Kategori Kategori KejahatanKriminal ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009).

68 tindih yang terjadi di banyak tempat akibat tata ruang yang tidak seimbang antara kewenangan dan kepentingan pusat dan daerah, interes parpol maupun dunia usaha. Hal ini akan mengakibatkan ketidakpastian usaha dan terlalu banyak pengorbanan masyarakat terhadap pengusaha nasional.

4. Kategori Kategori KejahatanKriminal

Beberapa berita yang termasuk dalam kategori kejahatan adalah seluruh peristiwa yang yang berhubungan dengan masalah-masalah pelanggaran hukum dan penerapan hukum yang bersangkutan. Dalam hal ini menyangkut tentang kasus korupsi yang sering terjadi di negara ini dimasukkan dalam kategori ini. Berikut ini adalah pengelompokkan berita dalam tema rubrik opini surat kabar Kompas berdasarkan kategori kejahatan sebagaimana tersaji dalam tabel 4.5. Tabel 4.5. Kategori Kategori KejahatanKriminal Dalam Tema Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 sd Desember 2009 No Sub Kategorisasi Jumlah Prosentase 1 Kejahatan Media 1 20 2 Korupsi 3 60 3 Kekerasan 1 20 Jumlah 5 100 Sumber: Data Primer Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pengkategorian yang ada pada tabel diatas adalah sama hanya masing-masing sub kategori kejahatan sebanyak 1 atau sebesar 20 yang termasuk dan sub kategori kejahatan media. 69 Kejahatan media merupakan suatu tindak pidana dengan melakukan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang melalui media jejaring sosial. Contoh sub kategori kejahatan media yang ditampilkan pada rubrik opini surat kabar Kompas periode Oktober 2009 sd Desember 2009. Berikut isi tema: CUKUPKAH, KOIN UNTUK PRITA? RS Omni merasa “teraniaya” oleh pasien bernama Prita, Rumah Sakit merespons melalui jalur hukum. Kalau sebelumnya pasien melawan rumah sakit, sekarang sebaliknya. Tanpa diduga tindakan rumah sakit mengundang reaksi public, pasien mendapatkan pembelaan yang luar biasa. Berdasarkan kutipan opini tersebut menunjukkan bahwa saat ini fenomena keterbukaan pada era demokrasi tidak bias dihindari sehingga suatu bentuk keluhan terhadap sesuatu bias disampaikan melalui sebuah media. Kasus yang menimpa Prita merupakan salah satu kasus dari banyak kasus pasien yang tidak terkuak yang mengundang reaksi publik dengan pembelaan yang sangat luar biasa dari publik. Sebagai pasien yang telah banyak dirugikan, Prita justru member cerminan lemahnya system pelayanan rumah sakit yang sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Pada sub tema selanjutnya yaitu mengenai korupsi yang terdapat 3 tema utama yang merupakan 60 dari jumlah kategori kejahatan yaitu mengenai kasus korupsi yang dilakukan oleh Anggodo. 70 Korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak. Jika membicarakan tentang korupsi memang akan menemukan kenyataan semacam itu karena korupsi menyangkkut segi-segi moral, sifat dan keadaan yang busuk, jabatan dalam instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, faktor ekonomi dan politik serta penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatannya. Contoh sub kategori korupsi yang ditampilkan pada rubrik opini surat kabar Kompas periode Oktober 2009 sd Desember 2009. Berikut isi tema: ANGGODO DAN RETORIKA GANYANG MAFIA HUKUM Dengan membuka transkrip percakapan antara Anggodo, keluarga, pengacara dan jaringannya, Mahkamah Konstitusi telah memberikan pelajaran berharga bagi bangsa ini tentang modus para mafia menggerogoti uang negara dan berupaya membentengi diri agar terhindar dari jerat hukum. Menurut opini diatas memberikan informasi bahwa para penegak hukum terus berupaya untuk mengungkap kasus-kasus korupsi yang terjadi di negara ini. Gambaran mengenai kasus Angodo ini menunjukkan betapa berkuasanya para pengusaha di negeri ini. Mereka bukan saja memperdaya oknum penjabat, tetapi juga ikut serta berupaya mempercaya lembaga pemberantasan korupsi KPK. Kenyataan banyaknya kasus korupsi yang terjadi memperkuat keyakinan bahwa negara ini sedang dalam kelompok mafia yang sangat rapi dalam bertindak yang secara terus 71 menerus menggerogoti harga negara. Ironisnya, para