20
Menurut Mulyadi dan Setywan 2001:227 penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas opersional suatu organisasi,
bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Halim , dkk 2000:207 sistem pengukuran kinerja merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar berhasil
dalam menerapkan strategi perusahaan. Dari definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
pengukuran kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara periodik terhadap efektivitas tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu agar berhasil dalam menetapkan strategi perusahaan.
Selain itu, pengukuraqn kinerja memberikan umpan balik dalam bentuk pengendalian strategi, yang mendorong para manajer untuk
mengevaluasi dan menguji kembali bagaimana komplemen – komplemen dalam TQM meningkatkan profitabilitas memadai pada perusahaan.
2.2.4.2. Tujuan Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam upaya pengendalian tenaga kerja, pengukuran tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi.
Menurut Mulyadi dan Setyawan 2001:227 , tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :
21
a. Untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam memahami standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang digunakan oleh organisasi.
b. Untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuikm
merangsang serta menegakkan perilaku semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan.
2.2.4.3. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Mulyadi dan Setywan 2001:228 pengukuran kinerja dimanfaatkan oleh perusahaan untuk :
1. Pengelolahan organisasi atau perusahaan secara efektif dan efisien
melalui pemotivasian personel secara maksimum. 2.
Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel.
3. Menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
personel. 4.
Menyediakan umpan balik bagi personel.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
2.2.4.4. Jenis – Jenis Pengukuran Kinerja
Menurut Hansen dan Mowen 1999:483 ukuran kinerja aktivitas terdapat baik dalam bentuk non keuangan, maupun keuangan.
Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama :
22
1. Efisiensi Ukuran keuangan dan non keuangan
Efisiensi berfokus pada hubungan antara masukan aktivitas dan keluaran aktivitas.
2. Kualitas Ukuran keungan dan non keuangan
Kualitas berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang benar pada saat pertama dilakukan. Bila terdapat cacat pada keluaran aktivitas,
maka aktivitas tersebut perlu dilakukan kembali, yang menyebabkan biaya yang tidak perlu dan penurunan efisiensi.
3. Waktu Ukuran keuangan dan non keuangan
Waktu yang lebih lama bearati lebih banyak konsumsi sumber daya dan kekurang mampuan untuk bereaksi terhadap permintaan
pelanggan.
2.2.5. Sistem Penghargaan Reward 2.2.5.1. Pengertian Sistem PenghargaanReward
Menurut Retno K 2001:31 kompensasi adalah semua bentuk return baik financial maupun non finansial yang diterima karyawan
karena jasa yang disumbangkan ke perusahaan. Menurut Handoko 1997:176 Tujuan sistem penghargaan pada
hakekatnya adalah untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan
perangsangan finansial diatas dan melebihi upah dan gaji dasar Menurut Mulyadi dan Setywan 2001:352 sistem pengahargaan
adalah salah satu alat pengendalian penting yang digunakan oleh