Pengertian Motivasi Kebutuhan Landasan Teori

Menurut National Council of Teachers of Mathematics NCTM 1989: 223, pengukuran pemahaman siswa terhadap konsep matematika dapat dilihat dari aktivitas siswa sebagai berikut: 1 mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, 2 mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh, 3 penggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep, 4 mengubah suatu bentuk representasi suatu masalah ke bentuk lain, 5 mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep, 6 mengidentifikasi sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, dan 7 membandingkan dan membedakan konsep-konsep. Kuhnelt H dalam buku Interdiciplinary Aspects of Physics Education 1989: 2, berpendapat bahwa pemahaman meliputi 3 indikator yaitu sebagai berikut: 1 dapat menghubungkan pemahaman yang baru dengan pemahaman yang telah diketahui, 2 dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan 3 dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis.

5. Pengertian Motivasi

Menurut Sardiman 2008: 73, “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2008: 73, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan, apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seorang siswa yang memiliki inteligensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi.

6. Kebutuhan

Sardiman 2008: 76 mengatakan seseorang melakukan aktivitas karena didorong oleh adanya faktor-faktor, kebutuhan biologis, insting, dan mungkin unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Menurut Skiner dalam Sardiman 2008: 76, aktivitas tersebut lebih cenderung merumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respons. Mekanisme hubungan stimulus dan respons inilah akan memunculkan suatu aktivitas. Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan si siswa itu melakukan aktivitas belajar. Untuk dapat belajar dengan baik, diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Dalam hal ini, perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik. Sebagai contoh kalau motif yang timbul untuk suatu perbuatan belajar itu, karena rasa takut akan hukuman, maka faktor-faktor yang kurang enak itu dilibatkan ke dalam situasi belajar akan menyebabkan kegiatan belajar tersebut menjadi kurang efektif dan hasilnya kurang permanentahan lama, kalau dibandingkan perbuatan belajar yang didukung oleh motif yang menyenangkan.

7. Model Pembelajaran Motivasional

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika

0 4 8

Pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada topik bahasan operasi bilangan bulat di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

1 13 375

Pendekatan Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Mandarin Bagi Siswa Kelas X SMK Batik Surakarta.

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA - repository UPI T PSI 1302906 Title

0 0 3

PICTORIAL RIDDLE MELALUI PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

1 1 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) - repository perpustakaan

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) - repository perpustakaan

0 0 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Belajar - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) - repository perpus

0 1 23