25
2.2.9. Saham
2.2.9.1. Pengertian Saham
Menurut Jogianto 2003:67 suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham stock. Jika perusahaan hanya
mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa common stock. Sedangkan menurut Darmadji, dkk 2001:5 saham dapat
didefinisikan sebagai tanah penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau suatu perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Menurut Gitosudarmo 2002:265 saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas. Untuk menarik investor potensial lainnya,
suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferen preferred stock. Saham preferen
mempunyai hak – hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak – hak prioritas dari saham preferen yaitu hak atas dividen yang tetap dan hak terhadap
aktiva jika terjadi likuiditas. Akan tetapi, saham preferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti yang dimiliki oleh saham biasa. Saham preferen
akan dibahas terlebih dahulu diikuti oleh saham biasa. Investor membeli saham suatu perusahaan akan memperoleh manfaat
antara lain sebagai berikut : a.
Deviden, yaitu pembagian sebagian keuntungan perusahaan atas operasi bisnisnya yang diberikan kepada pemegang saham.
26 b.
Capital gain, yaitu kelebihan hasil atas pelepasan aktiva terhadap harga perolehan saham.
2.2.9.2. Jenis – Jenis Saham
Gitosudarmo 2002:265-266 mengatakan bahwa ada 7 jenis saham yang dikeluarkan perusahaan, yaitu :
1. Saham Biasa
Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh deviden
sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada rapat umum pemegang saham, dan pada
likuidasi perseroan pemilik saham memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan perseroan setelah tagihan kreditur dan saham preferen
dilunasi. 2.
Saham Bonus Saham Bonus diciptakan dari pos cadangan perseroan, yang terbentuk
dari keuntungan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Pada saat penyerahan saham bonus kepada pemegang saham, kekayaan
perseroan tidak mengalami perubahan, karena tidak ada kekayaan yang bertambah dan tidak ada modal yang dibayarkan. Perubahannya adalah
pergeseran struktur permodalan perseroan saja.
27 3.
Saham Pegawai Saham yang dapat dimiliki oleh para pegawai dengan syarat tertentu serta
dapat membeli saham perusahaan dengan kurs di bawah kurs bursa. 4.
Saham Preferen Perseroan Para pendiri perseroan biasanya dihargai dengan memberikan tanda jasa
yaitu dapat berupa saham yang disebut saham pendiri. 5.
Saham Preferen Saham yang memberikan hak untuk mendapat deviden dan atau bagian
kekayaan pada saat perubahan lebih dahulu dari saham biasa, dan di samping itu mempunyai preferen untuk mengajukan usul pencalonan
direksikomisaris. 6.
Saham Preferen Kumulatif Saham preferen yang memberikan hak untuk mendapatkan deviden yang
belum dibayarkan pada tahun – tahun yang lalu secara kumulatif. 7.
Saham Preferen Partisipasi Saham yang disamping hak prioritasnya masih dapat turut serta dalam
pembagian deviden selanjutnya. Menurut Baridwan 1997:394–398 ada 2 macam jenis saham, yaitu:
1. Saham Biasa Common Stock
Saham yang pembayaran dividennya dilakukan pada urutan yang paling akhir pada saat perusahaan di likuidasi. Pemegang saham biasa akan
28 menerima dividen setelah dividen pemegang saham preferen dan hutang
kepada kreditor dibayarkan, sehingga resikonya adalah yang paling besar. 2.
Saham Prioritas Preferensi Preferred Stock Saham prioritas preferensi mempunyai macam–macam karakteristik
yang berbeda dari saham biasa. Salah satunya mendapatkan prioritas pembayaran dividen sebelum dibayarkan kepada pemegang saham biasa
dan kreditur saat perusahaan dilikuidasi.
2.2.9.3. Definisi Return Saham