Kategori Human Interest ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009).

77 lokasi antara kawasan pinggiran dengan pusat pemerintahan memang berada jauh. Akan tetapi, saat ini masih semakin tampak saja perbedaan perlakukan antara daerah perkotaan dengan daerah pinggiran. Hal tersebut ditunjukkan dengan tindakan dari Pemerintah kota dan kabupaten yang menguasai kawasan pinggiran dimana pihak-pihak tersebut begitu mudah memberikan izin pendirian perumahan karena akan mendapat retribusi dan pajak yang besar. Namun, mereka tidak menyediakan jaringan drainase yang terintegrasi di dalam sebuah wilayah. Selain minus infrastruktur, kawasan pinggiran juga kekurangan ruang terbuka hijau dan kawasan resapan air. Setiap lahan yang dikuasai pengembang hampir selalu dipenuhi dengan bangunan perumahan sehingga air tidak mudah terserap tanah. Hanya sedikit lahan yang dialokasikan sebagai taman atau ruang terbuka hijau. Hal ini tentunya semakin menyudutkan pihak masyarakat kecil yang berada di kawasan pinggiran kota.

6. Kategori Human Interest

Dalam kategori ini termasuk berita-berita tentang masalah-masalah yang bertalian dengan aspek-aspek emosional dari kehidupan. Setiap berita kecil yang menyenangkan tentang keganjilan perilaku manusia, cerita- cerita dengan percakapan dan tindak laku manusia. Berikut ini adalah pengelompokkan berita dalam tema rubrik opini surat kabar Kompas berdasarkan kategori human interest sebagaimana tersaji dalam tabel 4.7. 78 Tabel 4.7. Kategori Human Interest Dalam Tema Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 sd Desember 2009 No Sub Kategorisasi Jumlah Prosentase 1 Kelistrikan 1 20 2 Kontroversi 2 40 3 Kerukunan umat beragama 2 40 Jumlah 5 100 Sumber: Data Primer Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pengkategorian yang ada pada tabel diatas hanya ada satu sub kategori yaitu kelistrikan sebanyak 1 atau sebesar 20. Pada sub tema kelistrikan ini membicarakan tentang salah satu perwujudan adanya krisis listrik yang dialami oleh negara ini adalah dengan adanya banyak pemadaman listrik diberbagai wilayah. Pihak terkait menyatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat terkendalanya pembangunan sistem ketenagalistrikan di Indonesia oleh sejumlah hambatan teknis, politik dan finansial. Berikut isi tema: KRISIS LISTRIK RE-PUBLIK Manajemen PLN menyatakan, secara menyeluruh kondisi sistem kelistrikan saat ini dalam keadaan ”siaga” dan ”defisit”. Namun, bahasa kedokteran mungkin lebih cocok dipakai, yakni situasi listrik kita dalam ”stadium darurat lanjut”. Barangkali yang dalam keadaan ”normal” hanya sistem kelistrikan di Bontang dan Batam. Artinya, di Bontang dan Batam tidak ada pemadaman dan cadangan operasi pasokan listrik lebih besar dari kapasitas unit pembangkit terbesar di daerah itu. Permasalahan kelistrikan yang dialami oleh Indonesia saat ini terasa cukup pelik. Kondisi ini tampak dengan adanya berbagai keluhan 79 yang diarahkan pada perusahaan listrik negara PLN. Untuk itu guna meningkatkan kemampuan dan rasio elektrifikasi, kita menghadapi beberapa tantangan. Pertama, tarif listrik yang tidak bisa menutupi biaya operasi. Kedua, sistem subsidi yang hanya menutup biaya operasi tetapi tidak mendukung kemampuan investasi. Ketiga, kendala likuiditas PLN untuk investasi. Keempat, tingkat pengembalian aset yang rendah. Dengan demikian dituntut kejelian dari pihak manajemen PLN untuk dapat mengambil keputusan yang bijak dan tepat sasaran. Pada sub tema selanjutnya yaitu mengenai kontroversi yang terdapat 2 tema utama yang merupakan 40 dari jumlah kategori human interest yaitu