tahun ke depan jika negara dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Negara di Amerika Latin misalnya, memiliki tujuan
untuk mendekati pencapaian tingkat tahunan Chile dengan kenaikan, 1,9 poin persentase, sedangkan Timur dan negara-negara Asia Tenggara akan
mencoba untuk menyamakan peningkatan Singapura yaitu sebesar 1,1 persen per tahun.
Gender diversity
dewan direksi pada penelitian ini diproksikan dengan keberadaan perempuan sebagai anggota dewan direksi. Keberadaan
perempuan dalam jajaran dewan direksi dinilai dengan variabel
dummy
, dimana apabila terdapat anggota perempuan dalam jajaran dewan direksi
maka akan diberi nilai 1, jika tidak memiliki anggota perempuan maka akan diberi nilai 0. Pengukuran ini mengacu pada penelitian Kusumastuti
dkk 2007.
E. Kinerja Keuangan Perusahaan
1. Definisi Kinerja Keuangan Perusahaan
Performance
atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses Nurlaila, 2010:71. Menurut pendekatan perilaku dalam
manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan
Luthans, 2005:165.
Kinerja merupakan
prestasi kerja,
yaitu
perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan Dessler,
2000:41.
Hendiana 2015 mengemukakan bahwa kinerja keuangan merupakan gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada
periode tertentu
melalui aktivitas-aktivitas
perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan.
Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di
masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Puspitasari 2014:47 menyatakan bahwa kinerja perusahaan dapat
dilihat dari kinerja keuangannya. Kinerja perusahaan yang baik akan terlihat dalam laporan keuangan pada pos-pos seperti laba, aset, dan
tingkat hutang yang rendah. Jika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang buruk, maka pos-pos tersebut dapat menjadi objek untuk motivasi
dalam memanipulasi laporan keuangan. Jika hal tersebut terjadi pembaca dan pengguna laporan keuangan tidak mengetahui informasi yang benar-
benar nyata dari keadaan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun
secara baik dan benar akan memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Keberhasilan dari pengimplementasian
corporate governance
dapat diukur dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Terdapat banyak ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan. Menurut Prihadi 2010 rasio profitabilitas dapat diukur menggunakan
Return on Assets
ROA,
Return on Investment
ROI,
Return on Equity
ROE,
Net Profit Margin
NPM, dan
Gross Profit Margin
GPM, atau dapat menggunakan
asset utilization
, seperti total
asset turnover
,
inventory turnover
, dan
working capital turnover
. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan perusahaan akan dihitung
menggunakan
Return on Assets
ROA, yaitu membagi antara laba bersih dengan total aset.
2. Pentingnya Penilaian dan Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan