Etiologi Patofisiologi Nyeri Kepala Primer

Gambar 1. Klasifikasi Nyeri Kepala Primer A.D.A.M., 2015.

2.2.3 Etiologi

Penyebab dari nyeri kepala primer masih belum jelas, beberapa teori menyatakan secara umum terdapat beberapa faktor pencetus yang dapat menimbulkan nyeri kepala primer antara lain: stress, latihan fisik, diet, alkohol, hormon dan terkadang makanan tertentu dapat menjadi pencetus seperti keju, cokelat, anggur merah Ginsberg, 2008. Faktor pencetus dari migrain meliputi puasa, kontrasepsi oral, konsumsi alkohol, menstruasi, dan gangguan tidur Brashers, 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Domingues dkk 2013 dengan judul alcohol use problems in migraine and tension-type headache. Hasil secara signifikan efek dari meminum alkohol dapat menyebabkan migrain dan nyeri kepala tipe tegang. Penelitian lain dilakukan oleh Weaver 2013 berjudul cluster headache menyatakan penyebab dari nyeri kepala klaster adalah dilatasi saraf vaskuler trigeminal, dan faktor genetik.

2.2.4 Patofisiologi

Muttaqin 2008 menjelaskan patofisiologi dari nyeri kepala primer sebagai berikut: 1. Migrain Migrain merupakan gangguan nyeri kepala ditandai dengan adanya serangan nyeri yang berkepanjangan dan tiba-tiba dengan vasokontriksi yang diikuti dengan vasodilatasi. Migrain dapat diawali dengan adanya sensasi prodromal seperti silau dan penglihatan ganda. Migrain kemungkinan disebabkan oleh ketegangan emosional yang berkepanjangan, dan menyebabkan reflek vasospasmus dari beberapa arteri di kepala termasuk arteri yang mensuplai otak. Vasospasmus akan menyebabkan sebagian otak menjadi iskemik dan menyebabkan gejala prodromal. Iskemik yang berkepanjangan menyebabkan dinding vascular menjadi flasik dan tidak mampu mempertahankan tonus vascular. Desakan darah menyebabkan pembuluh darah berdilatasi dan terjadi peregangan dinding arteri sehingga menyebabkan nyeri atau migrain Muttaqin, 2008. Cutaneous allodynia CA adalah serangan nyeri yang timbul oleh stimulus non noxious terhadap kulit normal. Terdapat tiga hipotesa dalam patofisiologi migrain menurut Sjahrir 2004 yaitu: a. Pada migrain yang tidak disertai Cutaneous allodynia CA, berarti sensitisasi neuron ganglion trigeminal sensori yang menginervasi duramater. b. Migrain yang menunjukkan adanya adanya Cutaneous allodynia CA hanya pada daerah yang menunjukkan nyeri, terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meningeal dan sensitisasi sentral dari neuron kornu dorsalis medulla spinalis sengan reseptif periorbital. c. Migrain disertai Cutaneous allodynia CA meluas keluar dari area yang menunjukkan nyeri, terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron talamik yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh. 2. Nyeri kepala tipe tegang Nyeri kepala yang umumnya disebabkan oleh ketegangan, kontraksi otot-otot leher dan kepala yang menyebabkan tekanan pada serabut saraf dan kontriksi pembuluh darah pada dasar leher yang akan semakin menambah tekanan serta menyebabkan keluaran sisa asam laktat menjadi menumpuk. Akumulasi ini menyebabkan timbulnya nyeri. Ketegangan otot ini merupakan reaksi yang tidak disadari terhadap stress. Tidur dengan letak leher yang tidak benar dapat merupakan penyebab nyeri kepala tipe tegang Muttaqin, 2008. Penderita nyeri kepala tipe tegang Tension Type Headache gejala yang menonjol seperti nyeri tekan yang bertambah pada palpasi jaringan miofascial perikranial. Impuls nosiseptif dari otot perikranial yang menjalar kekepala mengakibatkan timbulnya nyeri kepala dan nyeri yang bertambah pada daerah otot maupun tendon tempat insersinya Sjahrir, 2004. 3. Nyeri kepala klaster Arteri karotis intrakavernosus yang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini mendapat rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus trigeminus, ganglia servikalis superior simpatik dan ganglia sfenopalatinum parasimpatik. Iritatif di sekitar pleksus membawa impils ke batang otak dan mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahi Muttaqin, 2008. Penyebab pasti nyeri kepala klaster cluster headache saat ini belum diketahui. Hipotesis pada nyeri kepala klaster, terinspirasi oleh efek zat vasoaktif. Disfungsi awal atau inflamasi pembuluh darah didaerah sinus parasellar atau area sinus cavernosus akan mengaktivasi pathway nyeri orbital trigeminus. Adanya aktivasi sistem trigeminal vascular, sebagai penyebab atau akibat dari nyeri kepala klaster belum jelas Leroux dkk, 2008.

2.2.5 Manifestasi Klinis