2. Opini
Terdiri dari artikel kolom dan tajuk rencana, karikatur, pojok dan surat pembaca.
3. Feature
Merupakan karangan khas yang tidak tunduk pada teknik penulisan dan penyajian fakta, sifatnya hanya menghibur.
4. Iklan
5. Foto
Subyek yang menjadi penelitian ini adalah surat kabar Kompas yang terbit pagi hari, dimana surat kabar tersebut memuat beragam
informasi dan aspirasi pembaca yang disusun dalam Rubrik khusus yaitu surat pembaca, namun pada surat kabar Kompas biasa disebut
Metropolis Watch.
2.1.2. Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik
Bill Kovach Dan Tom Rosensitel Elements of Journalism: What News People Should Know And The Public Should Expect Santana
K,2005:6 merumuskan sembilan elemen jurnalisme. Berbagai elemen ini merupakan dasar jurnalisme agar bisa dipercaya masyarakat Kovach
Dan Rositel, “The purpose of Journalism, is to provide people with the information they need to be free and self-governing”. Kebajikan utama
jurnalisme ialah menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat
hingga leluasa dan mampu mengatur dirinya. Beberapa elemen jurnalisme:
a. Menyampaikan kebenaran, kebenaran yang dimaksud adalah
kebenaran fungsional, bukan kebenaran yang dicari oleh orang- orang filsafat, bukanlah kebenaran mutlak apalagi kebenaran
Tuhan. Kebenaran fungsional berarti kebenaran yang terus menerus dicari. Kebenaran mengenai, misalnya: harga-harga bahan pokok
saat ini, nilai kurs mata uang atau hasil pertandingan olah raga. Pada intinya, Kebenaran dalam jurnalisme bukan kebenaran yang
bersifat relegius, ideologis, ataupun filsafat. Juga tidak menyangkut kebenaran berdasar pandangan seseorang. Sebab, pemberitaan
seorang wartawan bisa memiliki bias. Latar belakang sosial, pendidikan, kewarganegaraan, kelompok etnik atau agama yang
dianut wartawan mempengaruhi laporan berita yang dibuatnya. Wartawan berkemungkinan menafsirkan “kebenaran” sebuah fakta
secara berbeda-beda satu sama lainnya. b.
Memiliki loyalitas kepada masyarakat, ini memaknakan kemandirian jurnalisme. Ini berarti membuat resensi film yang jujur
bukan pesanan, mengulas liputan tempat rekreasi yang tidak dipengaruhi para pemasang iklan atau membuat liputan yang tidak
didasari kepentingan pribadi atau kepentingan relasi tertentu. Selain itu, pemberitaan disampaikan juga tidak dibayang-bayangi
kepentingan bisnis dari pemilik media. Para jurnalis bekerja atas komitmen, keberanian, nilai yang diyakini, sikap, kewenangan dan
profesionalisme yang telah diakui publik. c.
Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi, ini berarti kegiatan menelusuri sekian saksi untuk sebuah peristiwa, mencari sekian
banyak narasumber dan mengungkap sekian banyak komentar. Verifikasi juga berarti memilah jurnalisme dari hiburan,
propaganda, fiksi dan seni. Hiburan dan Infotainment tertuju pada hal-hal yang menyenangkan semata. Propaganda mengkerangka
fakta persuasi dan manipulasi demi kepentingan tertentu. Fiksi memfokus kesan personalitas pengarang. Jurnalisme ialah
melaporkan segala apa yang terjadi setepat mungkin. d.
Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya, ini berarti tidak menjadi konsultan diam-diam, penulis pidato atau mendapat
uang dari pihak-pihak yang diliput. Arti lainnya lagi, menunjukan kredibilitas kepada berbagai pihak, melalui dedikasi terhadap
akurasi, verifikasi dan kepentingan publik. Atau kemandirian melakukan kegiatan jurnalisme dengan ketaatan dan penghormatan
yang tinggi pada prinsip kejujuran, kesetian pada rakyat serta kewajiban memberi informasi dan bukan manipulasi. Bekerja atas
dasar kesetiaan yang tinggi terhadap jurnalisme.
e. Memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaan, elemen ini
bukan berarti pekerjaan wartawan itu mengganggu orang yang tengah berbahagia dengan berita-berita buruk. Bukan menunggangi
keburukan masyarakat. Juga, bukan memerankan watchdog dengan tujuan melaporkan sesuatu yang sensasional dari pada melayani
masyarakat. Apalagi mengatasnamakan watchdog untuk kepentingan bisnis media.
f. Menjadi jurnalisme sebagai forum sebagai forum bagi kritik dan
kesepakatan publik. Elemen ini merupakan upaya media menyediakan ruang kritik dan kompromi kepada publik. Ketika
sebuah berita dilaporkan, media berarti mengingatkan masyarakat akan terjadi sesuatu. Selain berita, media juga menyediakan ruang
analisis untuk membahas peristiwa tersebut melalui konteks, perbandingan atau perspektif tertentu. Ditambah pula, ruang opini
dan editorial untuk mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, baik yang disampiakan oleh redaksi media
maupun artikel atau komentar atau surat pembaca yang berisikan opini pribadi dari masyarakat sendiri.
g. Jurnalisme harus dapat menyampaikan sesuatu secara menarik dan
relevan kepada publik. Elemen ini mewajibkan media untuk melaporkan berita dengan cara yang menyenangkan, mengasikkan
dan menyentuh sensasi masyarakat. Ditambah pula yang dilaporkan
itu mesti merupakan sesuatu yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan kata lain media harus mampu
menggabungkan kemampuan mendonggeng dengan memberi informasi kepada masyarakat, cara mendonggeng dalam jurnalistik
mempunyai tujuan. Tujuan utamanya memberi informasi yang dibutuhkan masyarakat tentang lingkungannya. Maka itulah, media
menugaskan para awak redaksinya untuk mencari, menemukan, mencatat informasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat pada
saat itu agar dapat mengembangkan kehidupan bermasyarakat dengan baik. Setelah itu, ialah melaporkan menjadi materi informasi
yang bermakna, relevan, dan menarik untuk diikuti. h.
Jurnalisme mempunyai kewajiban membuat berita secara komprehensif dan proporsional. Mutu jurnalisme amat tergantung
kepada kelengkapan dan proporsionalitas pemberitaan yang dikerjakan media, dalam elemen ini mengingatkan media agar tidak
jor-joran meliputi sensasi acara pengadilan atau skandal selebritis secara jor-joran, berlebihan, hanya untuk tujuan menaikkan rating,
oplah atau iklan, apalagi melaporkan dengan tidak melakukan verifikasi, pengecekan silang atau wawancara ke berbagai pihak
terkait. Pemberitaan semacam ini akan menyesatkan pembaca. i.
Memberikan keleluasan wartawan untuk mengikuti nurani mereka. Ini terkait dengan sistem dan manajemen media yang memiliki
keterbukaan. Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan tekanan wartawan dalam membuat berita secara akurat, adil,
imbang, independent, berani dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Media harus memberi ruang bagi wartawan untuk
merasa bebas berpikir dan berpendapat.
2.1.3. Tulisan Opini Dalam Surat Kabar