secara baik dan benar akan memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Keberhasilan dari pengimplementasian
corporate governance
dapat diukur dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Terdapat banyak ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan. Menurut Prihadi 2010 rasio profitabilitas dapat diukur menggunakan
Return on Assets
ROA,
Return on Investment
ROI,
Return on Equity
ROE,
Net Profit Margin
NPM, dan
Gross Profit Margin
GPM, atau dapat menggunakan
asset utilization
, seperti total
asset turnover
,
inventory turnover
, dan
working capital turnover
. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan perusahaan akan dihitung
menggunakan
Return on Assets
ROA, yaitu membagi antara laba bersih dengan total aset.
2. Pentingnya Penilaian dan Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan
Fama 1978 dalam Indrawan 2011 menyatakan penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,
bagian organisasi dan karyawan yang berdasar pada sasaran, standar, dan kinerja yang telah ditentukan. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat
dari segi analisis laporan keuangan dan dari segi perubahan harga saham, sehingga nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya.
Pengendalian internal yang dilakukan pada kinerja keuangan perusahaan menjadi semakin penting karena penilaian kinerja keuangan
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para investor dan juga untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Indrawan 2011:21-22 Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan. Standar perilaku tersebut
berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran perusahaan. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menekan
perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya melalui reward yang diberikan oleh perusahaan dan
hasil kinerja.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas dan efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak
dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.
Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien Prawirosentono, 1999:27.
b. Otoritas wewenang
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota
organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya Prawirosentono, 1999:27. Perintah
tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku Prawirosentono, 1999:27. Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan
karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan
tujuan organisasi Prawirosentono, 1999:27.
4. Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan