Hasil Uji Organoleptik Saus Kupang Merah

Proses Pembuat an Saus K upang M erah M usculit a senhausia U PN ‘’V et eran’’ Jawa Timur proton dalam larutan, sehingga menurunkan daya ikat protein terhadap air sehingga rendemen saus kupang merah menurun, begitu juga sebaliknya semakin rendah konsentrasi asam sitrat maka air yang terikat akan semakin meningkat sehingga rendemen saus kupang merah akan meningkat. Menurut Karmas dan Dimaico 1970 dalam Suhardi 1988, asam amino non polar isoleusin, leusin, metionin, valin menunjukkan sifat mengikat air yang kuat.

C. Hasil Uji Organoleptik Saus Kupang Merah

Kualitas bahan pangan dapat diketahui dengan tiga cara, yaitu kimiawi, fisik dan sensorik. Diterima atau tidaknya bahan pangan oleh konsumen banyak ditentukan oleh faktor mutu terutama mutu organoleptik. Uji organoleptik dilakukan oleh 20 orang panelis, dimana panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan dan sebaliknya terhadap aroma dan rasa dari saus kupang yang diberi perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama perendaman. Hasil penelitian pada saus kupang merah dengan perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama perendaman yang dihasilkan, diujikan secara organoleptik meliputi : 1 Aroma Berdasarkan uji Friedman Lampiran 8 menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama perendaman tidak berpengaruh nyata p ≤ 0,05 terhadap total ranking aroma saus kupang merah yang dihasilkan. Total ranking U PN ‘’V et eran’’ Jawa Timur kesukaan aroma saus kupang merah dengan perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama perendaman dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Total ranking uji kesukaan aroma saus kupang merah Perlakuan Konsentrasi asam sitrat Lama perendaman menit Total Ranking 0 30 60 90 134,5 132,5 131 2,5 30 60 90 133 136 138,5 5,0 30 60 90 128,5 132 121,5 7,5 30 60 90 120 118 116,5 Keterangan : Semakin tinggi nilai maka semakin disukai Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap aroma saus kupang merah didapatkan total ranking kesukaan 116,5 – 138,5. Total ranking tertinggi terdapat pada saus kupang merah dengan konsentrasi asam sitrat 2,5 dan lama perendaman 90 menit yaitu sebesar 138,5, sedangkan total ranking terendah terdapat pada saus kupang merah dengan perlakuan konsentrasi 7,5 dan lama perendaman 90 menit yaitu sebesar 116,5. Hal ini disebabkan karena aroma kupang tidak terlalu tajam. Menurut Soeparno 2005, aroma ditentukan oleh bumbu-bumbu yang ditambahkan. Pada penelitian kali ini jumlah bumbu-bumbu dan bahan penyedap yang diberikan pada setiap perlakuan sama, sehingga tidak mempengaruhi aroma saus kupang yang dihasilkan. Proses Pembuat an Saus K upang M erah M usculit a senhausia U PN ‘’V et eran’’ Jawa Timur 2 Rasa Rasa merupakan faktor yang penting dari suatu produk makanan selain penampakan dan warnanya. Berdasarkan uji Friedman Lampiran 10 menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama perendaman tidak berpengaruh nyata p ≤ 0,05 total ranking terhadap rasa saus kupang merah yang dihasilkan. Total ranking kesukaan rasa saus kupang merah dengan perlakuan konsentrasi asam sitrat dan lama perendaman dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Total ranking uji kesukaan rasa saus kupang merah Perlakuan Konsentrasi asam sitrat Lama perendaman menit Total Ranking 0 30 60 90 140,5 138,5 136 2,5 30 60 90 139,5 137 134,5 5,0 30 60 90 120 118 116 7,5 30 60 90 113 111,5 98 Keterangan : Semakin tinggi nilai maka semakin disukai Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa saus kupang merah cenderung meningkat seiring dengan penurunan konsentrasi asam yang diberikan, total ranking kesukaan 98– 140,5. Total ranking tertinggi terdapat pada saus kupang merah dengan perlakuan konsentrasi asam sitrat 0 dan lama perendaman 30 menit yaitu sebesar 140,5, sedangkan total ranking terendah terdapat pada saus kupang merah dengan perlakuan konsentasi U PN ‘’V et eran’’ Jawa Timur asam sitrat 7,5 dan lama perendaman 90 menit yaitu sebesar 98. Hal ini disebabkan dikarenakan semakin lama perendaman maka penetrasi asam sitrat ke dalam daging kupang semakin banyak sehingga semakin lama perendaman, rasa saus kupang merah menjadi asam. Menurut Esti dan Sediadi 2000, asam sitrat ini rasanya sangat asam, biasanya dipakai untuk meningkatkan rasa asam mengatur tingkat keasaman pada berbagai produk. Maka semakin asam dari rasa saus kupang merah yang dihasilkan, penilaian panelis semakin turun. Menurut Soeparno 1992, formulasi yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda, oleh sebab itu bumbu-bumbu sangat berpengaruh terhadap rasa produk. Rasa dipengaruhi oleh tekstur dan aroma bahan tersebut Winarno, 1997.

D. Analisa Keputusan