kadang-kadang disertai vertigo Muttaqin, 2008. Nyeri dimulai dari belakang kepala dan leher atas seperti mendesak atau tertekan. Rasa
nyeri ini biasanya di ikuti dengan gejala depresi, ansietas, mual, muntah atau sensitive terhadap cahaya dan suara Muhlisin, 2014.
3. Nyeri kepala klaster cluster headache
Tanda dan gejala nyeri kepala klaster berupa sakit yang biasanya terdapat di sekitar mata, dan dapat menjalar pada area lain di wajah,
kepala, leher dan pundak. Sakit pada satu sisi, kegelisahan, keluar air mata secara berlebihan dan mata merah sebagai efek sampingnya
Muttaqin, 2008. Nyeri kepala jenis ini biasanya terjadi sekali atau dua kali sehari dan terletak disekitar salah satu mata. Mata yang
terkena biasanya menjadi merah, meradang dan berair. Hidung pada sisi yang terkena dapat menjadi tersumbat atau terasa sesak. Gejala lain
berupa wajah merah dan sindrom horner Muhlisin, 2014.
2.2.6 Pengukuran Intensitas Nyeri
Laporan klien tentang nyeri dirasakan merupakan indikator tunggal yang dapat dipercaya tentang keberadaan dan intensitas nyeri yang berhubungan
dengan ketidaknyamanan. Ada bebrapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur nyeri, diantaranya: skala numerik, skala deskriptif dan
skala analog visual Potter dan Perry, 2006. Skala penilaian numeric Numerik Rating Scale lebih digunakan sebagai
pengganti alat pendeskripsi kata. Klien menilai nyeri dengan
menggunakan skala 0-10. Nol diartikan tidak nyeri, rentang 1-3 diartikan nyeri ringan secara objektif klien dapat berkomunikasi baik, rentang 4-6
diartikan nyeri sedang secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
perintah dengan baik, rentang 7-9 diartikan nyeri berat secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah dengan baik tapi masih
respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan perubahan posisi, nafas
panjang dan distraksi, dan 10 diartikan nyeri hebat klien sudah tidak mampu berkomunikasi Prasetyo, 2010.
Pengukuran dengan menggunakan skala numerik ini lebih mudah
dipahami klien, baik diberikan secara lisan ataupun dengan mengisi form kuesioner. Klien diminta memberikan tanda silang pada intensitas nyeri
yang dirasakan Sudoyo, dkk, 2006. Skala ini paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri dan setelah intervensi terapeutik Potter dan
Perry, 2006.
Gambar 2. Skala Intensitas Nyeri Numerik
Potter dan Perry, 2006.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Tidak nyeri
Nyeri Hebat
2.2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan nyeri kepala primer secara nonfarmakologi menurut Sjahrir 2004 antara lain :
1. Pengobatan non farmakologik untuk nyeri kepala primer berupa
pengobatan alternatif. Pada penelitian Von Peter dkk menunjukkan sekitar 86 penderita nyeri kepala menggunakan pengobatan alternatif
seperti: massase, exercise, biofeedback, chiropraktik, herbal, vitamin atau suplemen nutrisi, yoga, aromaterapi, dan akupunktur.
2.3 Terapi Akupunktur