3. Nyeri kepala klaster
Arteri karotis intrakavernosus yang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini mendapat rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus
trigeminus, ganglia servikalis superior simpatik dan ganglia sfenopalatinum parasimpatik. Iritatif di sekitar pleksus membawa
impils ke batang otak dan mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahi Muttaqin, 2008. Penyebab pasti
nyeri kepala klaster cluster headache saat ini belum diketahui. Hipotesis pada nyeri kepala klaster, terinspirasi oleh efek zat vasoaktif.
Disfungsi awal atau inflamasi pembuluh darah didaerah sinus parasellar atau area sinus cavernosus akan mengaktivasi pathway nyeri
orbital trigeminus. Adanya aktivasi sistem trigeminal vascular, sebagai penyebab atau akibat dari nyeri kepala klaster belum jelas Leroux
dkk, 2008.
2.2.5 Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala migrain bervariasi di antara penderita. Terdapat empat fase yang umum terjadi pada penderita migrain, tetapi semuanya tidak
selalu dialami oleh penderita. 1.
Fase-fase migrain tersebut antara lain: a.
Fase prodromal. Gejala berupa perubahan mood, iritabel, depresi atau euphoria, perasaan lelah, letih, dan lesu. Gejala ini muncul
beberapa jam atau hari sebelum fase sakit kepala. Fase ini
menandakan penderita akan terjadi serangan migrain Muttaqin, 2008.
b. Fase aura adalah gejala neurologis yang mendahului atau
menyertai serangan migrain. Fase ini muncul bertahap selama 5-20 menit dan bertahan kurang dari 60 menit. Muttaqin, 2008.
c. Fase nyeri kepala. Nyeri migrain biasanya berdenyut, unilateral
dan awalnya berlokasi di daerah frontotemporalis dan ocular, setelah 1-2 jam menyebar secara difus kea rah posterior. Serangan
berlangsung selama 4-72 jam pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak berlangsung 1-48 jam. Intensitas nyeri berkisar dari
sedang sampai berat dan dapat menggangu dalam aktivitas sehari- hari Muttaqin, 2008.
d. Fase postdromal. seseorang yang mengalami migrai mungkin akan
merasa lelah, iritabel, konsentrasi terganggu, dan perubahan mood. Orang lain mungkin akan merasa segar atau euphoria setelah
serangan sedangkan yang lainna merasa depresi dan lemas.
Migrain juga ditandai sakit kepala berdenyut hebat atau sensasi berdenyut di satu daerah kepala sakit kepala sebelah. Umumnya disertai dengan
gejala mual, muntah, fotofobia, wajah pucat, vertigo, dan tinnitus Muhlisin, 2014.
2. Nyeri kepala tipe tegang Tension Type Headache
Gejala klinis yang dapat ditemukan yaitu nyeri hebat di daerah kulit kepala, oksipital, terjadi secara spontan, gangguan konsentrasi, dan
kadang-kadang disertai vertigo Muttaqin, 2008. Nyeri dimulai dari belakang kepala dan leher atas seperti mendesak atau tertekan. Rasa
nyeri ini biasanya di ikuti dengan gejala depresi, ansietas, mual, muntah atau sensitive terhadap cahaya dan suara Muhlisin, 2014.
3. Nyeri kepala klaster cluster headache
Tanda dan gejala nyeri kepala klaster berupa sakit yang biasanya terdapat di sekitar mata, dan dapat menjalar pada area lain di wajah,
kepala, leher dan pundak. Sakit pada satu sisi, kegelisahan, keluar air mata secara berlebihan dan mata merah sebagai efek sampingnya
Muttaqin, 2008. Nyeri kepala jenis ini biasanya terjadi sekali atau dua kali sehari dan terletak disekitar salah satu mata. Mata yang
terkena biasanya menjadi merah, meradang dan berair. Hidung pada sisi yang terkena dapat menjadi tersumbat atau terasa sesak. Gejala lain
berupa wajah merah dan sindrom horner Muhlisin, 2014.
2.2.6 Pengukuran Intensitas Nyeri