Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran

402 harus dilakukan adalah berteriak “Orang Jatuh ke Laut” dan segera melapor ke Mualim Jaga. Tata cara khusus dalam prosedur Keadaan Darurat yang harus dilakukan antara lain : 1. Lemparkan pelampung yang sudah dilengkapi dengan lampu apung dan asap sedekat orang yang jatuh 2. Usahakan orang yang jatuh terhindar dari benturan kapal dan baling- baling 3. Posisi dan letak pelampung diamati 4. Mengatur gerak tubuh menolong bila tempat untuk mengatur gerak cukup disarankan menggunakan metode “ WILLIAMSON TURN “ 5. Tugaskan seseorang untuk mengatasi orang yang jatuh agar tetap terlihat 6. Bunyikan 3 tiga suling panjang dan diulang sesuai kebutuhan 7. Regu penolong siap di sekoci 8. Nakhoda diberi tahu 9. Kamar mesin diberi tahu 10. Letak atau posisi kapal relatif terhadap orang yang jatuh di plot 11. Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan

9.3. Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran

Kalau diperhatikan api yang besar itu sebenarnya berasal dari api yang kecil, kemudian karena tidak terkendalikan akan menjadi besar dan melalap apa saja yang ada disekitarnya. Untuk kepentingan atau kegiatan tertentu api yang kecil sengaja diperbesar seperti pada kegiatan pembakaran biji besi, pembakaran gentengbatu bara dan lain sebagainya. Jadi kebakaran itu adalah nyala api yang tidak dapat dikendalikan yang akan membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda. Mencegah bahaya kebakaran akan lebih baik dari pada mengatasi atau memadamkan kebakaran. Pada setiap kejadian kebakaran tindakan awal atau sedini mungkin adalah sangat menentukan, karena pada saat itu api masih kecil dan mudah dikendalikan. Tindakan awal ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat, karena keterlambatan atau kesalahan bertindak dapat mengakibatkan kegagalan fatal. Untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat diperlukan pengetahuan tentang cara-cara pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang memadai Di unduh dari : Bukupaket.com 403 9.3.1.Sebab-sebab terjadinya kebakaran dapat dibagi menjadi 3 faktor : 1. Bahan yang mudah terbakar - Barang padat, cair atau gas kayu, kertas, textil, bensin, minyak, acetelin dll, 2. Panas Suhu - Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya, sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik kortsluiting, panas energi mekanik gesekan, Reaksi Kimia, Kompresi Udara 3. Oksigen O 2 - Adanya Zat Asam O 2 yang cukup.Kandungan kadar O 2 ditentukan dengan persentasi , makin besar kadar oksigen maka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadar oksigen kurang dari 12 tidak akan terjadi pembakaran api. Dalam keadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 , maka udara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup. Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukup tersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungan segitiga kebakaran sebagai berikut : Gambar. 9.1. Segitiga Kebakaran Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut diatas tidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap kebakaran yang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu : a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran, b. Menghilangkan zat asam c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar Di unduh dari : Bukupaket.com 404 9.3.2. Jenis dan Macam Alat Pemadam Kebakaran Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat 2. Api kelas B, yang terbakar bahan cairgas 3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik 4. Api kelas D, bahan yang terbakar logam Klasifikasi jenis kebakaran terbuit diatas terbentuk sesudah tahun 1970, sebelumnya hanya kelas A, B, C.

9.3.3. Cara Pemadaman Kebakaran Terdapat 3 tiga cara untuk mengatasimemadamkan kebakaran :