Kategori Tema Politik dan Pemerintahan

60 Realitas poltik UE sebagai pemain penting di tataran global ini adalah posisi strategis yang harus didekati dan dimanfaatkan kekuatannya. Regulasi, peraturan dan standar yang diciptakannya, jika ke depan tidak diantisipasi, akan membuat Indonesia sulit dan tertinggal dari negara ASEAN lainnya. Komptetisi dan merebut nilai tambah ke tingkat dunia menempatkan Indonesia harus mampu meningkatkan daya saing. Tidak cukup lagi Indonesia hanya memiliki dan mengandalkan daya tarik tetapi lemah daya saing.

2. Kategori Tema Politik dan Pemerintahan

Beberapa berita yang termasuk dalam kategori politik dan pemerintahan adalah berbagai kegiatan dari badan-badan pemerintah, baik tingkat daerah atau nasional. Persoalan politik atau pengangkatan seseorang calon atau pejabat untuk suatu kedudukan penting. Pembahasan konsep-konsep pemerintah seperti kebebasan politik atau kebebasan berbicara dimasukkan kategori ini. Berikut ini adalah pengelompokkan berita dalam rubrik opini surat kabar Kompas berdasarkan kategori politik dan pemerintahan sebagaimana tersaji dalam tabel 4.3. Tabel 4.3. Kategori Tema Poltik dan Pemerintahan Dalam Tema Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 sd Desember 2009 No Sub Kategorisasi Jumlah Prosentase 1 Partai 1 16,66 2 Politik 1 16,66 3 Pemerintahan 4 66,67 Jumlah 6 100 Sumber: Data Primer 61 Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pengkategorian yang ada pada tabel diatas yang paling banyak ada pada sub kategori partai sebanyak 1 atau sebesar 16,66. Partai adalah adalah suatu badan politik yang berkaitan dengan kegiatan elit politik dalam pemerintahan guna mencapai kedudukan yang diinginkan oleh partai politiknya. Hal ini berkaitan dengan kegiatan musyawarah partai Golkar di Pekanbaru, Riau, yang membahas tentang jaringan organisasi dan dukungan kekuasaan di luar partai Golkar. SENJA KALA POLITIK PARTAI GOLKAR Musyawarah nasional VIII Partai Golkar di Pekanbaru, Riau, akhirnya memilih Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai Golkar 2009-2015. Aburizal, yang masih Menko Kesra, telah diduga akan memenangi pertarungan karena memiliki tiga hal: Gizi, jaringan organisasi pendukung, dan dukungan kekuasaan dari luar partai Golkar karena dekat dengan Presiden SBY. Meskipun ketua umum Golkar diganti dengan yang baru, akankah dapat membangkitkan kembali partai Golkar dalam lima tahun mendatang. Suasana politik yang berkembang di dalam partai ini sekarang, masih menunjukkan betapa godaan kekuasaan masih merasuk pengurus partai Golkar. Ketidaksiapan atau ketidakberanian partai Golkar menjadi kekuatan oposisi ternyata mengalahkan akal sehat. Namun, jika mau dan berani, dapat saja partai Golkar bermanuver secara manis jika sadar bahwa di dalam koalisi politik yang sangat luas pada kabinet mendatang. Golkar 62 juga memberi sumbangsih positif bagi keseimbangan eksekutif dan legislatif. Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Definisi lain dari politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Dalam sub tema politik ada sebanyak 1 atau 16,66, yang membahas tentang pekerjaan MPR yang semakin besar yang kini sudah nampak di depoan mata. SURAT POLTIK UNTUK MPR BARU MPR baru saja dibentuk. Pekerjaan besar sudah di depan mata. Kita menunggu akan ada amandemen konstitusi lagi setelah empat perubahan. Di luar itu, tidak dapat disangkal, wajah konstitusi kita sudah berubah. Politik mendahului normativitas konstitusi. Kehendak politik sudah bulat. Konstitusi sudah dibentuk. Ini adalah momen suci dalam pembentukan konstitusi yang mendefinisikan secara utuh siapa rakyat dan siapa bukan. Dalam opini di atas menunjukkan bahwa bangsa Indonesia belum mengenali bagaimana sesungguhnya wjah konstitusi Indonesia. Konstitusi menjadi tidak berbentuk secara normatif akibat lalai melihat maksud awal pembuatannya. Kebulatan kehendak yang menghasilkan konstitusi berbasis kebangsaan menurutut bentuk politik yang definitif. Kebangsaan harus diterjemahkan dalam bentuk politik demokratik, unitarian, presidensil, republikan, dan monokameral. Ada dua alasan, pertama, kebangsaan membutuhkan pemerintahan yang kuat dan tegas. Kedua, 63 demokrasi liberal dengan prinisp persamaan peluang dapat meloloskan kekuatan antikebangsaan. Maka, kekuasaan harus tersentralisasi dan tidak terbagi. Pemerintahan merupakan suatu kegiatan dalam pemerintahan yang menyangkut persoalan politik dan atau pengangkatan calon atau penjabat untuk suatu kedudukan tertentu baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun partai politik. Selanjunya sub tema pemerintahan dengan 4 tema utama atau