Pemahaman Siswa Landasan Teori

4. Sering memberikan tugas yang monoton tak bervariasi dapat menimbulkan kebosanan siswa Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002: 96.

4. Pemahaman Siswa

a. Pemahaman Menurut Sardiman 2008 : 42 dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Oleh karena itu maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar. Comprehension atau pemahaman, memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Comprehension pemahaman, tidak sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. b. Pemahaman Konseptual Menurut John W. Santrock 2007, pemahaman konseptual adalah aspek kunci dari pembelajaran. Salah satu tujuan pengajaran yang penting adalah membantu siswa memahami konsep utama dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI suatu subjek, bukan sekadar mengingat fakta yang terpisah-pisah. Pemahaman konsep akan berkembang apabila guru dapat membantu siswa mengeksplorasi topik secara mendalam dan memberi mereka contoh yang tepat dan menarik dari suatu konsep. Konsep adalah bagian utama dari pemikiran. Menurut Hahn Ramscar 2001 dan Medin 2000 dalam John W. Santrock 2007, konsep adalah elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi. Konsep tak perlu mengulang-ulang pencarian arti setiap kali kita menemukan informasi baru. Konsep juga membantu proses mengingat, membuatnya lebih efisien. Konsep bukan hanya membantu mengembalikan ingatan, tetapi juga membuat komunikasi lebih efisien. Jadi, saat guru memberi Pekerjaan Rumah PR matematika pada siswa, guru tidak harus menjelaskan secara detail apa itu matematika atau apa itu pekerjaan rumah. Siswa sudah ingat sejumlah asosiasi yang cocok. Jadi, konsep membantu siswa menyederhanakan dan meringkas informasi, dan meningkatkan efisiensi memori, komunikasi, dan penggunaan waktu mereka. Siswa membentuk konsep melalui pengalaman langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia mereka. Siswa juga membentuk konsep melalui pengalaman simbol sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain contohnya simbol-simbol dalam matematika. Menurut National Council of Teachers of Mathematics NCTM 1989: 223, pengukuran pemahaman siswa terhadap konsep matematika dapat dilihat dari aktivitas siswa sebagai berikut: 1 mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, 2 mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh, 3 penggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep, 4 mengubah suatu bentuk representasi suatu masalah ke bentuk lain, 5 mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep, 6 mengidentifikasi sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, dan 7 membandingkan dan membedakan konsep-konsep. Kuhnelt H dalam buku Interdiciplinary Aspects of Physics Education 1989: 2, berpendapat bahwa pemahaman meliputi 3 indikator yaitu sebagai berikut: 1 dapat menghubungkan pemahaman yang baru dengan pemahaman yang telah diketahui, 2 dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan 3 dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis.

5. Pengertian Motivasi

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika

0 4 8

Pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada topik bahasan operasi bilangan bulat di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

1 13 375

Pendekatan Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Mandarin Bagi Siswa Kelas X SMK Batik Surakarta.

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA - repository UPI T PSI 1302906 Title

0 0 3

PICTORIAL RIDDLE MELALUI PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

1 1 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) - repository perpustakaan

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) - repository perpustakaan

0 0 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Belajar - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII C MTS AS SALAM SALEM MELALUI PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE SATISFACTION) - repository perpus

0 1 23