30 modal sendiri hanya dapat menghasilkan laba bersih yang rendah bagi
investor. ROE yang rendah dapat mengisyaratkan investor bahwa sebenarnya mereka dapat menghasilkan lebih banyak bagian laba jika melakukan
investasi di perusahaan lainnya. Namun demikian, ROE ini harus dipertimbangkan pula dari sudut pandang apa yang sedang terjadi selama
siklus usaha yang sedang berlangsung, seperti adanya ekspansi, hutang, atau perubahan ekonomi.
Investor memiliki sudut pandang tersendiri mengenai tingkat laba dan resiko yang diharapkan. Terdapat dua aspek yang sering diteliti yaitu tentang
tingkat keuntungan yang tinggi dan resiko yang rendah sebagai sesuatu yang dikehendaki oleh investor. Oleh karena itu investor perlu melakukan analisis
lebih lanjut sebelum melakukan investasi. Peranan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting karena dari laporan keuangan tersebut
dapat diketahui kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan serta kinerja masa lalu dan masa mendatang. Laporan keuangan tersebut dapat dianalisis
dengan menggunakan rasio keuangan salah satunya rasio profitabilitas yaitu ROE.
2.2.11. Pengaruh Price Earning Ratio PER terhadap Return Saham
Investasi pada instrumen saham seringkali menuntut investor untuk lebih jeli dalam pemilihan saham yang memiliki potensi yang tinggi dalam
menghasilkan laba dan memberikan return saham. Sebelum menginvestasikan dananya, investor perlu melakukan analisis terhadap
31 kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, karena investor akan selalu
dihadapkan pada berbagai kemungkinan seperti adanya ketidakpastian risiko. Analisis tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor dapat
diketahui dari informasi laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Jogiyanto 2003:105 mengatakan bahwa alternatif lain selain menggunakan arus kas atau dividen dalam menghitung nilai fundamental
atau nilai intrinsik saham adalah dengan menggunakan nilai laba perusahaan. Salah satu pendekatan yang populer untuk mengestimasi nilai intrinsik
dengan menggunakan nilai earnings adalah pendekatan PER. Rasio ini menunjukkan seberapa besar investor menilai harga dari saham terhadap
kelipatan earnings. Price earning ratio merupakan salah satu rasio yang sering
digunakan oleh investor sebagai indikator dalam memilih instrumen saham yang tepat. Price earning ratio menunjukkan seberapa tinggi investor
menilai suatu saham atas potensi laba yang diperoleh perusahaan di masa mendatang. Makin tinggi price earning ratio berarti makin tinggi pula
tingkat kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan dalam memberikan pengembalian investasi atau return saham. Tingginya tingkat kepercayaan ini
akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan tersebut. Sebaliknya, makin kecil price earning ratio, makin kecil harapan investor atas return
saham tersebut. Sehingga kebanyakan saham-saham yang listing di bursa
32 efek dengan nilai price earning ratio tinggi biasanya diperdagangkan dengan
harga yang tinggi pula. Nilai PER menggambarkan harga per lembar saham untuk setiap
earnings yang dibayarkan pada investor. Pada tingkat pendapatan tertentu, biasanya investor akan memperoleh uangnya kembali dalam bentuk deviden
dan peningkatan nilai buku. Kondisi PER yang tinggi sangat diharapkan oleh investor karena akan semakin besar laba yang tersedia baginya. Namun pada
saat tertentu posisi PER yang tinggi kurang disukai investor, karena nilai PER yang tinggi tentunya lebih berisiko daripada saham dengan PER yang
relatif rendah. Nilai PER yang rendah memiliki potensi pertumbuhan yang positif dibanding saham yang memiliki nilai PER tinggi. Pada beberapa
investor, PER yang tidak terlalu tinggi akan lebih diminati. Saham dengan nilai PER yang rendah tidak selalu mencerminkan
kinerja yang buruk. Perusahaan mungkin berada pada persaingan industri yang matang dengan pertumbuhan yang rendah, atau bisa juga disebabkan
posisi perusahaan yang mapan serta memiliki saham unggulan dengan stabilitas laba dan deviden berkala yang panjang. Sehingga investor
dihadapkan pada pilihan saham dengan dividend yield yang tinggi atau saham dengan PER yang tinggi namun resiko tidak terbayarnya deviden
tinggi juga tinggi.
33
2.2.12. Pengaruh Nilai Buku Per Lembar Saham BVS terhadap Return