Jenis-Jenis Rasio Keuangan Rasio Keuangan

14 a. Banyak perhitungan rasio atau laporan keuangan itu yang mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subyektif. b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar. c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. 3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. 4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karena jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

2.2.3.4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan memiliki jenis yang sangat banyak sekali, namun pada penerapannya hanya beberapa rasio keuangan saja yang sering digunakan. Menurut Harahap 2001:301-311 ada beberapa jenis rasio yang sering digunakan dalam bisnis sebagai alat analisis. Rasio keuangan yang sering digunakan tersebut adalah : 15 1. Rasio Likuiditas. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Rasio likuiditas ini meliputi current ratio, quick ratioacid test ratio, rasio kas atas aktiva lancar, rasio kas atas hutang lancar, rasio aktiva lancar atas total aktiva, dan aktiva lancar atas total hutang. 2. Rasio Solvabilitas. Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas meliputi rasio hutang atas modal, rasio pelunasan hutang debt service ratio, dan rasio hutang atas aktiva. 3. Rasio Rentabilitas Profitabilitas. Rasio rentabilitas atau yang biasa disebut profitabilitas ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Rasio profitabilitas meliputi gross profit margin, net profit marginreturn on sales, basic earning power, earning per share, 16 contribution margin, return on asset ROA, return on total asset dan return on equity ROE. 4. Rasio Leverage. Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal lebih besar dari hutang. Rasio ini bisa juga dianggap bagian dari rasio solvabilitas. Rasio leverage meliputi leverage, capital adequacy ratio rasio kecukupan modal, dan capital formation. 5. Rasio Aktivitas. Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasi baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio aktivitas meliputi inventory turnover, inventory days in hand, account receivable turnover, account receivable in days, account payable turnover, account payable in days, total asset turnover, dan fixed asset turnover. 6. Rasio Pertumbuhan. Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan proses perusahaan dari tahun ke tahun. Rasio pertumbuhan meliputi rasio kenaikan penjualan, rasio kenaikan laba bersih, earning per shareEPS, dan rasio kenaikan deviden per lembar saham. 17 7. Market Based Ratio Penelitian Pasar. Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan dipasar modal yang menggambarkan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal, tanpa menutup kemungkinan untuk menggunakan rasio yang lainnya. Market based ratio meliputi price earning ratio dan market to book value ratio. 8. Rasio Produktivitas. Perusahaan yang ingin dinilai dari segi produktivitas unit-unitnya maka bisa dihitung dengan menggunakan rasio produktivitas. Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit-unit atau kegiatan yang dinilai. Rasio produktivitas meliputi rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap karyawan, rasio laba terhadap cabang, dan rasio-rasio yang lainnya.

2.2.4. Rasio Modal Saham