mengenai Slippery slope merupakan sebuah kekeliruan informal klasik yang sering terjadi dalam berbagai organisasi. Apabila kekeliruan kecil pertama yang dilakukan oleh kalangan atas pasti mengarah ke rantai peristiwa yang berkaitan pada beberapa dampak yang signifikan pada kalangan bawah. Berikut isi tema: SLIPPERY SLOPE Stephen Downes Guide 2000 menyebut slippery slope sebagai pemakaian operator ”jika-, maka” if-then secara tidak tepat. Slippery slope terjadi kalau si pembicara berargumentasi bahwa suatu tindakan akan menyebabkan dampak negatif. Bagai orang tergelincir di sebuah jalan menurun yang licin, dampak negatif itu akan menyebabkan rangkaian efek negatif berikutnya. Slippery slope disebut juga Camel’s Nose, mengacu pada peribahasa, jika Anda membiarkan seekor unta mendongakkan hidungnya ke dalam tenda, unta-unta lain akan 80 segera melakukan hal yang sama. Pemakai slippery slope memang bermaksud membenarkan diri dan meminta orang lain membenarkan tindakannya. Salah satu tindakan dan akibat dari Slippery Slope yang terdapat di Indonesia adalah pada permasalah yang dialami oleh Bank Century beberapa waktu kemarin. Dalam kontroversi Bank Century yang ”membakar” kita saat ini, muncul lagi Slippery Slope dalam argumentasi yang menjadi dasar pertimbangan dana talangan Bank Century. Argumentasi itu dikemukakan oleh Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati ketika menjawab pers yang menanyakan alasan penggelontoran Rp 6,7 triliun bagi bank tersebut. Pada kasus talangan Bank Century, Boediono dan Sri Mulyani berargumentasi jika tak dilakukan penalangan terhadap Bank Century, maka akan muncul risiko sistemik bagi industri perbankan sejumlah bank lain akan ditutup juga mengingat krisis finansial global belum pulih waktu itu. Dampak lainnya adalah macam-macam perekonomian Indonesia melempem dan pada akhirnya rakyat menderita serta berbagai akibat negatif lain. JEJARING SOSIAL DAN KEKUATAN RAKYAT Hingga kini lebih dari setengah juta pengguna jejaring sosial Facebook bergabung dalam “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Candra Hamzah Bibit Rianto”. Dukungan itu sebagai respons atas penahanan dua unsur pimpinan non aktif KPK terkait aksus yang dinyatakan kepolisian sebagai “penyalahgunaan wewenang”. Gerakan yang melibatkan 81 Facebook ini merupakan kali kedua setelah beberap waktu yang lalu bergerak cepat mendukung Prita Mulaysari. Opini di atas merupakan suatu bentuk kenyataan yang beberapa waktu yang lalu terjadi di dunia jejaring sosial mFacebook. Gerakan yang dilakukan oleh para pengguna facebook merupakan gerakan solidaritas masyarakat atas kasus yang menimpa orang tersebut. Selain peran jejaring sosial Facebook sebagai jaringan pertemanan, Facebook juga digunakan suatu kelompok untuk mendukung suatu kelompok tentang permasalahan yang terjadi. Dukungan yang diberikan para pengguna Facebook terhadap kasus yang menimpa Bibit dan Candra masih terus dilakukan, karena para pendukung tersebut berpendapat bahwa Bibit dan Candra tidak bersalah atas kasus penyelewengan wewenang yang menimpa mereka. Pada sub tema selanjutnya yaitu mengenai kerukunan antar umat beragama yang terdapat 2 tema utama yang merupakan 40 dari jumlah kategori human interest yaitu mengenai kegiatan-kegiatan keagamaan antar agama. Kerukunan antar umat beragama merupakan suatu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan umat beragama dalam menjalankan kehidupan secara berdampingan dengan agama lain untuk menciptakan kerukunan umat beragama. Natal merupakan simbol dari kelahiran. Di dalam masyarakat manapun, kelahiran dimaknai sebagai