77
lokasi antara kawasan pinggiran dengan pusat pemerintahan memang berada jauh. Akan tetapi, saat ini masih semakin tampak saja perbedaan
perlakukan antara daerah perkotaan dengan daerah pinggiran. Hal tersebut ditunjukkan dengan tindakan dari Pemerintah kota dan kabupaten yang
menguasai kawasan pinggiran dimana pihak-pihak tersebut begitu mudah memberikan izin pendirian perumahan karena akan mendapat retribusi dan
pajak yang besar. Namun, mereka tidak menyediakan jaringan drainase yang terintegrasi di dalam sebuah wilayah. Selain minus infrastruktur,
kawasan pinggiran juga kekurangan ruang terbuka hijau dan kawasan resapan air. Setiap lahan yang dikuasai pengembang hampir selalu
dipenuhi dengan bangunan perumahan sehingga air tidak mudah terserap tanah. Hanya sedikit lahan yang dialokasikan sebagai taman atau ruang
terbuka hijau. Hal ini tentunya semakin menyudutkan pihak masyarakat kecil yang berada di kawasan pinggiran kota.
6. Kategori Human Interest
Dalam kategori ini termasuk berita-berita tentang masalah-masalah yang bertalian dengan aspek-aspek emosional dari kehidupan. Setiap berita
kecil yang menyenangkan tentang keganjilan perilaku manusia, cerita- cerita dengan percakapan dan tindak laku manusia.
Berikut ini adalah pengelompokkan berita dalam tema rubrik opini surat kabar Kompas berdasarkan kategori human interest sebagaimana
tersaji dalam tabel 4.7.
78
Tabel 4.7. Kategori Human Interest
Dalam Tema Rubrik Opini Surat Kabar Kompas Bulan Oktober 2009 sd Desember 2009
No Sub Kategorisasi Jumlah
Prosentase
1 Kelistrikan 1
20 2 Kontroversi
2 40
3 Kerukunan umat beragama
2 40
Jumlah 5 100
Sumber: Data Primer Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pengkategorian yang ada pada
tabel diatas hanya ada satu sub kategori yaitu kelistrikan sebanyak 1 atau sebesar 20. Pada sub tema kelistrikan ini membicarakan tentang salah
satu perwujudan adanya krisis listrik yang dialami oleh negara ini adalah dengan adanya banyak pemadaman listrik diberbagai wilayah. Pihak
terkait menyatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat terkendalanya pembangunan sistem ketenagalistrikan di Indonesia oleh sejumlah
hambatan teknis, politik dan finansial. Berikut isi tema:
KRISIS LISTRIK RE-PUBLIK
Manajemen PLN menyatakan, secara menyeluruh kondisi sistem kelistrikan saat ini dalam keadaan ”siaga” dan ”defisit”.
Namun, bahasa kedokteran mungkin lebih cocok dipakai, yakni situasi listrik kita dalam ”stadium darurat lanjut”. Barangkali
yang dalam keadaan ”normal” hanya sistem kelistrikan di Bontang dan Batam. Artinya, di Bontang dan Batam tidak ada
pemadaman dan cadangan operasi pasokan listrik lebih besar dari kapasitas unit pembangkit terbesar di daerah itu.
Permasalahan kelistrikan yang dialami oleh Indonesia saat ini terasa cukup pelik. Kondisi ini tampak dengan adanya berbagai keluhan
79
yang diarahkan pada perusahaan listrik negara PLN. Untuk itu guna meningkatkan kemampuan dan rasio elektrifikasi, kita menghadapi
beberapa tantangan. Pertama, tarif listrik yang tidak bisa menutupi biaya operasi. Kedua, sistem subsidi yang hanya menutup biaya operasi tetapi
tidak mendukung kemampuan investasi. Ketiga, kendala likuiditas PLN untuk investasi. Keempat, tingkat pengembalian aset yang rendah. Dengan
demikian dituntut kejelian dari pihak manajemen PLN untuk dapat mengambil keputusan yang bijak dan tepat sasaran.
Pada sub tema selanjutnya yaitu mengenai kontroversi yang terdapat 2 tema utama yang merupakan 40 dari jumlah kategori human interest
yaitu mengenai Slippery slope merupakan sebuah kekeliruan informal klasik yang sering terjadi dalam berbagai organisasi. Apabila kekeliruan
kecil pertama yang dilakukan oleh kalangan atas pasti mengarah ke rantai peristiwa yang berkaitan pada beberapa dampak yang signifikan pada
kalangan bawah. Berikut isi tema:
SLIPPERY SLOPE
Stephen Downes Guide 2000 menyebut slippery slope sebagai pemakaian operator ”jika-, maka” if-then secara tidak
tepat. Slippery slope terjadi kalau si pembicara berargumentasi bahwa suatu tindakan akan menyebabkan dampak negatif. Bagai
orang tergelincir di sebuah jalan menurun yang licin, dampak negatif itu akan menyebabkan rangkaian efek negatif
berikutnya. Slippery slope disebut juga Camel’s Nose, mengacu pada peribahasa, jika Anda membiarkan seekor unta
mendongakkan hidungnya ke dalam tenda, unta-unta lain akan
80
segera melakukan hal yang sama. Pemakai slippery slope memang bermaksud membenarkan diri dan meminta orang lain
membenarkan tindakannya. Salah satu tindakan dan akibat dari Slippery Slope yang terdapat di
Indonesia adalah pada permasalah yang dialami oleh Bank Century beberapa waktu kemarin. Dalam kontroversi Bank Century yang
”membakar” kita saat ini, muncul lagi Slippery Slope dalam argumentasi yang menjadi dasar pertimbangan dana talangan Bank Century.
