Mekanisme Kerja Penelitian Witt 2005 pemberian intervensi akupunktur selama 8

2.3.6 Mekanisme Kerja

Akupunktur menggunakan dasar penusukan untuk mengatur keseimbangan energi qi. Penusukan bertujuan memberi rangsangan mekanik pada titik akupunktur yang menghasilkan pengaturan qi. Qi yang dirangsang akan mengalir sepanjang meridian memberi sensai baal, kesemutan pada saat jarum ditusukkan Wong, 2011. Rasa sakit timbul melalui rangsangan pada serabut saraf kecil di kulit, kemudian bergerak melalui sumsum tulang belakang dan sampai ke otak. Serabut saraf yang lebih besar berfungsi mengirim sinyal penahan serabut nyeri dan mencegah pergerakan sinyal rasa sakit. Rangsangan yang menyakitkan datang, aktivitas saraf kecil mendominasi saraf besar, sehingga rasa nyeri tetap terasa. Jarum ditempatkan untuk merangsang serabut saraf besar, sehingga serabut saraf kecil menjadi terhambat. Logika yang sama mendasari teori mengapa menggosok siku setelah terbentur dapat membantu mengurangi rasa sakit, karena tubuh merangsang penghambatan saraf sakit untuk menenangkan rasa sakit. Akupunktur memiliki efek pada sistem respon tubuh terhadap stress atau dikenal dengan sumbu hipotalamus pituitary adrenal HPA Harnowo, 2011. Secara umum akupunktur bekerja pada tingkat lokal, spinal dan sentral. Pada tingkat lokal, penjaruman memutus krisis energi di tempat tusukan, menyebabkan relaksasi, memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki penyembuhan jaringan yang rusak Ma, Ma dan Zang, 2005. Pada tingkat spinal, rangsang akupunktur dihantar oleh serabut saraf Ad ke marginal cell dan diteruskan ke stalk cell yang kemudian akan melepaskan enkafalin, di mana enkafalin ini menghambat penjalaran impuls nyeri di substansia gelatinosa ke wide dynamic range Bowsher, 2006. Pada tingkat sentral, rangsang akupunktur juga akan diteruskan ke peri aqueductal grey matter di otak tengah, kemudian melalui jalur nucleus raphe magnus yang bersifat serotoninergik merangsang stalked cell mengeluarkan enkafalin yang akan menghambat substansia gelatinosa untuk menyalurkan hantaran nyeri dan nucleus paragigantocellularis di medula oblongata yang bersifat noradrenergik melalui locus cereleus menghambat nyeri. Penjaruman juga akan mengaktifkan nucleus arcuatus di hipotalamus sehingga melepaskan beta-endorfin yang akan menghambat impuls nyeri melalui jalur periaqueductal grey, selain itu beta-endorfin juga masuk sirkulasi darah dan cairan serebrospinal sehingga menyebabkan analgesia fisiologik, sel marginal akan memberi cabang ke subnucleus reticularis dorsalis R di medula oblongata, yang akan menghambat impuls nyeri di substansia gelatinosa melalui mekanisme diffuse noxious inhibitory controls Bowsher, 2006.

2.3.7 Prosedur Pelaksanaan