sebesar 66,67, yang membahas mengenai persoalan politik dalam pemerintahan. MENYELAMATKAN KOTA Tata pemerintahan yang baik, tanpa pelibatan aktif masyarakat miskin perkotaan dalam pengambilan keputusan yang terkait nasib masyarakat, dan tanpa menangulangi korupsi, perencanaan perkotaan di segenap pelosok tanah air tidak akan ada manfaatnya. Berdasarkan opini tersebut menunjukkan bahwa jika ingin menyelamatkan sebuah kota maka pertama yang harus dilakukan adalah menanggulangi korupsi yang saat ini banyak terjadi baik di kalangan bawah maupun kalangan atas, perencanaan kota yang sesuai dan matang sehingga pembangunan untuk menyelamatkan kota dapat segera terwujud dan tidak sia-sia. Saat ini banyak taman kota, tempat bermain, dan lapangan olahraga yang menghilang, dirubah menjadi bangunan yang bersifat komersil. Yang dapat mengakibatkan semakin merebahnya 64 kawasan kumuh dan liar tanpa kendali karena penduduk miskin kian terpinggirkan oleh penduduk yang dinilai lebih mampu secara ekonomi. MEMAKNAI FORMASI KABINET Dari sekitar 34 posisi menteri kabinet Indonesia Bersatu, hanya 10 orang yang dipercaya kembali Presiden SBY dengan kemungkinan posisi yang berubah. Sebagian besar lainnya, yang semula berharap-harap cemas ditelepon Sksertaris Kabinet Kepresidenan, harus gigit jari. Berdasarkan opini di atas dapat dikatehui bahwa tidak seluruhnya yang dipanggil oleh Presiden SBY menjadi menteri dalam kabinatnya yang baru. Jika sebagian besar dari mereka yang dipanggil dipilih sebagai menteri, tampaknya format KIB II tidak jauh berbeda dengan kabinet sebelumnya. Artinya, Presiden SBY beranggapan, betapapun mandat politik yang diperolehnya dari rakyat amat absolut, dia tetap mengharapkan dukungan politik dari partai-partai di DPR. POLEMIK MENKES, SEBUAH PERSPEKTIF Hampir satu dekade belakangan ini, jabatan menkes selalu diisi oleh seorang yang berlatar belakang klinisi dokter spesialis. Naiknya Endang menjadi sebuah fenomena menariknya, ia berlatar belakang ilmu nonklinisi dan dikabarkan dekat dengan unit riset angkatan laut AS. Berdasarkan opini di atas dapat dikatehui bahwa saat ini yang menjabat menjadi menkes adalah seseorang yang bukan memiliki latar belakang pendidikan klinisi, berbeda dengan menkes sebelumnya yang 65 dijabat oleh Siti Fadila. Siti Fadila adalah menkes yang memiliki latar belakang klinisi yang dalam setiap keputusannya selalu mementingkan masalah kesehatan masyarakat. Perbedaan latar belakang menkes sekarang dan terdahulu, terlihat dalam paradigma yang diusungkan. Pada periode menkes terdahulu, paradigm hulu ini tertelan riuh rendahnya aneka ragam program berparadigma hilir, salah satunya adalah jaminan kesehatan masyarakat. Sedangkan menkes yang saat ini lebih menekankan pada keseimbangan hulu dan hilir dengan memprioritaskan upaya-upaya promotif-preventif. KISRUH HUKUM DAN FRAGMENTASI BANGSA Saat ini publik seakan sedang menyaksikan extravaganza di panggung politik dan hukum nasional. Belakangan ini terdapat suatu kejadian keruh yang terjadi antara dua lembaga penegak hukum, Polri dan KPK yang terlibat ketegangan serius. Berdasarkan opini tersebut di atas dapat dikatehui bahwa Polri dan KPK sedang bersitegang satu dengan yang lainnya. Jika kita kilas balik ke belakang sejenak, lahirnya KPK juga dibidani oleh Polri dan Kejaksaan. Namun, KPK dilahirkan adalah dalam rangka menghajar korupsi dari negeri ini. Masalah korupsi adalah masalah pidana atau kriminalitas yang jelas melawan hukum. Masalah pidana maupun kriminalitas ataupun masalah gangguan alias melawan hukum di negeri ini telah ada institusi penegak hukum yakni kepolisian dan kejaksaan. Ketika KPK dilahirkan maka secara implisit memang ada sebuah ketidakpercayaan lagi terhadap 66 kedua lembaga negara tersebut mampu mengganyang korupsi dari negeri ini. Apapun yang terjadi sebenarnya masing-masing lembaga tersebut telah memiliki tugas pokok dan fungsi masing – masing. Dan tupoksi tersebut saling berkaitan satu sama lain yang seharusnya berjalan seiring sejalan dalam sebuah jalan yang akhirnya bertemu pada terminal akhir. Sayangnya, ketiga lembaga tersebut dilengkapi dengan perangkat yang sama.

3. Kategori Kegiatan Ekonomi

Dokumen yang terkait

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013).

0 1 102

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009)

0 0 23

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

0 0 20

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

0 0 20

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013)

0 0 20

IDIOM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK “OPINI” DALAM SURAT KABAR KOMPAS

0 1 11