Argumentasi itu dikemukakan oleh Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati ketika menjawab pers yang menanyakan alasan
penggelontoran Rp 6,7 triliun bagi bank tersebut. Pada kasus talangan Bank Century, Boediono dan Sri Mulyani berargumentasi jika tak
dilakukan penalangan terhadap Bank Century, maka akan muncul risiko sistemik bagi industri perbankan sejumlah bank lain akan ditutup juga
mengingat krisis finansial global belum pulih waktu itu. Dampak lainnya adalah macam-macam perekonomian Indonesia melempem dan pada
akhirnya rakyat menderita serta berbagai akibat negatif lain.
JEJARING SOSIAL DAN KEKUATAN RAKYAT
Hingga kini lebih dari setengah juta pengguna jejaring sosial Facebook bergabung dalam “Gerakan 1.000.000 Facebookers
Dukung Candra Hamzah Bibit Rianto”. Dukungan itu sebagai respons atas penahanan dua unsur pimpinan non aktif KPK
terkait aksus yang dinyatakan kepolisian sebagai “penyalahgunaan wewenang”. Gerakan yang melibatkan
81
Facebook ini merupakan kali kedua setelah beberap waktu yang lalu bergerak cepat mendukung Prita Mulaysari.
Opini di atas merupakan suatu bentuk kenyataan yang beberapa waktu yang lalu terjadi di dunia jejaring sosial mFacebook. Gerakan yang
dilakukan oleh para pengguna facebook merupakan gerakan solidaritas masyarakat atas kasus yang menimpa orang tersebut. Selain peran jejaring
sosial Facebook sebagai jaringan pertemanan, Facebook juga digunakan suatu kelompok untuk mendukung suatu kelompok tentang permasalahan
yang terjadi. Dukungan yang diberikan para pengguna Facebook terhadap kasus yang menimpa Bibit dan Candra masih terus dilakukan, karena para
pendukung tersebut berpendapat bahwa Bibit dan Candra tidak bersalah atas kasus penyelewengan wewenang yang menimpa mereka.
Pada sub tema selanjutnya yaitu mengenai kerukunan antar umat beragama yang terdapat 2 tema utama yang merupakan 40 dari jumlah
kategori human interest yaitu mengenai kegiatan-kegiatan keagamaan antar agama.
Kerukunan antar umat beragama merupakan suatu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan umat beragama dalam menjalankan
kehidupan secara berdampingan dengan agama lain untuk menciptakan kerukunan umat beragama. Natal merupakan simbol dari kelahiran. Di
dalam masyarakat manapun, kelahiran dimaknai sebagai munculnya harapan baru. Kelahiran adalah pertanda dimulainya babak baru yang lebih
baik, simbol kontinuitas dan keterjagaan. Oleh karena itu, kelahiran Sang
82
Juru Selamat yang akan menyelamatkan ummat manusia adalah momen yang paling menentukan. Contoh sub kategori kerukunan antar umat yang
ditampilkan pada rubrik opini surat kabar Kompas periode Oktober 2009 sd Desember 2009. Berikut isi tema:
SELAMAT NATAL
Dalam konteks negara majemuk seperti Indonesia, ucapan selamat hari raya Natal merupakan salah satu bentuk kesadaran
kebangsaan yang harus senantiasa dijaga dan dipelihara; bahwa Indonesia adalah negara bagi semua agama yang ada di haribaan
Bumi Pertiwi; bahwa setiap pemeluk agama memiliki kebebasan untuk merayakan dan menjalankan keyakinannya; dan bahwa
penganut satu agama di Indonesia harus menghormati penganut agama lain.
Natal adalah momen penting yang bisa digunakan oleh kaum agamawan untuk menyampaikan sabda perdamaian, kasih sayang, dan
menghormati perbedaan keagamaan. Silaturahim antaragamawan dapat dilakukan dalam momen-momen keagamaan seperti Natal ini. Hingga
umat beragama terbiasa dalam menghormati perbedaan dan perayaan hari besar agama lain. Namun peran agamawan di Indonesia sangatlah terbatas
dalam mendorong bangsa ini terbebas dari konflik agama. Hingga saat ini, konflik antaragama masih terus membayang, bahkan juga konflik
intraagama. Umat beragama tidak disuguhi pemandangan damai dari kalangan agamawan yang mengucapkan selamat kepada umat agama lain
dalam merayakan hari besarnya, termasuk hari raya Natal dan hingga hari
83
ini masih terdapat sejumlah pihak yang mengharamkan hadir pada perayaan Natal bagi seorang Muslim atau hari raya agama lainnya.
MEMBUAT DUNIA YANG BERBEDA
Parliament of the World’s Religions ke-5 yang berlangsung di Melbourne, Australia, diadakan untuk menggagas dan
merancang langkah bersama menjawab dan mengatasi berbagai persoalan umat manusia, bahkan semua makhluk di dunia. Yang
didalamnya terdapat tiga tema yang dibahas yaitu menciptakan perdamaian, menyelamatkan lingkungan hidup dan mengatasi
kemiskinan. PWR merupakan yang cukup mahal ini tidak dimaksudkan sekadar
mempromosikan kebaikan atau keunggulan tiap agama, melainkan untuk menggagas dan merancang langkah bersama menjawab dan mengatasi
berbagai persoalan umat manusia, bahkan semua makhluk di dunia. paling kurang, ada tiga pokok permasalahan yang menjadi perhatian atau isu
utama dalam PWR kali ini: menciptakan perdamaian, menyelamatkan lingkungan hidup termasuk mengatasi perubahan iklim, dan mengatasi
kemiskinan. Akan tetapi kegiatan PWR ini di Indonesia sangat dibatasi oleh pemerintah, di Indonesia sendiri sudah sangat sering berurusan
dengan kelompok seperti ini.
7. Kategori Bencana