Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya
kehidupan masyarakat sehari-hari, keramahtamahan, makanan; dan 3 Atraksi buatan seperti: acara olahraga, berbelanja, pameran, konferensi, festival musik.
2. Komponen Aksesibilitas Accesibility, pada komponen ini dijelaskan bahwa aksesibilitas merupakan suatu hal vital yang sangat memengaruhi kunjungan
wisatawan. Jika suatu daerah wisata tidak tersedia aksesibilitas yang mencukupi, maka sangat kecil wisatawan akan datang mengunjungi daerah wisata tersebut.
3. Komponen Fasilitas Pendukung Amenitas, pada komponen ini dijelaskan bahwa secara umum fasilitas amenities adalah segala macam prasarana dan sarana yang
diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh wisatawan sebagai
faktor pendukung. 4. Komponen Kelembagaan Ancillary, pada komponen ini Cooper 1993
dijelaskan bahwa komponen ancillary atau sering disebut juga pelengkap yang harus disediakan oleh pengelola dari suatu objek wisata, baik untuk wisatawan maupun
untuk pelaku wisatawan. Pelayanan ini sudah termasuk pemasaran, pembangunan dan adanya koordinasi dari setiap kegiatan. Secara umum suatu pelayanan biasanya
disajikan oleh organisasi lokal seperti contohnya : Adanya Promosi terhadap Daya Tarik Wisata, tersedianya layanan informasi, tersedianya beberapa fasilitas khusus
fasilitas penyedia makanan, fasilitas olahraga, dll , dan tersedianya pemimpin dari suatu destinasi.
Daya tarik atau atraksi wisata menurut Yoeti 2002 : 5 adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan yang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti
a Natural attraction : landscape, seascape, beaches, climate and other
geographical features of the destinations b
Cultural attraction : history and folklore, religion, art and special events, festivals
c Social attractions : the way of life , the resident populations, languages ,
opportunities for social encounters d
Built attraction : building, historic and modern architecture, monument , parks, gardens, marinas, etc
Menurut Perda Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 pasal 1 ayat 57, yang dimaksud dengan Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya hasil buatan manusia, serta aktivitas sosial budaya masyarakat dan menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Adapun beberapa Jenis Daya Tarik Wisata antara lain :
a Daya Tarik Wisata Alam
Daya tarik wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya,
seperti : flora fauna, keuinikan dan kekhasan ekosistem, gejala alam dan budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan
b Daya Tarik Wisata Budaya
Daya tarik wisata budaya adalah hasil ciptaan manusia berupa benda-benda bersejarah, kebudayaan atau sistem keagamaan. Adapun 10 elemen budaya yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai daya tarik wisata menurut Shaw dan Williams dalam indrawati 2010, antara lain kerajinan, tradisi, sejarah dari suatu tempatdaerah,
arsitektur, makanan lokaltradisional, seni dan musik, cara hidup suatu masyarakat, agama , bahasa, pakaian lokaltradisional
c Daya Tarik Wisata Buatan Manusia
Daya Tarik Wisata Buatan Manusia merupakan daya tarik wisata khusus yang merupakan kreasi artifisial artificially created dan kegiatan-kegitan manusia lainnya di
luar wisata alam dan wisata budaya Dalam penelitian ini tentunya konsep 4A yang dijabarkan oleh Cooper,et al.1993
yang meliputi Atraksi, Accessbilitas, Amenity serta Ancillary dan Konsep dari Yoeti 2002 : 5 tentang jenis-jenis Atraksi akan menjadi acuan dalam mendeskripsikan Kondisi Eksisting
yang terdapat di Pantai Canggu Echo Beach. Selain itu menurut Perda Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 pasal 1 ayat 57 yang menjadi Daya Tarik Wisata Alam dalam penelitian ini
adalah Keindahan Pemandangan Pantai dan Potensi yang dimilik dari Pantai Canggu Echo Beach
dan Daya Tarik Wisata Budaya dalam penelitian ini meliputi potensi fisik dan non fisik, potensi fisik dalam penelitian ini berupa bangunan bersejarah dan potensi non fisik
dalam penelitian ini berupa tradisi kesenian daerah.