Rumusan Masalah Keaslian Penelitian

nyeri. Dilihat dari penelitian yang telah dilakukan di tempat tersebut belum ada yang meneliti mengenai pengaruh terapi akupunktur untuk nyeri kepala primer. Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh terapi akupunktur terhadap intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer di klinik praktik perawat mandiri Latu Usadha Abiansemal.

1.2 Rumusan Masalah

Seberapa besar perubahan intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer setelah diberikan terapi akupunktur di praktik perawat mandiri Latu Usadha Abiansemal?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur terhadap intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui intensitas nyeri kepala pada klien dengan nyeri kepala

primer sebelum diberikan terapi akupunktur 2. Untuk mengetahui intensitas nyeri kepala pada klien dengan nyeri kepala primer setelah diberikan terapi akupunktur

3. Untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pada klien dengan nyeri

kepala primer sebelum dan setelah diberikan terapi akupunktur 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Praktis 1. Bagi pihak dimana tempat dilaksanakannya penelitian Sebagai acuan dan temuan baru dalam menerapkan terapi akupunktur untuk menurunkan intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer. 2. Bagi Instansi Kesehatan Memberikan masukkan upaya metode dalam mengurangi intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer. 3. Bagi Instansi Pendidikan Memberikan masukkan dan sebagai refrensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan akupunktur dan upaya untuk mengurangi intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer. 4. Tenaga Kesehatan Memberikan masukkan mengenai terapi akupunktur sebagai upaya alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri pada klien dengan nyeri kepala primer.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai refrensi di perpustakaan bagi pengembangan ilmu keperawatan khususnya dalam mengurangi nyeri dengan tindakan non farmakologi khususnya terapi akupunktur 2. Sebagai data dasar dan acuan untuk penelitian selanjutnya dan bagi peneliti yang akan mengembangkannya

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diantaranya: 1. Ying Li dkk 2012 dalam penelitiannya yang berjudul acupuncture for migraine prophylaxis: a randomized controlled trial untuk mengetahui apakah akupunktur efektif dalam mencegah migrain daripada sham akupunktur. Penelitian dilakukan di sembilan rumah sakit di China dari bulan April 2008 sampai Desember 2009. Total 480 klien dengan migrain, menggunakan empat kelompok diantaranya: Shaoyang specific acupuncture, Shaoyang nonspecific acupuncture, Yangming specific acupuncture dan sham acupuncture kelompok control. Semua kelompok mendapatkan 20 perawatan dalam empat minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan dibandingkan dengan klien dalam kelompok kontrol, klien dalam kelompok akupunktur melaporkan penurunan nyeri migrain dalam 5-8 minggu. Perbedaannya dengan penelitian ini antara lain terletak pada variabel terikat yang diteliti, lokasi penelitian dan rancangan penelitian yang digunakan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Vickers dkk 2004 berjudul acupuncture for chronic headache in primary care: large, pragmatic, randomised trial dengan 401 partisipan yang mengalami nyeri kepala kronis terutama migrain. Partisipan dibagi menjadi kelompok intervensi yang menerima 12 kali perawatan akupunktur selama tiga bulan dan kelompok kontrol dengan perawatan biasa. Hasil penelitian ini menunjukkan akupunktur secara klinis bermanfaat sebagai perawatan primer dengan nyeri kepala kronis. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada variabel terikat yang diteliti, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian tersebut adalah pada tujuan penelitian, variabel penelitian, waktu, tempat, dan desain penelitian yang digunakan. Peneliti menjamin keaslian penelitian ini dan dapat dipertanggungjawabkan. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Nyeri

2.1.1 Definisi Nyeri

Nyeri adalah sensasi subyektif, rasa tidak nyaman yang biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan. Nyeri dapat bersifat protektif, yaitu menyebabkan individu menjauh atau menghindari stimulus yang berbahaya. Deskripsi nyeri bersifat subyektif dan obyektif, berdasarkan lama durasi, kecepatan sensasi, dan lokasi Corwin, 2009. Nyeri merupakan perasaan sensori dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan kerusakan jaringan ancaman Tjay dan Rahardja, 2007. Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang, mengatur aktivitasnya dan mengubah kehidupan orang tersebut. Tidak ada dua orang yang mengalami nyeri dengan cara yang benar-benar sama. Selain itu, perbedaan persepsi dan reaksi secara individual dan banyaknya penyebab nyeri, menimbulkan situasi yang kompleks bagi perawat ketika membuat sebuah rencana untuk mengatasi nyeri dan menyediakan kenyamanan Berman, Kozier, dan Erb, 2009.