munculnya harapan baru. Kelahiran adalah pertanda dimulainya babak baru yang lebih baik, simbol kontinuitas dan keterjagaan. Oleh karena itu, kelahiran Sang 82 Juru Selamat yang akan menyelamatkan ummat manusia adalah momen yang paling menentukan. Contoh sub kategori kerukunan antar umat yang ditampilkan pada rubrik opini surat kabar Kompas periode Oktober 2009 sd Desember 2009. Berikut isi tema: SELAMAT NATAL Dalam konteks negara majemuk seperti Indonesia, ucapan selamat hari raya Natal merupakan salah satu bentuk kesadaran kebangsaan yang harus senantiasa dijaga dan dipelihara; bahwa Indonesia adalah negara bagi semua agama yang ada di haribaan Bumi Pertiwi; bahwa setiap pemeluk agama memiliki kebebasan untuk merayakan dan menjalankan keyakinannya; dan bahwa penganut satu agama di Indonesia harus menghormati penganut agama lain. Natal adalah momen penting yang bisa digunakan oleh kaum agamawan untuk menyampaikan sabda perdamaian, kasih sayang, dan menghormati perbedaan keagamaan. Silaturahim antaragamawan dapat dilakukan dalam momen-momen keagamaan seperti Natal ini. Hingga umat beragama terbiasa dalam menghormati perbedaan dan perayaan hari besar agama lain. Namun peran agamawan di Indonesia sangatlah terbatas dalam mendorong bangsa ini terbebas dari konflik agama. Hingga saat ini, konflik antaragama masih terus membayang, bahkan juga konflik intraagama. Umat beragama tidak disuguhi pemandangan damai dari kalangan agamawan yang mengucapkan selamat kepada umat agama lain dalam merayakan hari besarnya, termasuk hari raya Natal dan hingga hari 83 ini masih terdapat sejumlah pihak yang mengharamkan hadir pada perayaan Natal bagi seorang Muslim atau hari raya agama lainnya. MEMBUAT DUNIA YANG BERBEDA Parliament of the World’s Religions ke-5 yang berlangsung di Melbourne, Australia, diadakan untuk menggagas dan merancang langkah bersama menjawab dan mengatasi berbagai persoalan umat manusia, bahkan semua makhluk di dunia. Yang didalamnya terdapat tiga tema yang dibahas yaitu menciptakan perdamaian, menyelamatkan lingkungan hidup dan mengatasi kemiskinan. PWR merupakan yang cukup mahal ini tidak dimaksudkan sekadar mempromosikan kebaikan atau keunggulan tiap agama, melainkan untuk menggagas dan merancang langkah bersama menjawab dan mengatasi berbagai persoalan umat manusia, bahkan semua makhluk di dunia. paling kurang, ada tiga pokok permasalahan yang menjadi perhatian atau isu utama dalam PWR kali ini: menciptakan perdamaian, menyelamatkan lingkungan hidup termasuk mengatasi perubahan iklim, dan mengatasi kemiskinan. Akan tetapi kegiatan PWR ini di Indonesia sangat dibatasi oleh pemerintah, di Indonesia sendiri sudah sangat sering berurusan dengan kelompok seperti ini.

7. Kategori Bencana

Dokumen yang terkait

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013).

0 1 102

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012).

0 0 116

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 Sampai Bulan Desember 2009)

0 0 23

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

0 0 20

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE JANUARI 2012 SAMPAI BULAN APRIL 2012(Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Bulan Januari 2012 Sampai Bulan April 2012)

0 0 20

ANALISIS ISI RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR JAWA POS PERIODE BULAN MARET 2013 SAMPAI BULAN MEI 2013 (Studi Deskriptif Analisis Isi Dalam Rubrik Opini Pada Surat Kabar Jawa Pos Periode Maret 2013 Sampai Bulan Mei 2013)

0 0 20

IDIOM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK “OPINI” DALAM SURAT KABAR KOMPAS

0 1 11