SIMPULAN DAN SARAN EVALUASI PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN PARIWISTA (STAKEHOLDER) TERHADAP DAYA TARIK WISATA PANTAI CANGGU (ECHO BEACH) KABUPATEN BADUNG.

Putri di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang, sedangkan penelitian ini dilakukan di Pantai Canggu Echo Beach di Kabupaten Badung

1.2 Deskripsi Konsep dan Teori Analisis

Dalam penelitian diperlukan konsep-konsep yang relevan sesuai dengan topik yang dijadikan acuan dalam membahas masalah-masalah penelitian. Adapun konsep dan teori tersebut sebagai berikut.

2.2.1. Daya Tarik Wisata

Pengertian Daya Tarik Wisata menurut Undang- Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab I, pasal 5 , menyebutkan sebagai berikut “ Daya Tarik W isata “ adalah segala segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran dan tujuan kunjungan wisatawan. Menurut Cooper, et al. 1993 daerah tujuan wisata harus didukung empat komponen utama atau yang dike nal dengan istilah “4A” yaitu: Atraksi Attraction, Fasilitas Pendukung Amenities, Aksesibilitas Accesibility, dan Kelembagaan Ancillary Service. Dalam penelitian ini, peneliti memilih teori Cooper, dkk sebagai acuan peneliti untuk memudahkan dalam menganalisis Kondisi Eksisting Daya Tarik Wisata Pantai Canggu Echo Beach yaitu sebagai berikut. 1. Komponen Atraksi Attraction, pada komponen ini dijelaskan bahwa modal kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata. Modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan itu ada tiga, yaitu 1 Natural Resources alami seperti: Gunung, Danau, Pantai, dan Bukit; 2 Atraksi wisata budaya seperti: arsitektur rumah tradisional di desa, situs arkeologi, benda-benda seni dan kerajinan, ritual atau upacara budaya, festival budaya, kegiatan dan kehidupan masyarakat sehari-hari, keramahtamahan, makanan; dan 3 Atraksi buatan seperti: acara olahraga, berbelanja, pameran, konferensi, festival musik. 2. Komponen Aksesibilitas Accesibility, pada komponen ini dijelaskan bahwa aksesibilitas merupakan suatu hal vital yang sangat memengaruhi kunjungan wisatawan. Jika suatu daerah wisata tidak tersedia aksesibilitas yang mencukupi, maka sangat kecil wisatawan akan datang mengunjungi daerah wisata tersebut. 3. Komponen Fasilitas Pendukung Amenitas, pada komponen ini dijelaskan bahwa secara umum fasilitas amenities adalah segala macam prasarana dan sarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh wisatawan sebagai faktor pendukung. 4. Komponen Kelembagaan Ancillary, pada komponen ini Cooper 1993 dijelaskan bahwa komponen ancillary atau sering disebut juga pelengkap yang harus disediakan oleh pengelola dari suatu objek wisata, baik untuk wisatawan maupun untuk pelaku wisatawan. Pelayanan ini sudah termasuk pemasaran, pembangunan dan adanya koordinasi dari setiap kegiatan. Secara umum suatu pelayanan biasanya disajikan oleh organisasi lokal seperti contohnya : Adanya Promosi terhadap Daya Tarik Wisata, tersedianya layanan informasi, tersedianya beberapa fasilitas khusus fasilitas penyedia makanan, fasilitas olahraga, dll , dan tersedianya pemimpin dari suatu destinasi. Daya tarik atau atraksi wisata menurut Yoeti 2002 : 5 adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan yang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti a Natural attraction : landscape, seascape, beaches, climate and other geographical features of the destinations b Cultural attraction : history and folklore, religion, art and special events, festivals