OLSR yaitu skenario dengan luas area yang tetap akan tetapi jumlah node dan kecepatannya bertambah, setiap skenario pengujian akan diulang sebanyak 3 kali. Simulasi di bagi menjadi 2 bagian antara lain dengan kondisi jarang dan rapat. Hasil dari pengujian di rata-rata dan ditampilkan menjadi sebuah tabel dan grafik.