penjabat yang berwenang yang seharusnya memberantas secara tuntas kasus tersebt justru seolah tidak peduli dengan keadaan tersebut. BANGSA KRISIS KEBENARAN Salah satu akar masalah di balik kusutnya pertikaian Polri vs KPK adalah krisis kebenaran. Ujung krisis itu melahirkan keadilan dan kepercayaan. Krisis kebenaran menggurita di wilayah penegak hukum, khsuusnya kepolisian dan kejaksaan. Bahkan diperparah sindikat makelar kasus dan jaringan mafia peradilan yang memperjualbelikan perkara. Menurut opini diatas memberikan informasi bahwa terjadi perseteruan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Sebenarnya spapun yang terjadi masing-masing lembaga tersebut telah memiliki tugas pokok dan fungsi masing – masing. Dan tugas pokok dan fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain yang seharusnya berjalan seiring sejalan dalam sebuah jalan yang akhirnya bertemu pada terminal akhir. Sayangnya, kedua lembaga tersebut dilengkapi dengan perangkat yang sama seperti KPK dan Polri yang memiliki tugas pokok dan fungsi sama-sama menyidik kasus. “TEORI KONSPIRASI” CENTURY Kasus bank Century dengan cepat memasuki ranah politik, melalui upaya hak angket di legislatif. Bisa jadi hal ini terinspirasi oleh preseden-preseden sebelumnya. Teori 72 konspirasi pun kini bergulir. Intinya, Century sengaja diselamatkan agar dana penyelamat agar dana penyelamatan bisa sebagian dialokasikan untuk belanja politik. Menurut opini diatas dapat diketahui bahwa kasus bank Century kian tidak menunjukkan ujungnya. Konspirasi Century digunakan untuk menyelamatkan dana bank tersebut untuk kepentingan pemilu pada saat itu. Penyelamatan Century digunakan untuk mengurangi beban pemerintah dalam mengeluarkan cadangan devisa negara yang digunakan untuk menutupi dampak dari krisis yang melanda Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu, yang membuat beberapa investor asing menukar rupiah hasil penjualan sahamnya ke dollar AS. Hal inilah yang membuat pemerintah melakukan tindakan penyelamatan. Pada sub tema selanjutnya yaitu mengenai kekerasan yang terdapat 1 tema utama yang merupakan 20 dari jumlah kategori kejahatan yaitu mengenai tindakan aparat kepolisian dalam aksi koalisi masyarajat sipli antikorupsi. Kekerasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menyakiti orang lain yang dilakukan secara fisik. Contoh sub kategori kekerasan yang ditampilkan pada rubrik opini surat kabar Kompas periode Oktober 2009 sd Desember 2009. Berikut isi tema: GEJALA KEKERASAN HORIZONTAL Suasana menakutkan ketika sekitar 50 pria bertato ikut bergabung dalam aksi aktivis koalisi masyarakat sipil 73 antikorupsi Kompak di bundaran hotel Indonesia. Kelompok tanpa atribut tersebut berteriak-teriak mendukung kepala Polri dan memaksa Kompak membubarkan diri. Munculnya insiden tersebut dikategorikan gejala kekerasan horizontal yang harus ditolak agar tidak semakin berkembang. Menurut opini diatas memberikan informasi bahwa insiden yang terjadi di bundaran HI tersebut merupakan suatu bentuk kekerasan horizontal antara Kompak dan kelompok tanpa atribut tersebut. Insiden tersebut menjadi bukti masih adanya oknum-oknum yang suka mengadu domba sesama warga Indonesia. Pada kenyataan saat ini masih banyak oknum yang suka mengadu domba saudara sendiri meskipun satu visi dan misi. Gejala itu memicu timbulnya bentrokan yang mengakibatkan banyak anggota dari kelompok tersebut mengalami cidera dan banyak pula yang merasa dirugikan atas kejadian tersebut. Oleh karena itu, presiden harus segera bertindak untuk mencehar hal yang serupa terjadi lagi di masa mendatang.

5. Kategori Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat

Dokumen yang terkait

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013).

0 1 102

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009)

0 0 23

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

0 0 20

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

0 0 20

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013)

0 0 20

IDIOM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK “OPINI” DALAM SURAT KABAR KOMPAS

0 1 11